Humor: Bibir yang Indah, Hidung yang Indah
https://www.naviri.org/2017/07/bibir-yang-indah.html
Naviri.Org - Rupanya, bakat playboy si Joni sudah muncul sejak dia duduk di bangku SMA. Buktinya, suatu hari dia harus berurusan dengan guru BP, karena dianggap kurang ajar pada salah seorang gurunya yang cantik.
Ceritanya begini. Joni punya guru bernama Bu Shinta, yang masih muda dan cantik. Joni sangat mengagumi, dan setiap kali Bu Shinta mengajar di kelasnya, Joni pun memperhatikan Bu Shinta dengan tatapan yang nyaris tak berkedip.
Pada awalnya, Bu Shinta hanya mendiamkan, tapi lama-lama dia merasa jengah, apalagi seluruh kelas mulai ikut-ikutan Joni memandangi wajah guru yang cantik itu.
Karena tak tahan lagi, Bu Shinta kemudian mengadu kepada guru BP menyangkut kelakuan Joni yang dinilainya tak pantas dan kurang ajar itu. Mendapat laporan itu, si guru BP pun memanggil Joni ke kantornya.
Joni menghadap Bu Sulis, guru BP yang terkenal galak dan angker. Berbeda dengan Bu Shinta yang cantik, Bu Sulis memiliki wajah mengerikan, hingga pantas kalau dijadikan guru BP.
“Apa sebenarnya yang kamu lakukan, Joni...?” ketus Bu Sulis ketika Joni telah duduk di hadapannya. “Sudah berpuluh kali saya mendapat laporan kenakalanmu, dan saya sudah bosan! Sekarang kamu dilaporkan lagi, karena telah berlaku kurang ajar! Apa sebenarnya yang kamu lakukan?”
“Bu,” sahut Joni dengan kalem, “saya hanya mengagumi hidung dan bibir Bu Shinta yang indah. Rasanya wajar saja, dan saya pikir saya tidak kurang ajar kalau memandangi Bu Shinta, karena saya mengaguminya...”
Mendengar itu, Bu Sulis jadi bingung bagaimana menanggapinya. Lebih bingung lagi ketika melihat Joni tampak memandangi dirinya dengan tatapan yang sepertinya menyimpan ketakjuban.
“Nah, sekarang kenapa juga kamu memandangi saya...?” ketus Bu Sulis lagi dengan gusar. “Kamu memang kurang ajar, Jon! Sekarang saya telah melihat sendiri buktinya kalau kamu memang KURANG AJAR...!”
“Bu,” sahut Joni dengan suara yang masih kalem, “rupanya selama ini saya salah sangka. Saya baru menyadari kalau ternyata hidung dan bibir Ibu lebih indah dibanding Bu Shinta...”
Gara-gara ‘pengakuan’ itulah, Joni selamat dari pembantaian sang guru BP yang killer itu. Terkadang, bakat playboy juga berguna.
Baca juga: Baru Kepalanya Saja