Selain untuk Bibir, Sekarang Ada Lipstik untuk Vagina
https://www.naviri.org/2017/11/lipstik-untuk-vagina.html
Naviri.Org - Lipstik identik dengan kaum wanita. Lebih spesifik lagi, identik dengan bibir. Karena fungsi lipstik memang menjadi pemerah bibir. Wanita biasanya tidak lepas dari benda satu ini, dan kerap membawanya di dalam tas. Saat bibir mulai mengering, dan warna merah pada bibir mulai memudar, mereka pun mengambil lipstik untuk dipoleskan, agar bibir kembali merah merekah.
Nah, sekarang, rupanya ada produk lipstik lain, yang ditujukan bukan untuk bibir, tapi untuk vagina. Tentunya bukan sembarang lipstik, mengingat fungsinya untuk organ intim perempuan. Lipstik vagina ini bukan untuk memberi warna pada vagina, namun untuk merawat vagina tetap terjaga kelembapan dan kebersihannya.
Lipstik vagina memang diklaim dibuat dari bahan-bahan organik, seperti minyak alpukat organik dan madu, serta berguna untuk menghilangkan gatal pada vagina dan menjaga vagina tetap bersih.
Lalu di mana tepatnya lipstik harus digunakan di vagina? Bibir labia bagian luar adalah tempat yang tepat untuk mengoleskan lipstik. Ingat, bukan vagina sebelah dalam.
Namun, sebenarnya apa, sih, fungsi lipstik vagina?
Ternyata, lipstik berguna ditujukan untuk membersihkan vagina, sehingga tidak berjamur, juga untuk menjaga kelembapan.
Namun, menurut Prof Dr dr Andrijono, SpOG(K) yang juga praktik di RS Cipto Mangunkusumo, vagina sebenarnya tak memerlukan produk apa pun untuk menjaga kebersihan. “Sebetulnya sudah tidak perlu, vagina tak perlu kita bersihkan dengan produk-produk tersebut,” jelasnya.
Menurutnya, vagina sendiri sudah memiliki kuman yang seimbang, sehingga bila kita membersihkannya, justru akan menghilangkan kuman-kuman yang sebenarnya dibutuhkan oleh vagina.
Jika menggunakan benda-benda asing tadi, risikonya kuman-kuman patogen atau kuman yang bisa mengganggu kesehatan dan fungsi vagina, justru akan berkembang. Bila itu terjadi, maka akan muncul banyak keluhan, seperti radang vagina dan keputihan.
Tak hanya lipstik vagina, dr Andrijono juga menyarankan lebih baik untuk menghindari produk-produk pembersih dan antiseptik vagina lainnya.
Baca juga: Sejarah dan Kisah di Balik Wanita Berkepala Plontos