Ponsel Gaming, Hebat dan Menawan tapi Gagal di Pasar
https://www.naviri.org/2017/11/ponsel-gaming.html
Naviri.Org - Ada beberapa ponsel yang diproduksi khusus untuk tujuan bermain games, yang umum disebut ponsel gaming. Ponsel-ponsel khusus bermain games semacam itu biasanya dilengkapi spesifikasi yang mumpuni, yang memungkinkan pengguna untuk memainkan games-games berat tanpa harus membuat ponsel “kewalahan”. Salah satu ponsel gaming yang memiliki kemampuan hebat semacam itu adalah Razer.
Sayangnya, meskipun Razer hadir dengan spesifikasi mumpuni, konsep “phone for gaming” yang diusung Razer bukanlah konsep menggembirakan, bila merujuk pada sejarahnya. Razer bukan perusahaan pertama yang melahirkan smartphone khusus gaming. Sebelumnya ada perusahaan teknologi besar maupun startup, smartphone khusus gaming silih berganti dirilis ke pasaran. Sayangnya produk-produk khusus tersebut gagal di pasaran.
Sony misalnya, perusahaan yang sukses melahirkan konsol gim paling populer bernama PlayStation, pun tak berkutik di dunia “phone for gaming.” Smartphone khusus gim bikinan mereka bernama Xperia Play, tak terdengar lagi kabarnya. Nasib serupa juga dialami Nvidia, perusahaan pembuat graphical processing unit. Smartphone yang memiliki “stik PlayStation” bernama Nvidia Shield, gagal di pasaran.
JDX, startup yang mencoba peruntungan di segmen khusus ini pun gagal di pasaran. Smartphone mereka bernama JDX S5110 tak berkutik meraih hati pemain gim. Padahal, S5110 memiliki spesifikasi mumpuni untuk bermain gim. Smartphone tersebut didesain mirip dengan PlayStation Portabel. Selain itu, JDX S5110 pun memiliki kemampuan simulator Nintendo 64 dan Sega Genesis.
Selain smartphone khusus gaming, perangkat-perangkat tambahan yang menyasar segmen serupa juga mengalami nasib yang tak jauh berbeda. Tactile+Plus, suatu stick/stiker khusus yang terbuat dari bahan semacam plastik yang dapat mengubah layar smartphone manjadi terasa seperti “stik PS” pun gagal di pasaran.
Kegagalan smartphone khusus gim terjadi manakala aplikasi-aplikasi gim smartphone sebenarnya tak membutuhkan smartphone khusus untuk dapat berjalan. Di hampir semua smartphone, aplikasi gim dapat dijalankan.
Penggunaan smartphone pun bukan hanya untuk bermain gim, terdapat aplikasi-aplikasi lain yang menyita perhatian pengguna. Kegagalan JDX S5110, Xperia Play, dan smartphone sejenis terjadi karena smartphone lain yang ada di pasaran telah mampu menangkap segala kebutuhan pengguna.
Kegagalan-kegagalan smartphone merupakan catatan penting bagi Razer sebagai pendatang baru. Apalagi deretan kegagalan pengembang phone for gaming berbanding terbalik dengan nilai pasar aplikasi gim smartphone yang kian meningkat tiap tahunnya.
Baca juga: Ponsel Bertenaga Nuklir, Isi Baterai 5 Tahun Sekali