10 Film Indonesia dengan Adegan Ciuman Bibir Paling Hot
https://www.naviri.org/2016/12/film-ciuman-bibir-hot.html
Naviri.Org - Ciuman bibir bisa dibilang hal “biasa” bagi sebagian anak muda zaman sekarang, khususnya yang sedang menjalin hubungan spesial. Meski begitu, karena Indonesia menyatakan diri sebagai negara dengan kebudayaan timur yang luhur, ciuman bibir dianggap masih tabu dilakukan jika sepasang pelakunya tidak/belum diikat pernikahan yang sah.
Karena latar belakang kondisi itu pula, sebagian film Indonesia sempat menuai protes gara-gara mempertunjukkan adegan ciuman bibir para pemainnya. Hal semacam itu tidak hanya terjadi di zaman sekarang, namun sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu.
Pada tahun 1950, ada sebuah film berjudul Frieda. Film ini disutradarai oleh seorang dokter bernama Huyung, yang merupakan mantan prajurit Jepang keturunan Korea, dan dibintangi oleh S Bono serta Grace.
Semula, film tersebut berjudul Antara Bumi dan Langit. Namun, karena film itu diprotes akibat adanya adegan ciuman di dalamnya, maka judul film diganti menjadi Frieda. Konon, Frieda adalah film pertama di Indonesia yang menampilkan adegan ciuman. Film itu bercerita tentang hubungan asmara antar penduduk pribumi dengan seorang gadis keturunan.
Selain film Frieda yang telah diproduksi puluhan tahun lalu, berikut ini adalah sepuluh film Indonesia yang juga terkenal sebagai film-film dengan adegan ciuman bibir paling berani.
Buruan Cium Gue!
Buruan Cium Gue! dirilis pertama kali pada tahun 2004, dan menuai kontroversi gara-gara judulnya yang dinilai vulgar. Film ini dibintangi oleh Masayu Anastasia dan Hengky Kurniawan, dan dua pemeran itu pula yang beradegan ciuman di dalam film. Sebenarnya, adegan ciuman bibir mereka dalam film bisa dibilang sama saja dengan umumnya film Indonesia yang lain, tapi judulnya yang dinilai vulgar menjadikan film itu menuai banyak protes.
Pada waktu itu, salah satu tokoh masyarakat yang ikut memprotes film Buruan Cium Gue! adalah Aa’ Gym. Raam Punjabi, selaku produser film tersebut, akhirnya menariknya dari peredaran. Namun, pada Maret 2005, film itu kembali dirilis, namun dengan judul berbeda. Kali ini menggunakan judul Satu Kecupan.
Eiffel... I’m In Love
Eiffel... I’m In Love dirilis pada tahun 2003, dan diangkat dari novel teenlit karya Rahmania Arunita yang mencetak angka bestseller. Sebagaimana novelnya, film Eiffel... I’m In Love juga sukses menarik penonton mencapai angka 3 juta orang pada tahun film ini dirilis.
Film yang disutradarai Nasri Cheppy ini dibintangi oleh Shandy Aulia dan Samuel Rizal yang seketika meraih popularitas besar sejak membintangi film ini. Adegan ciuman di antara dua tokoh utamanya berlatar belakang Menara Eiffel di Paris.
Fiksi
Film Fiksi dirilis pada tahun 2008, dan memperoleh penghargaan sebagai film terbaik di acara FFI 2008. Merupakan film ber-genre thriller, Fiksi disutradarai oleh Mouly Surya, dan mengisahkan seorang wanita yang terobsesi pada pria yang bekerja di rumahnya.
Dalam film ini, adegan ciuman diperankan oleh Donny Alamsyah dan Ladya Cherryl, yang menjadi dua bintang utamanya.
Kala
Kala adalah film karya sutradara Joko Anwar, yang dirilis pada tahun 2007. Tidak terlalu baik dalam penjualan, namun film ini dipuji sebagai film yag memiliki cerita yang jarang diangkat film-film Indonesia lain.
Dalam film Kala, adegan ciuman diperankan oleh Shanty dan Fachri Albar, dan ciuman dua pemain itu bahkan berlangsung cukup lama.
Heart
Heart adalah film yng dibintangi Acha Septriasa dan Irwansyah, yang dirilis pada tahun 2006. Kesuksesan film ini diikuti oleh kisah cinta di dunia nyata di antara pemainnya, yaitu Acha Septriasa dan Irwansyah. Meski akhirnya keduanya putus atau tak berjodoh, namun adegan ciuman mereka dalam film Heart selalu diingat penonton.
Arisan!
Arisan! dirilis pada tahun 2003, dan menjadi film kontroversial, salah satunya karena di dalamnya memperlihatkan adegan ciuman sesama jenis, yang diperankan Tora Sudiro dan Surya Saputra.
Film ini disutradarai Nia Dinata, dan bercerita mengenai perjalanan lima sahabat dalam menjalani kerasnya hidup, yang berbenturan dengan realitas kota besar.
Radit dan Jani
Radit dan Jani dirilis pada tahun 2008, dan mengisahkan tentang suami istri yang menjalani kehidupan miskin, namun hobi merokok dan minum minuman keras. Film ini dibintangi oleh Fahrani dan Vino G Bastian. Lewat film ini pula, mereka mendapatkan penghargaan di ajang FFI 2008.
Gara-Gara Bola
Gara-Gara Bola adalah film komedi yang dirilis pada tahun 2008. Dalam film ini, adegan ciuman dilakukan oleh Laura Basuki dan Junot. Lewat keberaniannya itu pula, Laura Basuki mendapat penghargaan sebagai pendatang baru terbaik dalam Indonesia Movie Awards 2008.
Romeo Juliet
Film ini dibintangi oleh Edo Borne dan Sissy Prescillia. Dirilis pada tahun 2009, Romeo Juliet mengisahkan sepasang kekasih yang terhalang akibat permusuhan pendukung bola masing-masing kota. Yakni permusuhan antara The Jack dan Viking.
Dalam film ini ada sebuah adegan ciuman yang cukup panas antara Edo Borne dan Sissy Prescillia, setelah lama tak bertemu.
Ada Apa Dengan Cinta?
Ada Apa Dengan Cinta? dirilis pada tahun 2001, dan dianggap sebagai film yang menjadi tonggak penting dalam industri perfilman Indonesia yang waktu itu sedang mati suri. Film ini dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra, dengan arahan sutradara Rudi Soedjarwo.
Adegan ciuman dalam film ini diperankan oleh Dian Sastro dan Nicholas Saputra, di bandara Soekarno Hatta.
Baca juga: 50 Film Indonesia Era 90-an dengan Adegan Paling Hot