Hiu Paling Sial di Dunia, Mati Tersedak Mangsanya
https://www.naviri.org/2017/12/hiu-paling-sial-di-dunia.html
Naviri.Org - Di dalam lautan, berbagai hewan hidup berdampingan, namun juga ada yang saling memangsa. Biasanya, hewan-hewan besar memangsa yang lebih kecil, dan begitu seterusnya. Hiu, misalnya, termasuk salah satu hewan pemangsa di lautan. Karena tubuhnya yang besar, dan kemampuannya dalam menyerang ikan-ikan lain, hiu bisa dibilang memangsa banyak hewan lain.
Seperti umumnya hewan di darat, hewan di laut pun memiliki mekanisme pertahanan diri, yaitu upaya menyelamatkan diri dari serangan pemangsa. Mekanisme tersebut memungkinkan hewan-hewan lebih kecil untuk menghindari serangan hewan-hewan besar. Ikan buntal, misalnya, memiliki mekanisme pertahanan diri dengan cara menggelembungkan tubuh hingga besar, sehingga sulit dimakan hewan lain.
Terkait ikan buntal, ada hiu yang sangat apes. Mungkin bermaksud memangsa, hiu menyantap ikan buntal yang bisa diraihnya. Sayang, ketika ikan buntal mulai masuk ke mulut hiu, ikan buntal mengembangkan tubuhnya sebagai bentuk pertahanan diri.
Akibatnya, tubuh ikan buntal yang mengembang itu macet di dalam kerongkongan hiu. Ia tidak bisa menelannya, juga tidak bisa memuntahkannya. Dengan kata lain, hiu itu tersedak mangsanya sendiri, dan ikan buntal itu tersangkut di rahang hiu. Hasilnya, hiu maupun ikan buntal sama-sama mati.
Bangkai keduanya ditemukan pada 21 April 2017 lalu, di perairan tropis dekat Maladewa, sebuah negara kepulauan di Samudra Hindia. Bangkai itu kemudian sempat diamati oleh ahli biologi laut independen, Lauren Arthur.
Arthur mengetahui terdamparnya hiu ini melalui seorang tukang kebun di resor Amilla Fushi di Maladewa, yang melihat seekor hiu meronta-ronta di dekat pantai.
Namun, saat Arthur tiba di sana, hiu itu sudah mati. Dia kemudian mengidentifikasi hiu itu sebagai hiu Lemon, dan ikan yang masih berada di rahangnya adalah ikan buntal durian, yang masuk dalam keluarga Diodontidae.
Hiu Lemon (Negaprion acutidens) memang sering berkunjung ke laguna dangkal di Baa Atoll. Perairan itu juga merupakan rumah bagi populasi Diodontidae yang besar.
Hiu Lemon bisa tumbuh hingga tiga meter, dengan berat mencapai 250 kilogram. Namun, spesies yang ditemukan ini masih relatif muda, karena berukuran kurang lebih satu meter.
Sementara itu, mangsanya, ikan buntal durian, dikenal juga sebagai ikan balon, karena tubuhnya bisa mengembang saat merasa terancam.
"Mungkin saat hiu mencoba menelan ikan buntal durian, duri-durinya justru mengembang, dan membuat badan ikan tersangkut pada kerongkongan dan mulut hiu," jelas Arthur seperti dikutip dari Live Science.
Hiu sebenarnya juga memiliki kemampuan untuk memuntahkan kelebihan makanan yang dikonsumsi, atau makanan yang tidak dapat dicerna. Hal ini seperti yang tertulis dalam jurnal Florida Scientist yang terbit 2011.
Bahkan, menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2005 di Journal of the Marine Biological Association of the United Kingdom, dalam kasus yang ekstrim, hiu bisa mengeluarkan isi perut yang disebut sebagai eversi.
Namun, kemampuan hiu untuk memuntahkan makanan itu sia-sia dalam kasus memangsa ikan landak ini. Sebab, badan ikan keburu mengembang sehingga memblokir aliran air melalui ruang insang hiu, dan menyebabkan hiu mati tercekik.
Dikarenakan keterbatasan alat, Arthur tidak bisa menganalisis hiu yang mati itu lebih lanjut. Dia kemudian menguburkannya di tempat hiu itu terdampar.
Baca juga: Dunia Gempar oleh Penemuan Lobster Berlogo Pepsi