Kini Ada Layanan Twitter untuk Meningkatkan Jumlah Follower
https://www.naviri.org/2017/11/follower-twitter.html
Naviri.Org - Sebagian besar pengguna Twitter ingin memiliki banyak follower atau pengikut, khususnya perusahaan-perusahaan tertentu yang memiliki akun di Twitter dengan tujuan memperkenalkan brand mereka, atau mendongkrak penjualan. Banyak pula individu yang juga ingin memiliki pengikut dalam jumlah banyak, dengan berbagai motif dan alasan.
Karena banyak pihak yang ingin menambah jumlah follower di Twitter, selama ini ada pihak-pihak di luar Twitter yang menyediakan layanan menambah follower. Namun, karena hal itu tidak diselenggarakan resmi oleh Twitter, jasa penambahan follower semacam itu pun kadang berisiko. Salah satunya, akun bisa dihapus oleh Twitter, karena adanya “perilaku mencurigakan”, berupa penambahan follower dalam jumlah banyak, dalam waktu singkat.
Kini, Twitter menyediakan layanan khusus penambah follower yang disediakan resmi untuk memungkinkan siapa pun menambah follower di akun Twitter yang dimiliki. Fitur baru yang merupakan fitur berlangganan atau ad subscription ini diberi nama "Promote Mode". Fitur ini baru dirilis secara public beta, atau sudah resmi namun masih terbatas untuk pengguna di Inggris dan Amerika Serikat (AS) saja.
Twitter mulai menguji coba fitur Promote Mode ini untuk sebagian pengguna yang terpilih (invite-only) semenjak Juli 2017 lalu. Kini, Twitter mulai menyediakannya untuk publik yang lebih luas.
Fitur Promote Mode ini membuat pengguna bisa mendongkrak impresi postingan dan profil mereka ke lebih banyak akun, termasuk yang bukan pengikut atau non-followers di linimasa mereka.
Bagi mereka yang ingin memiliki fitur ini, harus membayar 99 dollar AS atau sekitar Rp 1 jutaan setiap bulan.
Dari mode ini, pengguna bisa memantau semua aktivitas periklanan, termasuk berapa jumlah pengikut yang telah mereka dapatkan dan berapa banyak akun yang telah melihat postingan iklan mereka dan mengunjungi profil mereka.
Jika menggunakan desktop, pengguna dapat mengakses fitur ini sekaligus melihat metriks melalui Sprout Social, software yang bergerak dalam bidang manajemen media sosial, advokasi dan analitik bisnis.
Meskipun Twitter menyuguhkan cara otomatis untuk mempromosikan postingan, tetap saja kesuksesan iklan ditentukan oleh konten yang dibuat pengguna. Dilansir dari Engadget, Kamis (9/11/2017), postingan untuk iklan tetap harus memuat konten yang bagus, informatif, atau sedikit jenaka, untuk meyakinkan calon followers bersedia menguntit setiap postingan iklan mereka.
Fitur Promote Mode nampak untuk menggenjot keuntungan Twitter. Asumsi ini muncul setelah Twitter melaporkan bahwa mereka mengalami kerugian mendekati 21 juta dollar AS atau Rp 3 miliar pada kuartal III 2017.
Jika fitur ini tidak berjalan sesuai harapan, maka akan sulit bagi Twitter untuk meraup kembali keuntungan perusahaan.
Rencananya, fitur Promote Mode ini juga akan dirilis di Jepang. Belum ada bocoran kapan fitur ini bisa dimanfaatkan di Indonesia.
Baca juga: Twitter, dari 140 Karakter Menjadi 280 Karakter