Kisah Perjalanan Hidup Steven Seagal
https://www.naviri.org/2017/05/perjalanan-hidup-steven-seagal.html
Naviri.Org - Steven Seagal adalah aktor Hollywood terkenal, khususnya sebagai aktor film-film laga. Para penonton film Hollywood, khususnya penggemar Steven Seagal, pasti tahu kalau aktor satu ini menguasai ilmu bela diri, dan selalu menunjukkannya dalam film-film yang ia bintangi. Bagaimana kisah kehidupan Steven Seagal, hingga terkenal sebagai aktor yang menguasai aneka ilmu bela diri?
Steven Seagal lahir di Lansing, Michigan, pada 10 April 1952. Ayahnya bernama Samuel Seagal, seorang guru matematika. Sedangkan ibunya bernama Patricia, seorang pekerja di bidang media. Ketika Steven Seagal berusia 5 tahun, keluarganya pindah ke Fullerton, California. Di sanalah Steven Seagal tumbuh menjadi remaja.
Pada usia 13 tahun, Steven Seagal berencana mencari uang sendiri, dan ia melamar bekerja di restoran The Wagon Wheel. Untuk memuluskan niatnya, Steven Seagal berbohong mengenai umurnya. Melihat wajah Steven Seagal yang serius, pemilik restoran pun percaya kalau Steven Seagal waktu itu sudah berusia 17 tahun, dan ia menerima bocah lelaki itu bekerja di restoran miliknya.
Tugas Steven Seagal di restoran itu adalah menjadi pencuci piring. Ia bekerja dengan baik, bahkan gesit, hingga juru masak di restoran tersebut terkesan. Sang juru masak rupanya seorang ahli karate. Karena terkesan pada Steven Seagal, juru masak itu menawari Steven Seagal untuk berlatih gerakan dasar karate. Steven Seagal menerima tawaran itu, dan dalam waktu singkat ia segera tertarik pada ilmu bela diri.
Karena ketertarikan pada karate pula, pada 1964 Steven Seagal berguru pada Harry Kiyoshi Ishisaka, pendiri Orange County Aikido School. Harry adalah orang yang mempopulerkan aikido di California. Saat meninggal pada 1978, majalah Black Belt menuliskan obituari dengan menyebut Harry sebagai, “salah satu praktisi aikido paling penting di Amerika.”
Pada usia 19 tahun, Steven Seagal pergi ke Jepang untuk belajar berbagai bela diri Jepang lain, termasuk karate. Seagal berguru ke banyak orang, termasuk Koichi Tohei, juga Seiseki Abe. Usahanya berbuah manis. Dia berhasil meraih dan-7 (peringkat tertinggi) dalam aikido, dan berhak menyandang gelar Shihan, alias master instruktur. Tak cuma itu, Seagal berhasil meraih sabuk hitam di karate, judo, juga kendo.
Atas keberhasilannya, Steven Seagal lalu membuka dojo aikido di Jepang, hingga menjadikannya sebagai orang asing pertama yang membuka dojo aikido di Jepang.
Pada 1974, Steven Seagal kembali ke California. Di sana ia bertemu Miyako Fujitani, instruktur aikido di Los Angeles. Setahun kemudian, Miyako dan Seagal menikah di Jepang. Miyako yang memang berasal dari keluarga instruktur aikido, mewarisi dojo dari sang ayah. Seagal kemudian mengajar di sana. Tak lama setelah itu, Seagal juga menjadi kepala di dojo bernama Tenshin Aikido yang terletak di Juso, Osaka.
Memasuki film layar lebar
Proses masuknya Steven Seagal ke dunia layar lebar dimulai pada awal 1980-an. Pada waktu itu, dia bertemu Kelly LeBrock, seorang model yang namanya melejit sewaktu membintangi film The Woman in Red (1984). Hubungan Steven Seagal dengan Kelly LeBrock bisa dibilang rumit, karena waktu itu Steven Seagal menjalani pernikahan dengan Adrienne La Russa, selain juga belum bercerai dengan Miyako, istri pertamanya. Tetapi, Steven Seagal menyatakan, “Kelly adalah takdirku.”
