Nosedive, Saat Hidup Seseorang Ditentukan Skor
https://www.naviri.org/2017/12/nosedive.html
Naviri.Org - Bagi yang berlangganan Netflix, tentu mengenal serial “Nosedive”, yang populer di mana-mana. Kisahnya satir, namun dianggap lekat dengan kehidupan kita saat ini, yaitu kebiasaan banyak orang yang senang menggantungkan hidupnya—atau setidaknya kebahagiaannya—dari like di media sosial.
Episode “Nosedive” dari serial Black Mirror, tayang Oktober tahun lalu. Ia merupakan episode pertama dari musim ketiga, sebuah serial asal Inggris karangan Charlie Broker. Selain karena ditarik Netflix—penyedia layanan menonton streaming paling populer—ke dalam jaringan mereka, Black Mirror juga meledak karena pelintiran plotnya yang terkenal tidak biasa. Contohnya kisah Lacie (Bryce Dallas Howard) dalam “Nosedive”.
Tokoh utama adalah perempuan yang terobsesi untuk mendapatkan rating—semacam likes di Instagram. Bedanya, likes di Instagram saat ini hanya masih berpengaruh pada kemampuan seseorang untuk jadi pengiklan alias endorser. Sementara rating dalam “Nosedive” akan berdampak pada skor individu Lacie, yang punya dampak besar terhadap seluruh aspek kehidupannya. Mulai dari kemampuannya membeli apartemen, menyewa rental mobil, tempat duduk di pesawat, bahkan bilik di penjara.
Semakin tinggi skor Lacie, semakin mudah hidupnya. Maka semakin rendah skor yang ia peroleh, semakin menyedihkan pula fasilitas yang bisa ia pakai.
Saat itu, “Nosedive” sempat ramai dapat tanggapan baik. Kemiripan pola pikir hedonis Lacie dengan kebanyakan generasi saat ini yang larut dalam media sosial jadi proximity-nya. Meski di kehidupan nyata tak ada aplikasi yang benar-benar serupa seperti milik Lacie, faktanya sebagian orang merasa kritik serial itu dekat dengan situasi saat itu.
Baca juga: Geostorm, Saat Bencana di Dunia Bisa Direkayasa