Bagaimana Siklon Tropis Terbentuk di Indonesia?
https://www.naviri.org/2017/12/siklon-tropis.html?m=0
Naviri.Org - Bencana memang dapat terjadi di mana saja, dalam bentuk beragam. Dari bencana banjir, gempa bumi, tanah longsor, hingga siklon atau badai. Selama ini, bencana yang kerap terjadi di Indonesia adalah banjir, meski gempa bumi juga bisa dibilang sering muncul. Banjir menjadi bencana yang sangat terkenal di Indonesia, karena juga menyerang ibu kota Jakarta.
Kini, Indonesia tampaknya harus mulai mengenal bencana lain, yaitu siklon tropis. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahkan mengeluarkan imbauan agar masyarakat waspada dengan kondisi ekstrem tersebut.
Berdasarkan catatan Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis, pada Senin (27/11/2007) pukul 19.00 WIB, terdeteksi siklon tropis yang tumbuh di perairan dekat pesisir selatan Pulau Jawa, yang dinamai Cempaka. Hal ini kemudian memicu hujan lebat, mulai dari wilayah Banten hingga Jawa Timur.
Siklon tropis juga memicu angin kencang yang kecepatannya dapat mencapai 30 knot di berbagai wilayah, termasuk peningkatan gelombang tinggi di beberapa perairan. Misalnya tinggi gelombang yang mencapai 1.25-2.5 meter terjadi di Kepulauan Nias, Selat Sunda Utara hingga laut Halmahera.
Gelombang laut dengan ketinggian 2.5-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Aceh, Mentawai, Laut Cina Selatan hingga kepulauan Talaud. Potensi gelombang lainnya yaitu setinggi 4 meter hingga 6 meter yang berpotensi di Laut Andaman, Samudra Hindia di wilayah Aceh dan Bengkulu.
Bagaimana siklon tropis dapat terbentuk?
Menurut BMKG, siklon tropis merupakan badai berkekuatan besar. Siklon tropis dapat mencapai radius 150-200 km. Siklon ini dapat terbentuk di lautan yang luas dan umumnya memiliki suhu yang hangat atau lebih dari 26,5 derajat dengan kecepatan angin maksimum 34 knot.
Selain suhu yang hangat, terbentuknya awan kumulonimbus yang merupakan awan guntur akibat adanya kondisi atmosfer yang tidak stabil menjadi salah satu pemicu tumbuhnya siklon tropis. Masa hidup siklon tropis ini sekitar 3 hingga 18 hari. Siklon ini akan melemah ketika bergerak ke wilayah perairan yang dingin.
Curah hujan yang tinggi disertai angin kencang kemudian menyebabkan kerusakan, baik karena disebabkan banjir, longsor hingga pohon yang tumbang akibat diterpa angin kencang. Tahun ini, tercatat ribuan rumah, ribuan hektar lahan pertanian, dan fasilitas publik terendam banjir.