Apa Penyebab Sindrom Sleeping Beauty?

Naviri.Org - Sindrom Sleeping Beauty atau Sindrom Putri Tidur ramai disebut banyak orang, akhir-akhir ini, setelah ada gadis Banjarmasin yang diberitakan tidur sampai 13 hari. Gadis yang biasa dipanggil Echa itu, menurut keluarganya, tertidur sampai berhari-hari tanpa ada tanda-tanda akan terbangun. Baru setelah 13 hari, Echa terbangun dari tidur panjangnya.
 
Usai terbangun dari tidurnya, Echa kesulitan mengingat apa yang terjadi pada dirinya. Keluarga Echa juga tidak mengetahui apa yang terjadi pada anak mereka. Walhasil, mereka merawat Echa apa adanya walaupun anak perempuan tersebut tidur berhari-hari tanpa menunjukkan tanda-tanda akan bangun.

Kenyataan semacam itulah—tidur sampai berhari-hari—yang disebut Sindrom Sleeping Beauty. Karena umumnya orang tidur paling hanya beberapa jam, atau mungkin paling lama hanya sehari semalam, maka Sindrom Sleeping Beauty pun dianggap kelainan atau sesuatu yang tak wajar. Karena orang normal yang sehat tentunya tidak akan tidur hingga lebih dari 10 hari tanpa bangun sama sekali.

Pertanyaannya, apa sebenarnya penyebab Sindrom Sleeping Beauty?

Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, mengatakan Sindrom Sleeping Beauty alias Putri Tidur yang dialami remaja putri di Banjarmasin dipicu oleh gigitan serangga. Menurut dia, sindrom tersebut disebabkan oleh lalat Tse Tse.

Kepada awak media, Nila Moeloek menyatakan, "Dia (Echa) bukan tertular penyakit atau sedang meminum obat tidur. Sindrom itu dikenal orang-orang dulu akibat gigitan lalat Tse Tse.”

Menurut Nila, lalat Tse Tse dapat menularkan parasit yang menginfeksi sistem syaraf pusat manusia. Awalnya infeksi tersebut menyebabkan demam, sakit kepala, gatal-gatal pada kulit.

Penderita gigitan lalat itu selanjutnya akan merasakan kejang-kejang, sulit berpikir, serta tidur dalam waktu yang lebih lama. Jika tidak diobati, ada potensi korban tidak akan pernah bisa bangun dari tidurnya.

Nila mengatakan bahwa pemerintah akan mengecek terus kondisi sindrom sleeping beauty terhadap siswa sekolah menengah pertama itu. Ia mengaku akan berkoordinasi kepada Dinas Kesehatan setempat.

Baca juga: Masalah Kesehatan Terkait Kebiasaan Sulit Tidur