Mengapa Anak Zaman Sekarang Memilih Nikah Muda?
https://www.naviri.org/2017/12/nikah-muda.html
Naviri.Org - Menikah di usia muda pernah menjadi kebiasaan di masa lalu. Di zaman dulu, para perempuan di bawah usia 20 tahun sudah menikah, bahkan kadang sudah mulai punya anak. Seiring perkembangan zaman, dan seiring kesadaran berkat pendidikan yang baik, fenomena nikah muda berangsur-angsur menghilang, dan hanya segelintir orang yang masih melakukan, biasanya yang tinggal di daerah pedesaan.
Masyarakat perkotaan, khususnya yang mendapatkan pendidikan lebih baik, umumnya lebih memilih menikah di usia matang, setelah karier mantap, dan kehidupan pribadi sudah stabil.
Namun, sekarang, mulai muncul kembali fenomena menikah muda pada kalangan anak-anak zaman sekarang. Yang disebut menikah muda pada masa kekinian adalah yang dilakukan kurang dari atau sama dengan 20 tahun.
Konselor dan terapis di Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Anggia Chrisanti, mengatakan banyak pendapat dan pandangan yang menjadikan menikah muda sesuatu yang baik, dan kini bahkan lebih mudah dilakukan. Sehingga banyak orang atau generasi muda saat ini yang meyakini dan ingin melakukannya. Menurut Anggia, ini beberapa pandangan tentang menikah muda:
1. Menghindarkan perbuatan dosa sebagai akibat dari "kehidupan bebas".
Tidak dapat dipungkiri, tantangan anak muda zaman sekarang sungguh luar biasa. Khususnya di negara yang menganut adat ketimuran seperti Indonesia. Antara lain disebabkan munculnya era digital yang kehadirannya tidak bisa kita nafikan.
Namun, seperti kebanyakan hal di dunia, era digital adalah pisau bermata dua. Era digital sebagai akses semua informasi dengan mudahnya dapat diterima oleh siapa pun. Juga menjadi salah satu tantangan dalam hal bercampur baurnya antara perempuan dan laki-laki, meski bahkan tidak harus saling bertemu langsung.
Ini menjadi salah satu alasan untuk menyegerakan menikah, apabila dirasa kedua pihak, laki-laki dan perempuan, khawatir tidak dapat menjaga diri.
2. Apalagi jika, khususnya pihak laki-laki, sudah cukup merasa mampu untuk memberikan nafkah lahir dan batin.
Tidak dapat dipungkiri, di era digital ini pula muncul banyak aktivitas dan profesi baru yang dapat dijalani oleh anak-anak muda. Sehingga di usia yang masih belia, mereka sudah dapat memiliki penghasilan sendiri. Ini menjadi salah satu hal positif dari munculnya era digital, yang menjadi salah satu solusi atau dorongan anak muda untuk menikah muda.
3. Era digital memudahkan pendidikan dan karier.
Bagi perempuan, juga laki-laki, dengan mudah saat ini dapat mengakses pendidikan dan karier, hingga pernikahan di usia muda bukan lagi penghalang dalam meraih mimpi dan cita-cita.
Baca juga: Pernikahan Dini dan Hilangnya Hak-hak Anak