Yang Dilakukan Pengantin Saat Malam Pertama
https://www.naviri.org/2017/12/Malam-Pertama.html
Naviri.Org - Apa yang terbayang dalam benak kita, ketika mendengar istilah “pengantin baru” dan “malam pertama”? Tentunya tak jauh-jauh dari hal-hal mendebarkan. Kenyataannya, bagi banyak orang, malam pertama pengantin baru adalah saat-saat yang sangat mendebarkan, sekaligus dinanti-nanti. Karena pada malam itulah sepasang pengantin akan melakukan hubungan seks pertama kali sebagai suami istri.
Karena hal itu pula, banyak orang membayangkan bahwa pasangan pengantin baru pasti ingin cepat-cepat melakukan hal tersebut, begitu malam pertama mereka tiba. Namun, ternyata, tidak setiap pengantin baru bisa langsung berhubungan seks begitu memasuki malam pertama. Kadang-kadang, bahkan sering, sepasang pengantin tidak sempat melakukan hubungan badan dan menikmati malam pertamanya, karena beberapa hal yang tak terhindarkan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang merupakan kondisi yang biasanya menjadikan sepasang pengantin tidak bisa menikmati malam pertamanya dengan menikmati hubungan suami istri.
Masih menerima tamu
Yang pertama, dan sering terjadi saat malam pertama bagi para pengantin baru, adalah masih menerima tamu yang datang. Biasanya, mereka yang tidak bisa hadir saat acara berlangsung akan datang pada malam harinya. Itu jika acaranya siang hari. Begitu juga jika acaranya malam hari, sampai larut malam kadang itu bisa terjadi.
Sebagai tuan rumah yang baik, tentu saja kita harus menghormati mereka yang datang malam-malam untuk berkunjung, terlebih jika itu kerabat atau teman jauh yang datang mengunjungi kita.
Ada dua kemungkinan dari para tamu yang datang saat itu. Yang pertama tentu saja tujuannya memang ingin bertemu pengantin baru, karena tidak bisa datang saat acara, dan yang kedua semacam niat tersembunyi untuk mengganggu pengantin baru, biasanya yang kayak gini adalah teman-teman dekat.
Sibuk mempersiapkan acara selanjutnya
Ini opsional, tergantung sikon saat itu, tapi tidak sedikit yang melakukan. Acara kadang dibuat tidak sehari penuh, antara akad dengan resepsi beda hari, bahkan ada juga yang melakukan dua tiga kali resepsi, karena satu dan lain hal. Karena itu, malam pertama dilewatkan dengan berbagai macam persiapan untuk kegiatan selanjutnya.
Memang ada panitia atau pihak ketiga yang diberi tanggung jawab mengurus itu semua, namun tentunya kita tidak bisa melepasnya begitu saja, apalagi jika acaranya ada di daerah lain. Maka kita harus segera ke daerah tersebut untuk mempersiapkan semuanya. Contoh kecilnya adalah nikah di Jakarta tapi resepsinya di Bali. Maka setelah nikah, kita tentunya harus segera ke Bali, sehingga melewatkan malam pertama.
Membuka kado dan amplop
Setelah acara selesai dan tamu-tamu sudah pulang, pengantin baru akan melihat tumpukan kado dan amplop yang menumpuk. Rasa penasaran pastinya akan menggerakkan mereka untuk mengetahui isinya apa, dan berapa jumlahnya. Dan terjadilah kegiatan membuka kado dari para tamu undangan, serta membuka amplop dan menghitung berapa jumlahnya.
Namanya juga penasaran, tentu merupakan hal yang tidak enak untuk ditahan, apalagi jika jumlahnya banyak dan beragam. Rasa gembira karena mendapatkan banyak hadiah juga bisa menjadi penyebab, dan untuk membuka serta menghitung itu memerlukan waktu yang tidak singkat.
Melihat buku tamu dan dokumentasi
Kegiatan lain yang tidak bisa ditahan adalah melihat dokumentasi kegiatan akad nikah serta resepsi. Jika memakai pihak ketiga, biasanya akan memerlukan waktu, namun ada kalanya pihak keluarga atau teman juga akan mengabadikan momen tersebut, dan kita bisa melihatnya dari mereka.
Selain itu, buku tamu juga menjadi hal yang menarik untuk dilihat, supaya bisa mengetahui siapa saja yang hadir. Memang, semua tamu akan bersalaman dengan pengantin, namun saat itu tentunya kita jarang memperhatikan siapa. Lewat dokumentasi tertulis, kita baru memperhatikannya. Kegiatan ini mengasyikkan, kadang sampai lupa waktu saking asiknya melihat.
Kelelahan dan ingin segera tidur
Rangkaian acara, mulai dari persiapan sampai acara berakhir, tentunya memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Tenaga kita sebagai pengantin akan terkuras untuk itu. Jadi, setelah acara selesai semuanya, maka itu waktu yang sempurna untuk tidur.
Karena sudah sangat lelah, pasangan pengantin bisa jadi tidak bernafsu (atau tidak mampu) melakukan hubungan badan. Jadi, daripada nantinya berantakan, mereka pun memilih beristirahat, dan baru melakukan hubungan suami istri setelah tubuh sama-sama segar.
Baca juga: Tradisi Aneh Malam Pertama Pengantin