Aneka Manfaat Jengkol untuk Kesehatan (1)

Naviri.Org - Jengkol (Archidendron pauciflorum) adalah tumbuhan khas wilayah Asia Tenggara. Biji buahnya digemari di Malaysia, Thailand, dan Indonesia, sebagai bahan pangan. Jengkol termasuk suku polong-polongan (Fabaceae). Buahnya berupa polong, dan bentuknya gepeng berbelit membentuk spiral, berwarna lembayung tua. Biji buah berkulit ari tipis, dengan warna cokelat mengilap. Buah jengkol kadang pula disebut jering.

Biji jengkol biasanya dimakan segar atau diolah menjadi semur, atau masakan lain. Biji jengkol memiliki tekstur lunak dan empuk, dan hal itulah yang menjadikannya disukai sebagian orang sebagai olahan masakan. Selain disemur, biji jengkol juga dapat dibuat menjadi keripik, sebagaimana emping melinjo, dengan cara ditumbuk hingga pipih, dikeringkan, lalu digoreng dengan minyak panas.

Sebagian orang menyukai jengkol, dengan alasan lezat. Sebagian lain menjauhi jengkol, karena dapat menimbulkan bau tak sedap pada urin. Terlepas dari hal itu, penelitian menemukan bahwa jengkol memiliki kandungan serat yang tinggi, vitamin, mineral, juga asam yang disebut jengkolat. Karena kandungan tersebut, jengkol pun memiliki manfaat bagi kesehatan, di antaranya melancarkan proses buang air besar, mencegah diabetes, mencegah jantung koroner, dan menjaga kesehatan jantung.

Lebih lengkap, berikut ini aneka manfaat jengkol dalam menunjang kesehatan.

Membentuk jaringan tubuh

Jengkol memiliki kandungan protein yang tinggi, yang dapat membantu pembentukan jaringan dalam tubuh. Kandungan protein yang terdapat dalam jengkol bahkan lebih banyak bila dibandingkan kandungan protein pada kacang hijau atau kacang kedelai.

Mencegah anemia

Jengkol memiliki kandungan zat besi yang berperan dalam membantu produksi sel darah merah. Tubuh yang kekurangan zat besi menyebabkan produksi sel darah merah berkurang, dan menyebabkan suplai oksigen serta zat-zat makanan yang dibutuhkan seluruh sel tubuh juga berkurang.

Efek kurangnya suplai oksigen dan zat-zat makanan pada sel akan menurunkan fungsi kinerja sel. Karena itulah, orang yang menderita anemia—dalam arti mengalami kekurangan zat besi—sering terlihat lemas, mudah lelah, dan tidak bersemangat.

Menjaga kesehatan tulang 

Jengkol juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor, dua mineral penting yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang. Kalsium dan fosfor dapat mencegah tulang keropos (osteoporosis).

Menangkal radikal bebas

Ada beberapa vitamin yang terkandung di dalam jengkol, di antaranya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C. Vitamin A memiliki peran dalam menjaga kesehatan mata, dan dapat meningkatkan ketajaman indra penglihatan. Selain itu, vitamin A dan vitamin C juga berperan sebagai zat antioksidan, yang dapat menangkal zat-zat radikal bebas penyebab penyakit kanker.

Melancarkan pencernaan

Jengkol memiliki kandungan serat yang baik dalam melancarkan pencernaan, sehingga masalah seperti sembelit atau susah buang air besar dapat diatasi.

Mencegah diabetes

Kemampuan jengkol dalam mencegah diabetes dimungkinkan, karena di dalam jengkol terdapat zat asam yang disebut jengkolat. Asam jengkolat berupa kristal-kristal yang tidak larut oleh air.

Namun, karena kandungan itu pula, jengkol tidak dianjurkan untuk orang yang menderita gangguan ginjal. Penderita masalah ginjal sebaiknya tidak mengonsumsi jengkol, karena dikhawatirkan ginjal tidak mampu menyaring asam jengkolat pada jengkol, sehingga proses buang air kecil akan terganggu dan menimbulkan anyang-anyangan.

Melancarkan peredaran darah

Penyempitan pembuluh darah menjadikan peredaran darah dalam tubuh tidak lancar, dan itu merupakan penyebab penyakit jantung. Kandungan mineral dalam jengkol memiliki kemampuan dalam melebarkan pembuluh darah yang menyempit, sehingga peredaran darah dalam tubuh lebih lancar. Untuk mendapatkan manfaat ini secara optimal, masaklah jengkol tidak terlalu matang (overcooked).

Baca lanjutannya: Aneka Manfaat Jengkol untuk Kesehatan (2)