Geger Gambar Porno di WhatsApp
https://www.naviri.org/2017/11/gambar-porno-di-whatsapp.html
Naviri.Org - WhatsApp adalah sarana berkirim pesan yang saat ini telah digunakan jutaan orang, termasuk di Indonesia. Selain mengirim pean teks, WhatsApp juga dilengkapi dengan aneka gambar GIF yang memungkinkan pengguna untuk menyisipkannya ke dalam percakapan teks yang mereka lakukan. Terkait gambar GIF tersebut, sebagian orang Indonesia sedang heboh. Pasalnya, ada gambar-gambar GIF yang dianggap bermuatan pornografi.
Sejak kemarin dan sampai hari ini, Senin (6/11), para orang tua di Indonesia masih mempersoalkan keberadaan konten GIF mengandung pornografi yang bisa diakses dari WhatsApp. Manajemen aplikasi pesan instan itu akhirnya angkat bicara menanggapi keresahan warga ini.
Dalam keterangan resmi kepada media, WhatsApp mengaku mereka memang memungkinkan pengguna untuk mencari, memilih, dan mengirim konten GIF yang tersedia dari pihak ketiga.
Langkah WhatsApp menyediakan perpustakaan gambar GIF ini semata dilakukan agar pengguna bisa meningkatkan keseruan mereka ketika berkirim pesan.
Terkait pengiriman konten GIF ini, WhatsApp berkata mereka tidak bisa memonitor GIF di aplikasinya, karena konten yang dikirim dan diterima di sana memiliki enkripsi end-to-end.
Setelah adanya protes dari warga Indonesia dan teguran dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, agar konten GIF mengandung pornografi itu difilter, akhirnya WhatsApp mengambil langkah untuk bekerja sama dengan pihak ketiga dalam memonitor konten GIF.
Juru bicara WhatsApp menyatakan, “Di Indonesia, WhatsApp memungkinkan orang untuk mencari GIF dengan menggunakan layanan pihak ketiga. Kami tidak bisa memonitor GIF di WhatsApp, karena konten di WhatsApp memiliki enkripsi end-to-end.”
Perlu diketahui, saat ini perpustakaan gambar GIF di WhatsApp disediakan oleh perusahaan penyedia peranti lunak pembuat GIF, yaitu Giphy dan Tenor.
"Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia untuk secara langsung bekerja sama dengan layanan pihak ketiga tersebut dalam memonitor konten mereka,” kata juru bicara WhatsApp.
Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menggelar jumpa pers untuk memberi penjelasan soal koordinasi yang telah mereka lakukan dengan Facebook dan WhatsApp.
Bagi orang dewasa, konten yang bisa ditemukan para perpustakaan GIF WhatsApp bisa jadi tidak terlalu vulgar, tetapi Komisi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), menilai konten itu tak layak dikonsumsi anak-anak, dan oleh karenanya KPAI meminta Kemkominfo memberi arahan agar WhatsApp memblokir konten yang mengandung pornografi.
Selain WhatsApp, sejumlah aplikasi pesan lain telah menyediakan perpustakaan GIF, dan di sana pengguna juga bisa menemukan konten mengandung pornografi, antara lain di Facebook Messenger dan Telegram.
Baca juga: Polemik Pornografi, dan Line Sampai WhatsApp