Twitter, dari 140 Karakter Menjadi 280 Karakter
https://www.naviri.org/2017/11/twitter-menambah-ruang-kicauan.html
Naviri.Org - Sebagian pengguna Twitter kerap mengeluhkan sempitnya ruang yang disediakan Twitter untuk berkicau. Dengan ruang yang dibatasi hanya 140 karakter, pengguna harus berpikir keras saat akan menulis suatu tweet, agar kalimat bisa ditulis dengan jelas, dan bisa dipahami orang lain (tidak menimbulkan kesalahpahaman). Bagi sebagian orang, hal semacam itu cukup menyulitkan.
Latar belakang itu pula yang kemudian melahirkan kebijakan baru di Twitter untuk menambah ruang kicauan. Wacana tentang menambah ruang kicauan itu sudah cukup lama terdengar sebelumnya, namun baru sekaranglah hal itu benar-benar dilakukan. Kini, Twitter secara resmi telah menambah ruang kicauan hingga menjadi 280 karakter, atau dua kali lipat dari sebelumnya. Dengan perluasan karakter yang semula 140 ini, pengguna dapat lebih mudah mengekspresikan dirinya dalam sebuah Tweet.
Pada 8 November 2017, melalui rilis resmi, Manajer Produk Twitter, Aliza Rozen, menyatakan, “Melihat semua data hasil percobaan, kami memutuskan memperluas batas karakter Twitter menjadi 280 pada semua bahasa yang terpengaruh oleh adanya batas karakter sebelumnya.”
Pada September lalu, Twitter telah melakukan uji coba untuk memperluas batasan kicauan 140 karakter. Twitter melihat, pengguna dapat mencuit dengan lebih mudah dan lebih sering ketika menggunakan lebih dari 140 karakter.
“Tujuan kami saat itu [uji coba] adalah untuk mengimplementasikan kemungkinan tersebut [280 karakter] di masa mendatang, sekaligus tetap menjaga kecepatan dan keringkasan yang menjadi karakter utama Twitter,” kata Rozen melanjutkan.
Twitter menjelaskan, dengan kicauan 140 karakter banyak waktu yang dihabiskan pengguna untuk mengedit. Namun, saat melakukan percobaan, jarang sekali ada Tweet yang mendekati batas kicauan 280 karakter. Artinya, pengguna menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mengedit Tweet mereka di composer.
“Mereka dapat mengatakan apa yang ingin mereka katakan, dan mengirim Tweet lebih cepat dari sebelumnya,” tambah Rozen.
Selain lebih banyak mencuit, pengguna dengan batas 280 karakter meraih engagement (Likes, Retweets, @mentions) yang lebih tinggi, mendapat lebih banyak follower, dan menghabiskan lebih banyak waktu di Twitter, Rozen menjelaskan.
Meski begitu, banyak pula dari pengguna khawatir, linimasa akan terus berisi orang-orang yang mencuit dengan 280 karakter. Namun hal itu tidak terjadi karena pengalaman pengguna di linimasa tidak berubah signifikan.
“Hanya 5% Tweet yang dicuitkan memiliki lebih dari 140 karakter dan hanya 2% yang memiliki lebih dari 190 karakter,” ujarnya.
Baca juga: 20 Tanda Kecanduan Twitter yang Perlu Diwaspadai