Fakta, 40% Artis Korea Menderita Depresi, dan Ingin Bunuh Diri
https://www.naviri.org/2017/12/artis-korea-menderita-depresi.html?m=0
Naviri.Org - Korea Selatan tumbuh menjadi negara dengan industri hiburan yang luar biasa. Dari film, musik, hingga serial televisi. Industri hiburan Korea Selatan juga diterima oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Tak terhitung banyaknya grup-grup musik Korea yang digilai di Indonesia, meliputi grup idol pria maupun grup idol wanita.
Namun, ternyata, di balik ingar bingar industri hiburan yang memukau dunia itu, Korea Selatan memiliki masalah yang bisa dibilang mengerikan. Yaitu kecenderungan yang tinggi para artis di sana mengalami depresi dan ingin bunuh diri. Sudah ada beberapa selebritas Korea yang diberitakan mati bunuh diri, dan yang terakhir kita dikejutkan oleh kabar kematian Kim Jonghyun, yang juga disinyalir bunuh diri.
Kim Jonghyun telah meninggalkan sebuah catatan sebelum ia mengakhiri hidupnya. Personel boyband K-pop SHINee ini mengungkapkan kondisi dirinya yang berjuang melawan depresi selama hari-hari terakhir.
Jonghyun ditemukan tidak sadarkan diri di apartemennya di Seoul selatan pada Senin (18/12/2017) sore. Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Ia meninggal pada usia 28 tahun.
Beberapa jam sebelumnya, penyanyi tersebut mengirim pesan teks yang meresahkan kepada adiknya. Pesannya berbunyi: "Tolong biarkan saya pergi. Katakan bahwa saya melakukannya dengan baik," dan "Perpisahan terakhir."
Seperti dilansir Yonhap News, Jang Hee-yeon, penyanyi utama grup rock Dear Cloud, keesokan hari mem-posting di Instagram-nya sebuah tulisan yang dia sebut sebagai catatan bunuh diri Jonghyun. Tidak ada rincian kapan catatan itu ditulis.
"Diri saya hancur dari dalam. Depresi perlahan menggiring saya dan telah melahap saya. Saya tidak dapat mengatasinya," tulis Jonghyun.
Ia melanjutkan, "Saya pikir menjadi seorang dokter begitu mudah saat melempar kesalahan pada karakter saya, dengan suara yang tenang. Sungguh mengherankan, hal itu rupanya sangat menyakitkan. Tidak ada yang bisa hidup lebih tersiksa atau lebih lemah dari diri saya sendiri."
Penyanyi tersebut juga nampak menyesali hidupnya dalam sorotan publik. "Menjadi terkenal mungkin bukan hidup saya, mereka mengatakan kepada saya bahwa itu sebabnya saya mengalami kesulitan... Mengapa saya memilih itu? Sangat lucu bahwa saya dapat bertahan selama ini."
Catatan mengerikan yang ditinggalkan Jonghyun ini dapat memperlihatkan adanya tekanan yang dihadapi para artis di industri hiburan yang sangat kompetitif di Korea Selatan.
Sulit untuk mencegah tekanan dan depresi yang dialami para selebriti Korea ini. Mereka berada di bawah tekanan yang berat karena agensi menempatkan artis tersebut di bawah manajemen yang ketat.
Mengutip laporan Korea Times, sebelum dan setelah memulai debutnya, idola K-pop dilarang menggunakan ponsel pribadi atau berkencan dengan penyanyi lainnya. Band K-pop bahkan memiliki jadwal penuh waktu saat album baru mereka dirilis. Para personelnya rata-rata tidur kurang dari lima jam semalam.
Bintang-bintang pop Korea ini juga menjalani sejumlah kompetisi dan masa pelatihan yang ketat. Ini mempengaruhi segala aspek kehidupan mereka, mulai fesyen, selera musik, dan pola makan, yang semuanya didikte oleh pihak manajemen.
Sebuah penelitian yang ditulis aktris Park Jin-hee menyebutkan, 4 dari 10 aktor Korea telah menderita depresi dan memiliki dorongan bunuh diri dari waktu ke waktu.
Sekitar 20 persen telah benar-benar membeli "alat" untuk bunuh diri, demikian yang terungkap di penelitian. Ini menunjukkan adanya tekanan ekstrem untuk tetap tampil menarik dan berada di pusat perhatian membuat mereka mengalami ketidakstabilan mental, sehingga membuat pilihan bunuh diri.
Untuk penelitiannya, Jin-hee juga mewawancarai 260 aktor dengan pendapatan mulai dari 10 juta won per episode hingga kurang dari 1 juta won per bulan. Dia menemukan bahwa 40 persen menderita depresi.
Sebagian responden mengatakan, "Saya tersiksa karena hidup, saya ingin mati," dan "Saya ingin bunuh diri, dan sering berpikir untuk melakukannya."
Jin-hee mengatakan sebagian besar gejala ini berasal dari "status tidak stabil" dalam kehidupan para aktor Korea. Mereka menganggap pekerjaan mereka terlalu keras dan talenta mereka tidak diterima dengan cukup baik oleh orang dalam industri dan juga publik.
Selain itu, muncul kesenjangan antara persepsi masyarakat umum bahwa penghibur "hidup flamboyan dan bahagia." Padahal kehidupan mereka sebenarnya "tidak begitu glamor." Hal ini membuat mereka menderita secara mental.
Dalam laporan itu juga disebutkan, indeks stres selebriti Korea berada di angka 53,12 dari 100, atau lebih tinggi dari pekerja mandiri pada 48,12; dan pegawai negeri di 48,18.
Pada diri Jonghyun, banyak penggemar memandangnya sebagai penyanyi dan penari berbakat yang berhasil menghindari alkohol dan narkoba, yang telah menghancurkan karier beberapa rekannya.
Jonghyun bahkan tampak bahagia dan merasa nyaman dengan dirinya sendiri selama penampilan publik, beberapa hari sebelum kematiannya. Namun, ia rupanya tak mampu mengalahkan depresi yang telah merenggut nyawanya.
_______________
Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, sangat disarankan untuk menghubungi dan berdikusi dengan pihak terkait, seperti psikolog atau psikiater maupun klinik kesehatan jiwa. Salah satu yang bisa dihubungi adalah Into the Light yang dapat memberikan rujukan ke profesional terdekat, yang bisa dihubingi lewat email di: intothelight.email@gmail.com.
Baca juga: Surat Terakhir Jonghyun SHINee Sebelum Meninggal