Ternyata Tidak Semua Pria Menyukai “Wanita Baik-baik”
https://www.naviri.org/2017/10/wanita-baik.html
Naviri.Org - Selama ini, ada semacam keyakinan bahwa pria menyukai wanita baik-baik. Dalam hal ini, yang disebut “wanita baik-baik” adalah wanita yang patuh, lemah, dan cenderung menyetujui apa pun yang terdapat dalam norma sosial. Karenanya, anak-anak perempuan sejak kecil dididik agar mereka “tidak macam-macam”, untuk selalu “menjaga kelakuan”, dan lain-lain, karena “pria menyukai wanita baik-baik”.
Akibatnya, disadari atau tidak, banyak wanita yang terpaksa menjalani kehidupan bukan sesuai seleranya, namun sesuai selera yang didiktekan kepadanya. Banyak wanita yang takut menjadi diri sendiri, karena khawatir tidak disukai. Banyak wanita yang terpaksa menerima apa saja, meski sebenarnya ia tidak suka. Misal dalam penampilan, pergaulan, atau cara menikmati hidup.
Pertanyaannya, apakah memang benar pria menyukai “wanita baik-baik”? Pertanyaan itu pula yang mengusik pikiran Matthew J. Hornsey, profesor psikologi di University of Queensland di Australia, untuk mencari jawabannya.
Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas, Hornsey dan tim peneliti melakukan serangkaian percobaan yang dirancang untuk mengetahui bagaimana laki-laki dan perempuan heteroseksual memilih pasangan. Penelitian ini kemudian dipublikasikan di Personality and Social Psychology Journal pada 2015.
Hasil penelitian berjudul "A Critical Test of the Assumption That Men Prefer Conformist Women and Women Prefer Nonconformist Men" ini menemukan mayoritas peserta perempuan memang menganggap laki-laki non-konformis lebih menarik daripada tipe konformis dan patuh. Ternyata, begitu pula sebaliknya: laki-laki lebih menyukai perempuan yang non-konformis.
Dalam satu percobaan, laki-laki dan perempuan diminta membaca profil dua akun yang menunjukkan sifat konformis dan non-konformis: Amy dan Jess.
Pernyataan dalam profil Amy berbunyi: "Amy selalu suka bergaul dengan keluarga dan teman-temannya, ia juga suka menjadi bagian dari kelompok ini. Amy sangat senang bisa mengikuti apa yang sedang dilakukan orang lain."
Sebagai pembanding, ditunjukkan juga profil akun perempuan bernama Jess. “Jess cenderung menonjol di keramaian. Ia berani mengekspresikan pendapat berbeda dari teman-temannya, dan juga piawai membuat keputusan untuk dirinya sendiri."
Kebanyakan perempuan berpikir Amy yang patuh dan tidak rumit akan lebih menonjol dan lebih dipilih laki-laki dibandingkan dengan Jess. Namun, mereka salah. Laki-laki ternyata lebih menyukai Jess.
Dalam eksperimen lain, ketika laki-laki dan perempuan dilibatkan dalam obrolan online tentang preferensi seni, peserta laki-laki ternyata lebih menyukai perempuan yang lebih sering tidak setuju dengan pendapat kelompok tersebut dibanding yang selalu bersepakat.
Maka, Hornsey pun berkesimpulan: pernyataan ‘laki-laki lebih suka perempuan patuh dan konformis’ ternyata tidak selamanya benar.
"Stereotip gender kuno yang menyatakan bahwa laki-laki mencari perempuan yang konformis dan patuh, telah perlahan hilang," kata Hornsey.
Hornsey juga menyatakan ketertarikan orang terhadap perempuan yang tidak peduli jam malam dan berani keluar malam. Menurutnya, perempuan macam ini punya daya tariknya sendiri. Mereka menyadari bahwa mereka berani dan merasa bisa menjaga dirinya sendiri tanpa laki-laki di sekitarnya.
“Mengapa kamu menyimpan karakter bagus ini [mandiri dan berani tanpa penjagaan dari laki-laki] untuk dirimu sendiri? Laki-laki akan menyukainya!” lanjut Hornsey.
Hal ini disepakati juga oleh Matthew Hutson. Ia menulis, “Perempuan maupun laki-laki cenderung menyukai pasangan yang bersikap ‘tidak biasa-biasa saja’, baik dalam pilihan berpakaian, berpendapat, maupun dalam caranya menjalani kehidupan."
Anda ingat perdana menteri fenomenal dari Inggris Raya, Margaret Thatcher?
Anda boleh tidak menyukainya untuk alasan politik atau ideologis atau kemanusiaan, tapi apa yang pernah dikatakannya relevan dalam perkara ini: "Jika Anda memulai sesuatu demi disukai [orang lain], Anda akan berkompromi dalam segala hal setiap saat, dan tidak akan mencapai apa pun."
Baca juga: 4 Hal yang Membuat Pria Jatuh Cinta pada Wanita