Polemik Verifikasi Centang Biru di Twitter
https://www.naviri.org/2017/11/Centang-Biru-Twitter.html
Naviri.Org - Di Twitter, ada fitur atau penanda khusus verifikasi, yang diberikan kepada orang-orang tertentu (pengguna Twitter) yang dianggap layak menerimanya. Penanda khusus yang disimbolkan dengan centang biru itu merupakan verifikasi pengesahan akun Twitter yang ditujukan untuk selebriti, jurnalis, pemerintah, atlet, perusahaan, dan orang-orang lain yang memiliki pengaruh.
Akun yang terverifikasi akan mendapat sebuah "lencana" berupa ikon centang kecil bewarna biru yang disematkan di sebelah nama pengguna. Sejak pertama kali diperkenalkan, tanda khusus itu tidak mengalami masalah, bahkan bisa membantu pengguna Twitter lain untuk mengenali mana akun asli dan mana akun palsu.
Di internet, khususnya di media sosial, kadang ada akun-akun palsu yang sengaja dibuat dengan memanfaatkan popularitas seseorang. Bisa saja, seseorang membuat akun Twitter dengan nama Barack Obama, misalnya, padahal akun itu tidak dibuat oleh Barack Obama. Di sisi lain, Barack Obama telah memiliki akun Twitter sendiri. Dengan adanya tanda verifikasi pada nama akun, Twitter secara tak langsung memberitahu mana akun Barack Obama yang asli dan mana yang palsu.
Terkait tanda verifikasi, belakangan muncul polemik. Twitter bahkan mengumumkan secara resmi telah menghentikan untuk sementara semua proses verifikasi akun. Langkah ini diambil setelah terjadi "kebingungan" perihal akun mana saja yang layak mendapat ikon centang biru (verified).
Sebelumnya, Twitter memberikan ikon centang biru kepada Jason Kessler. Twitter mendapat begitu banyak protes atas pemberian centang biru itu. Pasalnya, Kessler merupakan pihak yang mengorganisir protes rasial di Charlottesville, Virginia, pada Agustus lalu.
Banyak pengguna yang menyatakan, Kessler tidak berhak mendapatkan centang biru atas aksinya tersebut. Twitter pun dianggap memberikan dukungan terhadap aksi Kessler.
Twitter sendiri beralasan, Kessler merupakan pemilik akun yang banyak mendapat perhatian publik sehingga berhak mendapat ikon tersebut.
Melalui akun @TwitterSupport, Twitter mengakui kesalahan atas pemberian ikon tersebut.
"Verifikasi sebenarnya ditunjukkan untuk membuktikan identitas dan pendapat, tetapi malah diinterpretasikan sebagai bentuk dukungan atau indikator atas pentingnya suatu hal," kicau Twitter, sebagaimana dikutip dari Tech Crunch, Sabtu (11/11/2017).
"Kami menyadari telah menciptakan kebingungan ini dan butuh untuk menyelesaikannya. Kami telah menghentikan untuk sementara semua verifikasi umum yang dikerjakan dan akan melaporkan kembali segera," lanjut Twitter.
CEO Twitter, Jack Dorsey, ikut angkat suara. Menurutnya, pegawai verifikasi Twitter sudah menepati aturan perusahaan soal centang biru itu. Akan tetapi, aturan tersebut memang masih cukup membingungkan sehingga terkadang Twitter memberikannya kepada orang yang kurang tepat.
Baca juga: Sejarah dan Perkembangan Twitter dari Masa ke Masa