Terungkap, Twitter Diam-diam Menjual Data pengguna
https://www.naviri.org/2018/01/data-pengguna.html
Naviri.Org - Mengakses internet dan menggunakan media sosial memang bisa menjadi sesuatu yang riskan. Karena, mengakses internet artinya meninggalkan jejak-jejak kita di dunia maya. Menggunakan media sosial artinya memberikan data-data kita kepada penyedia media sosial tersebut, dan selalu ada kemungkinan kalau data-data yang kita berikan akan disalahgunakan.
Memang, media-media sosial yang terkenal biasanya memberi jaminan bahwa mereka tidak akan menyalahgunakan data kita. Namun, apakah memang jaminan itu terbukti benar? Pertanyaan itu patut diajukan, karena baru-baru ini tersiar kabar bahwa ternyata Twitter diam-diam menjual data penggunanya kepada perusahaan-perusahaan iklan.
Sebuah video yang dirilis kelompok jurnalis investigasi, Project Veritas, menunjukkan karyawan Twitter yang mengekspos rincian rahasia tentang pekerjaan mereka. Dalam cuplikan video berdurasi 9 menit 37 detik, Senior Network Security Engineer Twitter, Clay Haynes, terdengar secara terbuka berbicara terkait dengan bagaimana dia digaji untuk mengakses dan menganalisis informasi pribadi pengguna, yang mencakup ratusan gambar dan pesan cabul melalui pencarian.
"Ada tim yang dipekerjakan untuk itu setidaknya tiga sampai empat ratus orang. Ya, mereka dibayar untuk melihat foto-foto. Saya bisa melihat semua tweet yang dilaporkan," ujar Haynes, seperti dilansir laman Daily Mail, Selasa, 16 Januari 2018.
Haynes mengatakan, dia secara khusus dapat menganalisis tweet dan pesan yang telah ditandai dan dilaporkan. "Saya tidak ingin mengatakannya, tapi ini membuat saya ketakutan dan mengganggu saya. Bahkan saya harus mempunyai kekuatan untuk membocorkan informasi yang sensitif ini," katanya.
Seperti kita ketahui, Twitter merupakan media sosial yang memungkinkan penggunanya dapat mengirim dan menerima pesan berbasis teks, yang penggunanya mencapai 500 juta orang di seluruh dunia.
Direct Messaging Engineer Twitter, Pranay Singh, mengatakan semua yang pengguna kirim di Twitter tidak akan pernah hilang sepenuhnya. "Semua istri haram dan gadis yang pernah kalian kunjungi atau mereka yang memutuskan hubungan, semuanya tersimpan di sana," tuturnya.
"Bahkan setelah mengirimnya, orang-orang itu menganalisis untuk melihat apa yang diminati dan dibicarakan, lalu mereka menjual data tersebut ke perusahaan iklan."
Baca juga: Sejarah dan Perkembangan Twitter dari Masa ke Masa