David Bond, Playboy yang Bikin Geger di Asia
https://www.naviri.org/2017/10/David-Bond.html
Naviri.Org - Nama David Bond alias David Campbell akhir-akhir ini banyak disebut, lantaran ulahnya yang dianggap mengkhawatirkan sekaligus tak bermoral. Ia diberitakan sering menggoda dan mengajak tidur perempuan-perempuan Asia di beberapa negara seperti Hong Kong, Korea Selatan, Jepang, Vietnam, dan Thailand. Setelah itu, David Bond alias David Campbell mengunggah video aksinya terhadap perempuan-perempuan yang ia jumpai tersebut.
Laki-laki ini memang beberapa kali memublikasikan video panduan menggaet perempuan-perempuan Asia. Di dalamnya terlihat pula bagaimana ia dan para wanita berkontak fisik dan berinteraksi.
Pada Juli 2017, Bond dan seorang kawannya memilih Jakarta sebagai tujuan wisata selanjutnya. Dalam video berdurasi sekitar 14 menit, terlihat Bond dan kawannya berswafoto dengan sejumlah perempuan Indonesia yang baru mereka temui. Bagi orang yang saling asing secara umum, berswafoto bareng adalah hal yang tidak lazim. Tentu saja ada pertimbangan atau strategi tertentu oleh pihak-pihak terlibat, sehingga mereka mau berfoto bersama.
Dalam wawancara di Nextshark, Bond mengungkapkan identitasnya sebagai laki-laki kulit putih menjadi keunggulan tersendiri, yang gampang membuat perempuan Asia terpikat.
Perilaku Bond ini memicu beragam reaksi. Sebagian orang menyorotinya sebagai bentuk eksploitasi seksual terhadap perempuan-perempuan Asia. Sejak dua tahun silam, keresahan terhadap aksi-aksi Bond ini sudah menyeruak.
Evelyn Kim, dari New York, berinisiatif membuat sebuah petisi di Change.org untuk menuntut Bond menghentikan publikasi “penaklukan” perempuan-perempuan Asia di blognya. Petisi itu ditujukan kepada Wordpress, tempat Bond membagikan pengalaman dan panduan membuat para perempuan Asia jatuh hati dan mau ditiduri.
“Campbell (Bond) menggunakan manipulasi emosi dan agresi fisik untuk melecehkan dan memaksa perempuan Asia untuk berhubungan seks dengannya. Campbell memasarkan dirinya dengan cara membuat film dan mengunggah dokumentasi eksploitasi seksual di Asia ke internet.
Ini dilakukan untuk mengajari laki-laki lain untuk melakukan hal serupa. Video-video ini sering direkam dan diunggah secara online demi keuntungan tanpa ada kesepakatan dari perempuan yang diambil gambarnya,” demikian cuplikan pesan dalam petisi yang dibuat Kim.
David Bond bukanlah laki-laki pertama yang menjadi sorotan lantaran aksi-aksinya menggaet perempuan Asia. Sebelumnya, ada Julien Blanc, laki-laki kelahiran Swiss yang terlibat dalam kelompok Real Social Dynamics, yang menyediakan jasa konsultasi kencan.
Kelompok itu sering menggelar seminar dan boot camp di pelbagai negara, dengan sasaran para laki-laki yang mencari tips dan trik untuk mendekati perempuan. Serupa Bond, Blanc tercatat melakukan perjalanan seminar ke pelbagai kota di dunia, untuk mengajarkan cara menggoda perempuan.
Dilansir Time, sebelum Blanc mengadakan seminar di Melbourne tiga tahun silam, pemerintah Australia mencabut visa laki-laki tersebut karena ada desakan dari petisi di Change.org. Dalam petisi itu, Blanc mempromosikan kekerasan fisik dan emosi terhadap perempuan ketika berhubungan dengan mereka. Dalam artikel di Time tersebut, Blanc bahkan disebut sebagai laki-laki paling dibenci di dunia akibat perilaku misoginisnya.
Orang-orang seperti Bond dan Blanc dikenal sebagai pick-up artist. Berbekal keterampilan yang diasah melalui pengalaman-pengalaman mereka, pick-up artist akan lebih mudah membuat korbannya luluh dan melakukan tindakan yang mereka mau, di antaranya berhubungan badan.
Baca lanjutannya: Mewaspadai Upaya dan Rayuan Pick-Up Artist