Demi Mendapatkan Sperma, 3 Wanita Memperkosa Banyak Pria
https://www.naviri.org/2017/07/mendapatkan-sperma.html
Naviri.Org - Motivasi kejahatan bisa beragam, termasuk motivasi pemerkosaan. Hal itu terungkap dalam sebuah peristiwa yang terjadi di Zimbabwe. Tiga orang wanita dituduh telah memperkosa banyak pria, karena bertujuan untuk mendapatkan sperma, yang dimaksudkan untuk bahan ritual tradisional.
Pihak kepolisian Zimbabwe menduga, tiga wanita pelaku perkosaan terhadap pria tersebut merupakan bagian dari sindikat nasional, yang mungkin menggunakan sperma untuk ritual tradisional, yang dipercaya bisa membuat orang mendapatkan keberuntungan dan kekayaan.
Tiga wanita pelaku pemerkosaan itu tertangkap di daerah yang jaraknya sekitar 170 mil dari Kota Harare. Saat penangkapan, polisi menemukan 31 kondom berisi cairan sperma di dalam mobil mereka.
Berdasarkan catatan kepolisian Zimbabwe, setidaknya ada sembilan pria yang telah datang dan membuat laporan sebagai korban perkosaan wanita. Salah satu pria yang menjadi korban itu bahkan bersedia muncul dalam acara talk show populer nasional, Maichiamba. Dalam talk show tersebut, pria itu menceritakan bahwa dia diperkosa setelah menerima tumpangan mobil dari wanita.
Ia berkisah, “Salah satu wanita melemparkan air di wajah saya, dan mereka menyuntik saya dengan sesuatu yang memicu dorongan seksual yang kuat. Mereka menghentikan mobil, lalu memaksa saya berhubungan seks dengan masing-masing mereka beberapa kali, menggunakan kondom. Ketika telah selesai, mereka meninggalkan saya di semak-semak, dengan kondisi saya benar-benar telanjang.”
Pria yang menjadi korban perkosaan itu lalu pergi ke rumah sakit untuk menjalani perawatan karena efek obat, lalu menghubungi polisi.
Tidak semua pria berani mengakui kalau menjadi korban perkosaan wanita. Karena, alih-alih mendapat pembelaan, pria yang menjadi korban perkosaan wanita bisa jadi malah diejek. Hal semacam itu juga terjadi di Zimbabwe. Pria yang muncul di acara talk show televisi itu pun mendapatkan ejekan dan cemoohan karena diperkosa wanita. Namun, ia menyatakan, ia sengaja muncul di depan publik karena ingin membantu korban lainnya.
Terkait hal itu, Kelvin Hazangwi, Direktur Nasional Forum Mena Padare (organisasi seputar gender), mengatakan kepada ABC News, “Saya telah memperhatikan, orang-orang (pria korban perkosaan) yang datang ke sini benar-benar trauma setelah mencari bantuan medis akibat perkosaan, dan membutuhkan konseling. Bahkan ada pasangan mereka yang pergi meninggalkan, dan mereka tidak bisa kembali ke keluarga mereka. Jaringan sosial mereka telah rusak.”
Kelvin Hazangwi juga mengatakan, perkosaan terhadap pria masih menjadi hal yang tabu dalam masyarakat yang memiliki definisi maskulinitas yang sangat jelas. “Kasus ini (perkosaan) adalah jahat, tidak hanya untuk satu orang, tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya. “Kami menyadari penuh bahwa perkosaan—entah terjadi pada nenek, atau anak, atau seorang pria—adalah perbuatan yang salah.”
Baca juga: Kasus-kasus Wanita Memperkosa Pria yang Bikin Geger