Sextortion, Modus Pemerasan dengan Foto Bugil
https://www.naviri.org/2017/05/Sextortion.html
Naviri.Org - Perkembangan zaman dan teknologi memang memudahkan banyak urusan kehidupan, khususnya dalam hal komunikasi. Melalui ponsel, misalnya, dua orang yang berjauhan bisa berbicara dengan mudah, bahkan face to face. Kemudian, media sosial semisal Facebook juga memungkinkan banyak orang untuk terhubung dengan teman-teman lama, sekaligus menjalin hubungan dengan teman-teman baru.
Sayangnya, perkembangan zaman dan teknologi juga menimbulkan masalah yang sebelumnya tidak ada. Di antara masalah yang timbul adalah penyalahgunaan teknologi yang berkembang menjadi kejahatan pemerasan. Salah satunya disebut Sextortion.
Sextortion adalah pemerasan dengan menggunakan foto bugil seseorang sebagai sandera. Modus kejahatan ini biasanya dilakukan melalui internet, khususnya media sosial semacam Facebook. Seseorang (biasanya laki-laki) bisa saja mengajak berkenalan seorang wanita di media sosial, lalu menjalin pertemanan, dan perlahan-lahan berupaya menjalin hubungan yang lebih serius dengan si wanita.
Jika si wanita merasa tertarik, biasanya si wanita pun akan menerima tawaran menjalin hubungan dengan si lelaki, lalu mereka saling berkomunikasi lebih intim, baik lewat media sosial maupun lewat ponsel. Seiring hubungan yang terjalin, si lelaki biasanya akan meminta si wanita untuk mengirimkan foto bugilnya. Karena merasa percaya pada si laki-laki, si wanita pun biasanya bersedia menuruti permintaan itu, dan mengirimkan foto bugilnya.
Dari situlah, biasanya praktik kejahatan berupa pemerasan dimulai.
Setelah si wanita mengirimkan foto bugilnya, si lelaki akan menunjukkan aslinya. Bahwa dia bukan orang baik yang bermaksud menjalin hubungan dekat dengan si wanita, melainkan seorang penjahat keji yang bermaksud memeras korbannya. Setelah memiliki foto bugil si wanita, lelaki itu akan memeras si wanita dan memintanya mengirimkan uang, dengan ancaman foto bugilnya akan disebarluaskan jika si wanita tidak memenuhi permintaan tersebut.
Yang perlu diperhatikan di sini, pelaku kejahatan Sextortion sering kali telah mengetahui identitas calon korbannya secara lengkap. Dia tahu di mana si wanita tinggal, dan siapa teman-teman si wanita, karena hal itu mudah dilihat di Facebook. Dia juga bisa mengetahui di mana si wanita bekerja, khususnya jika si wanita memiliki akun di LinkendIn. Karenanya, ketika seorang wanita terjebak dalam kejahatan Sextortion, biasanya dia sulit mengelak, dan mau tak mau akan memenuhi permintaan si pelaku.
Kasus semacam itu sudah sering terjadi, khususnya di luar negeri, dan korban-korbannya bukan hanya gadis-gadis remaja, tapi juga janda-janda setengah baya. Karena itu, perlu kehati-hatian dan kewaspadaan dalam menggunakan media sosial semisal Facebook, agar terhindar kejahatan semacam itu, khususnya jika Anda wanita.
Jika Anda wanita, dan aktif di media sosial semacam Facebook, lalu suatu hari mendapat kenalan baru seorang pria, ada baiknya untuk waspada. Apalagi jika pria tersebut menawarkan untuk menjalin hubungan dekat, hingga meminta Anda mengirimkan foto bugil kepadanya. Sebelum melakukan hal tersebut, pikirkan terlebih dulu kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Karena lebih baik berhati-hati, daripada menyesali kebodohan sendiri.
Baca juga: Fakta-fakta Gelap di Balik Gemerlap Dunia Model