Rencana Penyelamatan Bumi dari Serangan Asteroid
https://www.naviri.org/2017/11/penyelamatan-bumi.html
Naviri.Org - Sebuah studi baru mengusulkan agar sejumlah wahana antariksa dikirim ke luar angkasa untuk menyelidiki 300 asteroid. Misi ini direncanakan untuk memahami bagaimana perilaku asteroid dalam rangka menyelamatkan Bumi dari tubrukan benda-benda luar angkasa di masa depan.
Armada yang diusulkan terdiri dari 50 satelit nano yang akan digerakan oleh tenaga penggerak inovatif yang berasal dari angin matahari. Setiap wahana akan dilengkapi dengan teleskop yang bisa menggambarkan permukaan asteroid dengan resolusi 100 meter atau lebih baik.
Masing-masing wahana juga akan mengunjungi enam atau tujuh asteroid sebelum kembali ke bumi untuk mengirimkan data.
"Asteroid sangat beragam, dan hingga saat ini kami hanya melihat sejumlah kecil dalam jarak dekat," kata Dr Pekka Janhunen, peneliti dari Institut Meteorologi Finlandia.
"Untuk bisa memahaminya lebih baik, kita perlu mempelajari lebih jauh. Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dengan langsung mengunjunginya. Untuk mendapatkan biaya yang terjangkau, kami menggunakan wahana antariksa berukuran kecil," katanya seperti dikutip dari Daily Mail.
Dipresentasikan dalam Kongres Ilmu Planet Eropa 2017, wahana akan menarget asteroid yang akan diamati dari jarak sekitar 1.000 kilometer, dan menggunakan inframerah untuk menentukan komposisi mineral asteroid.
"Wahana antariksa ini bisa mengumpulkan banyak informasi mengenai asteroid yang mereka temui selama perjalanan mereka, termasuk ukuran dan bentuk keseluruhan, apakah terdapat kawah di permukaan atau debu, apakah benda primitif atau tumpukan puing-puing," jelas Janhunen. "Termasuk juga data tentang komposisi kimia pada asteroid.”
Satelit nano akan digerakkan dengan layar elektronik yang memanfaatkan angin matahari, yaitu aliran partikel bermuatan listrik yang dipancarkan dari matahari. "Tenaga penggerak inovatif ini akan mengurangi biaya sebanyak beberapa ratus ribu Euro per asteroid. Namun, nilai sains yang terkumpul akan sangat besar, kata Janhunen.
Dorongan yang dihasilkan oleh layar tersebut memang tergolong kecil, tetapi perhitungan menunjukkan bahwa dorongan ini cukup bagi wahana untuk menyelesaikan perjalanan melalui sabuk asteroid dan kembali lagi ke Bumi dalam 3,2 tahun.
Secara keseluruhan, misi akan menghabiskan biaya sekitar 60 juta Euro (Rp 955 miliar), termasuk peluncuran, atau sekitar 200.000 Euro (Rp 3,2 miliar) untuk setiap asteroid yang dikunjungi.
Peringatan mengenai asteroid yang mendekat Bumi sudah datang beberapa kali, dan asteroid berikutnya bisa datang kapan saja dan menjadi ancaman bagi Bumi. Artinya, penelitian semacam ini pun ibarat perlombaan melawan waktu.
"Asteroid bisa menjadi ancaman bagi Bumi," kata Janhunen. Pada saat ini, NASA telah melacak 1.400 asteroid yang berpotensi mengancam, serta memprediksi kemungkinan dampak yang ditimbulkan di masa depan. Tubrukan yang tidak terduga bisa dengan mudah menghancurkan sebuah kota besar dan berpotensi melenyapkan kehidupan.
Baca juga: Mengapa Bumi Akhir-akhir Ini Semakin panas?