Kabar Buruk, Perang Dunia III Pecah Tak Lama Lagi
https://www.naviri.org/2017/11/perang-dunia-3.html
Naviri.Org - Mungkin ini kabar buruk, tapi dunia kenyataannya memang tidak hanya berisi kabar baik. Salah satu kabar buruk yang saat ini kencang berhembus adalah kemungkinan pecahnya Perang Dunia III, yang bisa jadi tak lama lagi.
Perang Dunia III memang semula hanya isu yang terdengar samar-samar. Namun, seiring perjalanan waktu, isu itu makin hari makin jelas. Ketegangan yang terjadi pada beberapa negara, mulai dari Amerika, Rusia, hingga Korea Utara, diyakini akan menjadi pemicu pecahnya perang. Dan karena negara-negara yang terlibat dalam perang itu bisa sedemikian besar, maka perang yang terjadi pun akan menjadi perang dunia.
Terkait hal itu, para pakar pertahanan memperkirakan Perang Dunia III akan pecah dalam kurun waktu 12 bulan ini. Perkiraan ini muncul dipicu sikap Korea Utara untuk tegas menolak menghentikan program senjata nuklirnya. Bahkan Pyongyang melakukan serentetan uji coba rudal balistik dan nuklirnya, seraya mengancam untuk menghancurkan Amerika Serikat.
Ancaman Korea Utara dibalas Presiden Donald Trump dengan sumpah akan membalas ancaman serangan pemimpin Korea Uatara, Kim Jong-un.
Malcolm Davis, seorang analis senior dari Australian Strategic Policy Institute, meramalkan Perang Dunia III terjadi dalam setahun ini. Ia pun menyebut Cina sebagai satu dari tiga pilihan solusi untuk mencegah Perang Dunia III pecah.
"Saya pikir solusi ideal adalah membujuk Cina agar menekan Kim Jong-un dan rezimnya. Pilihan kedua adalah memindahkan alat tempur termasuk senjata nuklir ke Semenanjung Korea, untuk menjelaskan kepada Kim Jong-un bahwa jika dia menggunakan senjata nuklir maka dia membayarnya dengan harga tertinggi," kata Davis seperti dikutip dari Express.co.uk, 3 November 2017.
"Pilihan ketiga adalah, sayangnya, perang, dan kita harus bersiap menghadapi kemungkinan itu dalam 12 bulan ke depan," kata Davis.
Davis mengatakan tidak yakin solusi diplomatik dapat menghentikan pengembangan nuklir Korea Utara, dan menyarankan Barat mungkin harus bergantung pada setidaknya satu dari tiga saran solusinya.
Hari ini, 4 November 2017, Donald Trump meninggalkan Amerika Serikat untuk melakukan kunjungan ke Asia selama 12 hari. Dalam kunjungannya itu, Trump membawa pesan kepada 5 negara Asia yang dikunjunginya untuk meningkatkan dukungan internasional, untuk mencerabut sumber daya Korea Utara, untuk memaksanya mengakhiri program senjata nuklirnya.
Cina mungkin akan menjadi negara yang paling penting bagi Trump di Asia. Trump akan meminta Presiden Xi Jinping untuk berbuat lebih banyak, untuk mengendalikan Korea Utara. Trump selama ini berpendapat Cina memperlakukan Korea Utara sebagai aset strategis, dan enggan memotong sumber daya ke Pyongyang, karena takut memicu gelombang pengungsi, seperti dikutip dari The Star.
Ahli lain, Lassina Zerbo, mengemukakan bahwa peluang Perang Dunia III pecah lebih mungkin daripada beberapa tahun lalu, bahkan saat Perang Dingin.
Zerbo, Sekretaris eksekutif untuk Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO), mengatakan ketegangan yang terjadi saat ini sangat berisiko memicu Perang Dunia III pecah. Ia membandingkan ketegangan saat ini yang jauh lebih mengkhawatirkan ketimbang di masa Perang Dingin.
"Saya pikir risikonya lebih besar daripada ketika saya bergabung dengan organisasi 13 tahun yang lalu. Sejak Perang Dingin, kita tidak pernah berada dalam situasi di mana keadaan begitu tegang, dan kemudian tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi."
Baca juga: Rudal Setan, Senjata Rusia Paling Mengerikan