Wanita Ini Menikah Lima Kali Dalam Sebulan dengan Pria Berbeda
https://www.naviri.org/2017/09/Menikah-Lima-Kali.html?m=0
Naviri.Org - Ada modus penipuan baru yang melibatkan perkawinan. Pelakunya seorang wanita, dan korbannya adalah para pria. Peristiwa mengejutkan ini terjadi di Thailand, dan melibatkan seorang wanita berusia 32 tahun, bernama Jariyaporn Buayai, yang biasa dipanggil Nammon.
Nammon menjalankan modus penipuannya dengan cara berkenalan dengan pria-pria yang ia incar melalui Facebook. Pria-pria yang diincar biasanya yang kaya atau berduit.
Setelah berkenalan dengan pria yang diincar, mereka pun lalu ketemuan, berhubungan seks, lalu tak lama setelah itu Nammon mengaku hamil. Karena itu, dia pun meminta agar dinikahi. Pria-pria yang terjerat oleh Nammon tidak menyadari kalau mereka sedang ditipu. Mungkin karena Nammon cantik. Maka pria-pria itu pun bersedia menikahi, dan menyiapkan mas kawin—yang rata-rata jumlahnya besar—untuk Nammon.
Setelah mendapatkan mas kawin, Nammon akan menghilang. Atau, setelah mendapatkan mas kawin, Nammon benar-benar menikah dengan pria yang ditipunya, tapi setelah itu menghilang dengan berbagai alasan. Tentu dengan membawa mas kawin yang telah didapatnya.
Belakangan, ketika kasus penipuan yang dilakukan Nammon mulai ditangani kepolisian Thailand, terungkap bahwa Nammon sempat menikah seminggu sekali sepanjang Agustus 2017. Artinya, dia menikah lima kali dalam sebulan, dengan pria yang berbeda-beda. Itu baru yang diketahui. Bisa jadi, jumlah pria yang dinikahi Nammon jauh lebih banyak. Sementara nilai uang dan emas dari hasil mas kawin yang dilarikan Nammon mencapai 6.000-15.000 dollar AS atau kira-kira Rp 80 juta-Rp 200 juta per pernikahan.
Salah satu pria yang menjadi korban Nammon adalah Prasarn Tiamyam, berusia 32 tahun. Ia melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada Divisi Penindakan Kejahatan di Kepolisian Kota Bangkok, Thailand, Selasa (5/9/2017). Dia melaporkan "mantan istrinya" yang bernama Jariyaporn Buayai, karena merasa ditipu hingga senilai Rp 80 juta.
Menurut Prasarn, perempuan itu melarikan uangnya, empat hari setelah resepsi pernikahan yang digelar di sebuah resor di Provinsi Prachuap Khiri Khan. Prasarn memutuskan untuk mengadu ke polisi, setelah menyadari bahwa kasus yang dialaminya adalah penipuan.
Sebelumnya, kabar dan peringatan mengenai modus penipuan lewat pernikahan itu telah menyebar luas di media sosial di Thailand. Berbicara kepada Amarin TV, Prasarn mengatakan, dia mengenal Nammon di Facebook pada bulan Februari 2015. Setelah sembilan bulan berkenalan, Prasarn setuju untuk menikahi, karena perempuan itu mengaku hamil.
Prasarn mengatakan, selama hubungan mereka, Nammon tak pernah mengizinkannya untuk bertemu dengan orang tua sang istri.
Tak lama setelah menikah, Nammon mengaku harus menyelesaikan urusan bisnis buah di Provinsi Nong Khai. Dia pun pergi.
Segera setelah itu, Prasarn tidak bisa lagi menghubungi istrinya. Sebagai gantinya, dia mendapat telepon dari seorang wanita yang mengaku sebagai keponakan Nammon. Wanita itu mengatakan, Nammon kehilangan bayi dalam kandungannya, dan Prasarn diminta untuk tak menghubunginya lagi. Prasarn baru menyadari dia telah ditipu, ketika cerita Nammon dimuat di media sosial.
Seorang korban lain yang menolak identitasnya diungkap, juga mengaku bertemu Nammon di Facebook. Dari pria ini, Nammon disebut melarikan dana sebesar Rp 200 juta, yang merupakan bagian dari mas kawin dalam pernikahan mereka pada Februari lalu. Sesaat setelah pria itu mentransfer uang ke rekening banknya, Nammon mengatakan, “saat ini bukan saat yang tepat untuk menikah, karena ramalan horoskop yang buruk.”
Mengutip korban lain, yang hanya diidentifikasi sebagai "Wichit", Morning News melaporkan, lelaki itu telah berkomunikasi dengan tujuh pria lain yang juga ditipu oleh wanita yang sama. Wichit mengatakan bahwa cerita mereka serupa, yakni berkenalan di Facebook, mengajak berhubungan seks, lalu berbohong tentang kehamilan.
Menurut unggahan di Facebook 30 Agustus tentang Nammon, disebut bahwa wanita itu diperkirakan menikah seminggu sekali di bulan Agustus, dengan lima orang yang berbeda. Namun, sampai hari ini, tidak ada laporan yang dapat diverifikasi tentang berapa banyak pria yang telah dinikahi.
Polisi Thailand mendatangi rumah orang tua Nammon di Distrik Wang Sapung, dan hanya mendapati kenyataan bahwa orang tuanya pun melarikan diri. Polisi hanya menemukan kakak perempuan Nammon, yang mengaku telah memutuskan hubungan dengan Nammon. Pasalnya, adik perempuannya itu tak pernah mengembalikan utangnya yang cukup besar.
Perempuan yang namanya tak diungkap itu sempat mengimbau melalui media sosial, agar Nammon menyerahkan diri. Dia pun mengaku sangat khawatir dengan kondisi orang tua mereka, terkait perbuatan Nammon.
Baca juga: Di Tempat Ini, Bercinta dan Punya Anak Tak Perlu Menikah