Seorang Gadis Remaja Palestina Menampar Tentara Israel
https://www.naviri.org/2017/12/gadis-palestina-menampar-tentara-israel.html?m=0
Naviri.Org - Keributan hingga peperangan antara Israel dan Palestina telah berlangsung bertahun-tahun, dan sampai saat ini belum juga menunjukkan tanda akan berhenti. Karena lamanya peperangan itu berlangsung, konflik antara Palestina dan Israel pun dianggap sebagai konflik paling lama di dunia.
Selama bertahun-tahun, tensi konflik di antara mereka naik turun, kadang menunjukkan tanda damai, kadang pula menunjukkan hal sebaliknya. Belakangan, konflik antara Palestina dan Israel meningkat, seiring Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Terkait hal itu, berbagai upaya perlawanan pun dilakukan, baik oleh rakyat Palestina maupun oleh negara-negara lain yang mendukung Palestina. Di Palestina, yang ikut berjuang bukan hanya para pria dewasa, namun juga para wanita dan anak-anak, meski upaya perjuangan mereka memiliki cara yang beragam. Seperti salah satu gadis remaja di Palestina, yang akhir-akhir ini menjadi viral.
Dalam sebuah video yang viral di dunia maya, seorang gadis remaja Palestina terlihat menampar seorang tentara Israel. Video yang direkam pada Jumat (15/12/2017) itu memperlihatkan dua gadis remaja menghampiri dua tentara yang tengah berjaga di Tepi Barat.
Dua remaja Palestina itu semula terlihat hanya berbicara kepada tentara Israel. Namun kemudian mulai mendorong dan memukul, bahkan menampar salah satu tentara. Sementara remaja lainnya merekam dengan menggunakan telepon selulernya.
Tentara yang berseragam dan bersenjata itu tampak tidak menanggapi tindakan yang dilakukan kedua remaja tersebut, yang diduga untuk memprovokasi dua tentara agar menyakiti mereka.
Dilaporkan AFP, Selasa (19/12/2017) pagi, tentara mendatangi rumah gadis remaja itu yang berada di desa Nabi Saleh di Tepi Barat, tak jauh dari lokasi kejadian. Gadis remaja yang dilaporkan bernama Ahed Tamimi (17) itu kemudian dibawa tentara dengan mobil militer.
Ayah Tamimi, Bassem, mengatakan para tentara tidak mengatakan alasan apapun saat membawa putrinya. "Mereka tidak memberikan alasan penangkapannya," kata Bassem, menambahkan para tentara Israel juga membawa telepon, komputer dan peralatan elektronik lainnya.
Keluarga Tamimi diketahui adalah aktivis yang menentang pendudukan militer Israel di Tepi Barat. Di kediamannya, sebuah foto yang memperlihatkan Tamimi saat kecil menggigit tangan seorang tentara yang akan menangkap saudara laki-lakinya menjadi citra simbolis.
Sebelumnya, salah seorang anggota keluarga lainnya, Mohammed Tamimi (14), koma dan dirawat di rumah sakit setelah terkena peluru karet yang ditembakkan tentara Israel.
Menteri Intelijen Israel, Yisrael Katz, mengatakan dalam wawancara radio, dirinya marah melihat video yang memperlihatkan tentaranya dipancing berbuat kasar dan direkam. "Tapi tentara itu melakukan hal yang benar," kata Yisrael.
Sementara disampaikan Menteri Pendidikan Israel, Naftali Bennett, Tamimi dapat diancam dengan hukuman tujuh tahun penjara.