Celestia, Kisah Sebelum Munculnya Negara Asgardia
https://www.naviri.org/2017/08/celestia.html
Naviri.Org - Asgardia menarik perhatian dunia, akhir-akhir ini, karena dianggap sebagai negara pertama yang ada di luar angkasa, sehingga penduduk bumi memiliki alternatif tempat tinggal lain, jika merasa bosan atau ingin pindah dari planet ini. Sebagian pakar menganggap negara Asgradia sebagai utopia, atau sesuatu yang sulit diwujudkan, mengingat urusan mendirikan negara memang tidak semudah kedengarannya, meski dilakukan di luar angkasa.
Frans von der Dunk, yang mempelajari hukum antariksa di Unversitas Nebraska AS, menganggap mimpi Asgardia utopis dari segi legalitas sebuah negara. Negara dalam pandangan klasik, katanya kepada Popular Science, pertama-tama mesti memiliki teritori dan porsi penduduk yang jelas di wilayah tersebut.
“Selama tidak ada yang pergi ke luar angkasa, Anda bisa mengakui wilayah yang Anda jamah sebanyak mungkin sebagai kepuanyaan Anda, tapi itu tetap bukan sebuah negara,” katanya.
Joane Gabrynowich, ahli hukum antariksa dan profesor di Sekolah Hukum Institut Teknologi Beijing, berkata pada CNN bahwa sebuah negara mesti memenuhi karakteristik seperti populasi permanen, wilayah yang ditentukan, pemerintahan yang sah, dan kapasitas untuk melakukan hubungan dengan negara-negara lain—dengan kata lain mesti ada pengakuan dari negara-negara lain itu. “Oleh karena itu premis bahwa Asgardia sebagai negara masih diperdebatkan,” imbuhnya.
Sekadar deklarasi, katanya kepada Cnet, tidaklah cukup. Ada banyak entitas di bumi yang statusnya menjadi negara merdeka setelah mengalami perselisihan dalam jangka waktu yang lama dengan negara lain. Masuk akal untuk menduga bahwa status dari sebuah objek yang tak berpenghuni (stasiun koloni Asgardia) yang tak ada di bumi juga akan menimbulkan perselisihan.
Terkait dengan hal itu, ada kisah yang mungkin serupa dengan kisah Asgardia saat ini, yaitu klaim terhadap ruang luar angkasa, yang dilakukan oleh James Mangan.
Pada 1949, James Mangan mengajukan dokumen ke Cook County, Illionis, AS, berisi klaim yang menyatakan bahwa semua ruang di luar bumi sebagai “Nation of Celestial Space” atau “Celestia”, dan James Mangan mengklaim dirinya berstatus sebagai pendiri dan perwakilan resmi.
James Mangan memiliki visi yang serupa dengan Asgardia, yakni mewujudkan perdamaian di luar angkasa. Ia mempertahankan klaimnya, dan memberi tahu pemerintah AS, Uni Soviet, dan beberapa negara lain, yang mendapat larangan percobaan nuklir di atmosfernya. Di masa awal perang dingin, ia juga mengirim keberatannya pada AS dan Rusia yang dianggap telah memasuki “wilayah kedaulatannya” secara sewenang-wenang lewat perlombaan berbagai senjata baru.
Saat itu masyarakat dunia, termasuk PBB, mengabaikan klaim Mangan dengan cukup sopan, meski Mangan terus menerus meminta pengakuan resmi. Perjuangannya berlangsung selama beberapa dekade hingga ia meninggal pada tahun 1970. Sejak saat itu pula, Celestia tak terdengar lagi kabarnya—apalagi benar-benar terwujud sebagaimana keinginan pencetusnya.
Bagaimana dengan Asgardia? Apakah nasibnya akan lebih baik dari yang dialami James Mangan dan Celestia, atau hanya akan mengulangi kegagalan yang sama? Masa depan yang akan menjawab.
Baca juga: Menakar Nasib Asgardia, Negara di Luar Angkasa