Mengapa Sinetron Selalu Muncul di Jam Tayang Utama?
https://www.naviri.org/2017/05/sinetron.html
Naviri.Org - Dalam industri televisi, ada jam-jam yang disebut prime time atau jam tayang utama. Yang unik, nyaris semua stasiun televisi di Indonesia memasang sinetron di jam tayang utama, sehingga pada waktu-waktu itu bisa dibilang semua televisi di Indonesia akan sama-sama menayangkan sinetron.
SCTV, misalnya, saat ini memiliki setidaknya tiga sinetron andalan yang tayang di saat prime time. Dimulai pukul 18.20 dengan sinetron Anak Langit, diikuti oleh Boy, tayangan sempalan (spin-off) dari sinetron Anak Jalanan yang dulu tayang di RCTI, lalu Berkah Cinta, yang berakhir pukul 23.45.
Hal serupa terjadi di RCTI. Stasiun televisi di bawah grup milik Hary Tanoesoedibjo ini menayangkan Awas Banyak Copet pada pukul 17.15. Diikuti oleh Tukang Ojek Pengkolan, dan Dunia Terakhir. Biasanya ada beberapa perubahan jadwal pada akhir pekan. Begitu pula stasiun televisi MNC yang juga dimiliki Hary Tanoe. Ada 2 sinetron lokal dan 1 opera sabun dari Filipina yang tayang dari pukul 19.30 hingga 22.30.
Keberadaan sinetron di jam tayang utama atau prime time telah dimulai sejak 1990-an. Pada masa itu, koran Kompas sering meliput hasil rating tiap minggu, dan yang memuncaki tangga rating adalah sinetron. Karena itu pula, sinetron pun sengaja diletakkan atau ditayangkan pada jam prime time.
Sinetron digemari oleh sebagian besar orang Indonesia. Rating sinetron selalu tinggi. Per 12 Mei 2017, ada 8 sinetron dalam daftar 10 besar acara televisi dengan rating tertinggi; 6 di antaranya tayang di prime time. Yang tertinggi adalah Dunia Terbalik (tayang di RCTI) yang mendapat audience share sebesar 24 persen. Diikuti Tukang Ojek Pengkolan (juga ditayangkan di RCTI) yang mendapat audience share 15,7 persen.
Di sisi lain, popularitas sinetron yang tayang pada jam prime time berdampak buruk pada stasiun TV yang tidak menayangkan sinetron. TV One, misalnya, sampai ganti platform. Mereka sekarang menayangkan sinetron karena melihat bahwa berita tidak selaku sinetron. Kini TV One punya setidaknya 5 sinetron impor dari Turki.
Meski TV One sudah berubah haluan, ada beberapa stasiun televisi yang masih teguh tidak menayangkan sinetron, di antaranya TVRI, Kompas TV, dan Metro TV. Konsekuensinya, pendapatan mereka terbilang amat kecil. TVRI, stasiun televisi publik di Indonesia, hanya mendapat Rp2,2 miliar dalam kurun 8 - 14 Mei 2017. Sedangkan Kompas TV mendapatkan Rp19 miliar, dan Metro TV mendapatkan Rp46 miliar.
Baca juga: Mengapa Banyak Sinetron Indonesia yang Buruk?