Tencent, Raksasa Baru yang Menumbangkan Facebook
https://www.naviri.org/2017/12/tencent-menumbangkan-facebook.html
Naviri.Org - Siapa yang tak kenal Facebook? Media sosial paling populer di dunia maya itu digunakan oleh berjuta-juta orang di dunia, yang setiap hari terus terhubung dan aktif di dalamnya. Sebagai media sosial terbesar di dunia, Facebook pun menangguk pendapatan yang luar biasa besar dari ruang iklan yang mereka sediakan. Sebagai perusahaan, Facebook juga memiliki nilai yang tak kalah besar.
Namun, tampaknya, Facebook kini menghadapi pesaing yang tak kalah kuat, yakni raksasa dari China, bernama Tencent.
Tencent adalah perusahaan di balik aplikasi pesan instan WeChat, yang kini sukses menyalip posisi Facebook dalam hal nilai valuasi perusahaan. Saham Tencent yang diperdagangkan di Hong Kong Stock Exchange, seperti dilaporkan CNBC, bertengger di posisi HK$439,6 per saham Selasa (21/11) pekan lalu sebagai rekor tertinggi.
Dampaknya, valuasi Tencent seketika melonjak menjadi HK$4,17 triliun, setara dengan $534,5 miliar. Nilai perusahaan Tencent lebih unggul dari Facebook yang hanya $519,4 miliar. Nilai Tencent memang masih kalah tipis dibandingkan Amazon yang valuasinya $542,7 miliar.
Tencent juga sukses sebagai perusahaan teknologi asal Asia pertama yang nilai valuasinya menyentuh angka $500 miliar. Ia unggul dibandingkan Alibaba, perusahaan pesaing terdekat Tencent di Cina.
Capaian yang istimewa itu tentu tak diraih Tencent dalam semalam. Tencent, memasuki pasar modal sejak 2004 lalu. Pada penawaran saham perdana (IPO), nilai per saham mereka dipatok hanya HK$3,70. Ini membuat total nilai valuasi Tencent kala itu masih $11 miliar. Ini artinya, dalam 13 tahun, nilai valuasi Tencent melonjak sekitar 48 kali lipat.
Tencent merupakan perusahaan konglomerasi asal Cina. Ia didirikan oleh miliarder bernama Ma Huateng alias Pony Ma bersama rekannya. Meskipun Huateng hanya memiliki 7,6 persen saham di Tencent. Sosok rivalnya, Jack Ma, memang identik dengan perjuangan seorang biasa menjadi luar biasa, Huateng justru kebalikannya. Ia memang telah menjadi golongan berada. Ayahnya, Ma Chenshu, adalah seorang manajer pelabuhan di Kota Shenzen.
Steve Chang, Vice President Tencent, menyatakan, “Kami sangat fokus untuk menciptakan, mempromosikan dan mendistribusikan konten ke seluruh produk dan layanan kami. Platform WeChat kami adalah aplikasi pesan instan sosial terkemuka untuk konsumen China di seluruh dunia. Layanan mobile terdepan lainnya termasuk Video Tencent, aplikasi video mobile teratas soal jumlah tayangan, TencentNews, aplikasi berita mobile terpopuler, dan QQ Music & JOOX, aplikasi musik terbaik di China dan beberapa negara Asia, memberikan variasi konten digital kepada pengguna."
Lebih lanjut, ia mengungkpkan, "Kami juga mengembangkan konten untuk film dan video melalui TencentPictures dan Tencent Video. Kami melihat lebih banyak kesempatan untuk memberikan pengalaman hebat dan mengembangkan bisnis kami.”
Ungkapan Steve Chang, Vice President Tencent pada wartawan Forbes, Lauren deLisa Coleman, cukup menjelaskan pada publik siapa Tencent sebenarnya. Tencent bukanlah Facebook maupun Amazon. Namun, Tencent menancapkan taringnya dengan kuat di segmen-segmen bisnis yang serupa dengan Facebook maupun Amazon. Tencent hampir menancapkan kekuatan bisnisnya di segala lini dunia digital. Tencent memiliki portofolio di aplikasi, gim, e-commerce, bahkan hingga hiburan.
Produk paling melekat pada Tencent adalah WeChat. Ia serupa dengan WhatsApp maupun Messenger milik Facebook. Jika WhatsApp maupun Messenger telah memiliki lebih dari 1 miliar pengguna, WeChat mengekor di belakangnya. Data per kuartal II-2017 memperlihatkan WeChat memiliki 963 juta pengguna. Selain WeChat, dalam soal pesan instan, Tencent pun memiliki aplikasi lain bernama QQ Mobile. Per Januari 2017, QQ Mobile memiliki 877 juta pengguna aktif bulanan.
Baca juga: Sejarah dan Asal Usul Internet