Mengapa Tidur di Ayunan Bikin Kita Cepat Terlelap?
https://www.naviri.org/2016/10/mengapa-tidur-di-ayunan-bikin-kita.html
Naviri.Org - Orang tua yang memiliki bayi atau anak kecil biasa menidurkan anak mereka sambil diayun-ayun lembut. Biasanya, bayi atau anak kecil akan lebih cepat terlelap bila diayun. Kenyataannya, hal serupa juga terjadi pada orang dewasa. Jika Anda kebetulan punya halaman yang adem, dan bisa memasang ayunan untuk berbaring, cobalah lakukan tidur siang di ayunan tersebut, dan kemungkinan besar Anda akan cepat terlelap.
Penelitian menemukan, bahwa ayunan lembut pada waktu tidur dapat mempengaruhi gelombang otak, sehingga membuat orang lebih cepat terlelap dalam tidur. Hal itu pulalah yang menjadikan bayi, anak-anak, juga orang dewasa, lebih cepat tertidur saat mereka diayun. Dalam hal tidur siang, tidur di ayunan juga terbukti menjadikan otak lebih segar.
Para ahli dari University of Geneva melakukan studi menyangkut hal ini, dengan melibatkan 12 relawan pria. Setiap relawan diminta datang ke laboratorium pada dua waktu yang berbeda, masing-masing untuk tidur selama 45 menit di tempat tidur ayun khusus. Ketika tertidur, aktivitas otak mereka dipantau dengan alat electroencephalogram (EEG), yang menggunakan elektroda pada kulit untuk dapat merasakan aktivitas listrik di otak.
Hasil penelitian menunjukkan, semua relawan tertidur lebih cepat dan lebih nyenyak ketika diayun di tempat tidur. Sebaliknya, ketika tempat tidur tak diayun, mereka menghabiskan sekitar setengah dari waktu tidur mereka pada fase awal tidur ringan yang disebut fase N1. Ketika tempat tidur diayunkan, tahap N1 hanya memakan waktu sekitar 30 persen dari waktu tidur. Fase N2, atau fase tidur agak dalam, meningkat sekitar 10 persen ketika tempat tidur diayun.
Selain mempercepat lelap dalam tidur, ayunan saat tidur juga diketahui mengubah pola aktivitas otak yang disebut spindle sleep. Spindle sleep adalah setengah detik semburan energi listrik yang terjadi selama fase N2. Ketika tidur tak diayun, relawan memiliki rata-rata spindle yang cukup konstan selama tidur siang. Namun, ketika tempat tidur mereka diayun, terjadi peningkatan tajam dalam jumlah spindle selama tidur siang mereka.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dijurnal Current Biology itu juga menyatakan, jumlah spindle yang besar selama tidur siang terkait dengan penyegaran mental yang lebih baik setelah tidur siang.
Penelitian ini hanya ditujukan untuk urusan tidur siang, namun para peneliti belum melakukan penelitian lebih lanjut untuk tidur malam. Mereka berharap, penelitian ini bisa menjadi pintu masuk dalam upaya membantu dalam pengobatan insomnia.