Mengenal Kemewahan Kereta Api Orient Express
https://www.naviri.org/2017/12/orient-express.html?m=0
Naviri.Org - Kereta api Orient Express kembali populer di berbagai negara di dunia, seiring popularitas film detektif berjudul Murder on the Orient Express. Film dengan latar kereta api Orient Express itu mengisahkan pembunuhan seorang lelaki, yang diduga dibunuh oleh seorang—atau beberapa orang—yang ada di kereta api. Kasus pembunuhan itu ditangani seorang detektif Belgia, bernama Hercule Poirot.
Film Murder on the Orient Express diangkat dari novel terkenal karya Agatha Christie, dengan judul yang sama. Meski saat ini kereta api Orient Express sudah tak ada, tapi di masa lalu kereta api tersebut benar-benar ada, dan biasa digunakan orang-orang dari kalangan atas.
Melakukan perjalanan dari Istanbul, Sofia, Belgrade, Zagreb, Trieste, Venice, Milan, Lousanne, Dion, Calais, hingga berakhir di London, kereta Orient Express melalui jalur pegunungan bersalju yang indah sekaligus mencekam.
Kereta api ini ternyata memang benar-benar ada, pertama kali beroperasi pada 1883 dan mengakhiri perjalanannya pada 2009. Kereta EuroNight bernomor 469 Orient Express meninggalkan Strasbourg (Perancis) menuju Vienna (Italia) pada 12 Desember 2009.
Kereta ini lalu direstorasi dengan cantik oleh pihak swasta dengan nama Venice Simplon-Orient-Express (VSOE), dan melayani penumpang dari London dan Paris menuju Venice dengan tarif mulai 3.000 poundsterling per orang.
Mengapa tarifnya begitu mahal, tak lain karena ini kereta pesiar yang dikemas mewah. Pada tiket kereta dicantumkan pula bahwa penumpang harus dress up saat makan malam.
Sebagian mengenakan jas dan gaun malam, tetapi banyak lainnya yang memilih gaya pribadinya. Entah itu memakai jas dan dasi kupu yang dipadankan dengan celana jin, kimono, kilt, atau fascinator hat.
Pramusaji yang kebanyakan dididik di Gstaad Palace Hotel, Swiss, menghidangkan lobster dengan saus kembang kol dan caviar, fillet daging sapi panggang yang dimasak cukup lama dan disajikan dengan truffle, keju, dan chocolate pastry.
Sambil menikmati makanan, seorang pianis akan memainkan lagu-lagu klasik untuk mengiringi santap malam tersebut. Di siang hari, penumpang dimanjakan dengan pemandangan pegunungan Alpen, dan Lake Lugano di Italia yang memancarkan warna turquoise yang berkilauan.
VSOE dikelola oleh jaringan hotel Belmond (sebelumnya disebut Orient-Express Hotels) sejak 1982. Karena fasilitasnya, pada masa jayanya di tahun 1920-an dan 1930-an kereta ini kerap menjadi tumpangan presiden, anggota kerajaan, atau politisi.
Sang penulis novel, Agatha Christie, pertama kali menumpang kereta ini pada 1928, dan suatu ketika terdampar di atas kereta ini selama 24 jam karena banjir.
Pengalaman ini, ditambah dengan kabar mengenai penumpang VSOE yang terjebak di tengah badai salju selama enam hari di Turki pada 1929, lalu menginspirasi novelis ini untuk menulis Murder on the Orient Express pada 1934.
Poirot dan para terduga pembunuh yang terjebak di Orient Express akibat longsoran salju membuat kereta ini keluar dari jalurnya.
Begitu terkesannya dengan kisah tersebut, kini banyak orang menumpang VSOE bukan hanya untuk menikmati perjalanan semalam dari London ke Venice, melainkan untuk merayakan ulang tahun perkawinan, ulang tahun, bahkan bercerai.
Baca juga: Di Masa Depan, Membaca Berita Seasyik Menonton Film