Maka, Steven Seagal pun lalu menikahi Kelly LeBrock, setelah menceraikan dua istrinya terlebih dulu. Sejak itu, Steven Seagal mendapat perhatian dari Hollywood, karena punya istri seorang aktris sekaligus mdoel yang sedang naik daun. Apalagi dojo milik Steven Seagal di California punya murid masyhur dari kalangan film, seperti aktor James Mason dan James Coburn, juga pencari bakat Michael Ovitz, yang mendirikan Creative Artists Agency.
Michael Ovitz pula yang lalu mengenalkan Steven Seagal ke petinggi Warner Bros. Di sana, Seagal memperagakan aikido. Rekomendasi Michael berhasil dengan gemilang. Terry Semel, presiden Warner Bros kala itu, menyatakan kepada Majalah People, “Michael bertindak lebih, tidak sekadar menjadi agen Seagal, tapi juga kawan dan murid.”
Pada 1988, Steven Seagal membintangi film pertamanya yang dibuat oleh Warner Bros, berjudul Above the Law. Posternya menampilkan wajah besar Seagal—yang tentu saja masih tirus—yang menenteng pistol. Tatapan mata yang tajam dan rambut kuncir kuda yang ia pertunjukkan kala itu kelak jadi ciri khasnya hingga beberapa dekade kemudian.
Dalam film tersebut, Steven Seagal berperan sebagai Sersan Nico Toscani, detektif berdarah Palermo yang bertugas di Departemen Kepolisian Chicago. Dia bertugas menyelidiki peredaran obat bius dan bahan peledak. Di film ini, Steven Seagal menampilkan keahliannya dalam aikido. Dalam buku The Encyclopedia of Martial Art Movies (1995), film Above the Law dianggap film Amerika pertama yang menampilkan bela diri aikido.
Meski dianggap kurang berhasil dari segi artistik—yang kelak juga menimpa sebagian besar film Seagal—namun film perdana itu lumayan berhasil secara pendapatan. Dengan modal 7 juta dolar, film ini mengantongi pendapatan sekitar 18 juta dolar.
Sejak itu pula, pintu Hollywood mulai terbuka lebar bagi Seagal, bahkan membawanya masuk dalam jajaran aktor film aksi terkenal, bersama aktor-aktor besar di era 80 dan 90-an, seperti Bruce Willis, Jean Claude Van Damme, Arnold Schwarzenegger, Sylvester Stallone, Dolph Lundgren, dan Michael Dudikoff.
Baca: Attack Force: Pertempuran Absurd Steven Seagal
Fim Steven Seagal yang paling menyita perhatian—juga mendapat pujian dari kritius—adalah Under Siege (1992). Dalam film ini, Seagal berperan sebagai mantan anggota Navy SEAL yang ahli bela diri, ahli bahan peledak, ahli pertempuran dengan senjata, dan juga ahli taktik. Selepas pensiun dari ketentaraan, dia menjadi juru masak pribadi bagi kapten kapal USS Missouri, yang kemudian dibajak oleh penjahat bekas anggota CIA.
Selain dianggap bagus dari segi estetis (mendapat 2 nominasi Oscar untuk kategori Best Sound Effects Editing dan Best Sound), film ini juga sukses besar dalam pendapatan. Dengan modal 35 juta dolar, film ini mendapat 156 juta dolar.
Brian McKay, dari situs E Film Critic, menyatakan, “Film ini (Undersiege) serupa Die Hard dengan latar di atas kapal. Skrip dan akting yang buruk berhasil tertutupi oleh aksi keren Seagal dan peran penjahat brilian oleh Lee Jones dan Busey.”
Sementara Michael Smith dari Nolan's Pop Culture Review, dengan singkat menyebut Undersiege sebagai “film terbaik Seagal.” Para kritikus di situs film Rotten Tomatoes, yang biasanya kejam, pun memberikan rating 75.
Sayangnya, Steven Seagal tidak mampu mengulangi kesuksesan Undersiege. Film-filmnya setelah itu tidak ada yang mampu menandingi kualitas Undersiege. Bahkan ketika Undersiege dibuat sekuelnya, sekuel itu pun dianggap biasa saja—masih kalah dengan yang pertama. Kini, Steven Seagal masih aktif membintangi film-film baru, dengan kisah sama—film-film bertema aksi laga—dengan tokoh utama dirinya, dan tampaknya Steven Seagal masih ingin dikenal di dunia.
Baca juga: Steven Seagal, Dipuja Sekaligus Dibenci