Risiko Obesitas terhadap Kehamilan
https://www.naviri.org/2016/12/obesitas-pada-kehamilan.html
Naviri.Org - Montok tentu berbeda dengan kegemukan atau obesitas. Menyangkut obesitas, studi terbaru yang dilakukan di Inggris menyebutkan beberapa hal penting tentang bahaya obesitas pada wanita terhadap kehamilannya. Meski mungkin hal ini sudah banyak diketahui masyarakat secara luas, namun riset tersebut semakin menegaskan bahwa wanita yang mengalami masalah obesitas sejak sebelum kehamilan akan berisiko terhadap kehamilannya kelak.
Masalah yang tersebut di atas bisa berupa tingginya tekanan darah yang dapat memacu pre-eklampsia, atau sakit yang umumnya terjadi pada akhir masa kehamilan yang dapat menyebabkan koma, serta kelahiran prematur.
Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi masalah utama yang juga sering dialami wanita dengan obesitas, sebelum dan setelah dinyatakan hamil.
- Kecenderungan sulit hamil.
- Kecenderungan terjadi keguguran yang berulang.
- Kecenderungan terjadi kematian bayi saat lahir.
- Kecenderungan terjadinya masalah congenital pada janin yang dikandung, seperti ketidaknormalan organ hati dan tulang belakang.
- Kecenderungan terjadinya masa kehamilan yang lebih lama, serta kecilnya kemungkinan lahir dengan cara normal.
- Kecenderungan meningkatnya risiko diabetes dan tekanan darah tinggi selama kehamilan, yang dapat menyebabkan komplikasi pada hati dan ginjal.
- Kecenderungan terjadinya kelahiran prematur.
- Sulitnya mendiagnosa ketidaknormalan pada janin, karena image ultrasound terhalang lemak.
Ibu montok, anak pun cerdas
Tahukah Anda, wanita yang bertubuh montok memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki anak yang cerdas dibanding wanita yang tidak montok. Pittsburgh University dan California University di Amerika melakukan penelitian terhadap 16 ribu anak, dan diperoleh hasil bahwa anak dari wanita berbadan montok terbukti mampu menyelesaikan tes psikologi dan kognitif yang lebih baik dibanding anak-anak dari wanita yang kurus atau langsing.
Penelitian itu juga menyebutkan bahwa semakin besar perbedaan lekuk antara pinggang dan pinggul, maka semakin baik pula kecerdasan anak mereka.
Dasar dari penelitian tersebut terkait dengan ditemukannya kandungan fatty acids (asam lemak) yang terdapat pada wanita berpinggul besar, dimana di dalamnya terkandung sumber omega-3 yang mampu memperbaiki kemampuan mental wanita saat hamil, juga perkembangan kecerdasan janin dalam kandungan.
Meski hasilnya cukup mengejutkan, namun para ahli yang terlibat dalam penelitian ini tidak berharap banyak kalau hasil analisa mereka akan disetujui publik, karena kecerdasan seorang anak tidak semata-mata ditentukan oleh tubuh ibunya, tetapi juga terkait dengan kondisi ekonomi, psikologis, serta peran ibu sebagai orangtua.
Namun, meski begitu, hasil penelitian ini setidaknya dapat memberikan semangat bagi ibu-ibu yang memiliki tubuh montok, agar lebih bangga dengan kondisi yang dimilikinya, dan tidak menyiksa diri—baik dengan diet ataupun obat-obatan—agar memiliki tubuh yang kurus.
Baca juga: Bahaya Toksoplasma pada Kehamilan