Sulit Tidur Tidak Berarti Insomnia

Naviri.Org - Jika Anda mengalami masalah sulit tidur, belum tentu Anda mengalami insomnia, karena sulit tidur memang tidak berarti insomnia. Ada beberapa hal lain yang bisa menyebabkan Anda sulit tidur, meski Anda sebenarnya tidak mengalami insomnia. Bertambahnya usia, misalnya, adalah salah satu hal yang juga menyebabkan orang kian sulit tidur.

Seiring usia yang makin bertambah, tubuh mengalami penurunan kondisi fisik, psikologis, dan sosial, yang semuanya dapat mempengaruhi kualitas tidur. Pada masa tersebut, orang bisa sulit tidur atau mempertahankan fase tidur. Tidur juga menjadi lebih singkat, dan terkadang kurang nyenyak. Dalam kasus ini, penyebabnya bukan insomnia, melainkan karena faktor usia.

Karenanya, sebelum menyimpulkan Anda mengalami insomnia atau tidak, pahami lebih dulu apa yang terjadi pada diri Anda. Pada waktu masih muda, tidur sekitar 8 jam dalam semalam mungkin terasa mudah. Namun, saat usia bertambah, tidur sering kali tidak bisa selama itu—kadang hanya 5-6 jam—dan kadar pulasnya pun berkurang. Itu merupaan hal yang normal, sehingga Anda tidak perlu terlalu panik.

Dalam hal ini, yang bisa Anda lakukan adalah mengatur pola tidur. Karena tidur malam terasa sulit, sebaiknya hindari tidur siang, karena dapat membuat Anda semakin sulit tidur saat malam hari. Jika seharian penuh Anda beraktivitas, tubuh Anda akan lelah, dan malam harinya tubuh Anda akan lebih mudah tertidur, sekaligus lebih lelap.

Selain faktor usia, sulit tidur juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu. Bisa jadi, obat yang Anda konsumsi menjadikan tubuh Anda sulit tidur, meski Anda tidak menderita insomnia. Obat antihipertensi semacam metildopa klonidin, atau obat steroid dan obat yang mengandung kafein, adalah beberapa jenis obat yang membuat orang sulit tidur. Begitu pula obat golongan simpatomimetik yang bekerja seperti sistem saraf simpatis dan hormon adrenalin.

Yang juga perlu Anda pahami, setiap obat memiliki efek samping. Semakin besar dosisnya, semakin besar pula kemungkinan efek sampingnya. Karenaya, jika obat yang Anda konsumsi kemungkinan menjadi penyebab sulit tidur, Anda bisa menyiasatinya dengan mencari obat lain yang memiliki khasiat sama, namun dari golongan berbeda, yang tidak memiliki efek samping membuat sulit tidur.

Kemudian, selain usia dan obat-obatan, pola makan juga bisa membuat orang sulit tidur. Jika Anda merasakan perut terlalu kenyang, kemungkinan besar Anda akan sulit tidur. Sebaliknya, merasakan perut lapar juga bisa menyebabkan sulit tidur. Hal itu terjadi karena hipoglikemia atau turunnya kadar gula darah. Selain itu, yang Anda makan juga akan ikut mempengaruhi tidur Anda. Makanan dan minuman semacam kopi, teh, cola, snack, makanan tinggi lemak, gula, protein, MSG, dan semacamnya, sering menjadi penyebab sulit tidur.

Berkaitan dengan pola makan, sebaiknya konsumsilah makanan yang mudah dicerna, dan makanlah secukupnya. Lebih dari itu, biasakanlah untuk makan tidak lewat dari waktu makan malam. Karena makan malam yang terlalu larut menjadikan perut Anda masih penuh saat Anda akan bersiap tidur. Sebaliknya, jika Anda sulit tidur karena merasa lapar, Anda bisa mengonsumsi cracker atau buah-buahan. Itu lebih baik daripada Anda makan berat yang kemudian berefek pada sulit tidur.

Menyangkut buah-buahan, anggur bisa jadi pilihan terbaik dalam hal membantu tidur lebih mudah. Anggur mengandung melatonin, hormon yang berfungsi mengatur jam biologis tubuh kita. Secara alami, hormon melatonin mulai diproduksi tubuh saat hari mulai gelap atau saat malam datang. Meski begitu, melatonin juga kadang “tertipu”. Saat kita berada di tempat gelap, atau remang-remang, tubuh tetap memproduksi melatonin, meski waktu itu masih siang. Karenanya, kita pun sering merasa mengantuk saat berada di tempat temaram cukup lama.

Dalam hal melatonin, anggur bisa membantu menambah produksi melatonin tubuh, sehingga membuat Anda lebih mudah mengantuk. Satu porsi anggur—antara 6-8 butir—bisa cukup membantu mengganjal perut, sekaligus membuat Anda merasa mengantuk.