Aneka Manfaat Buah Baobab untuk Kesehatan (1)
https://www.naviri.org/2016/09/aneka-manfaat-buah-baobab-untuk.html
Naviri.Org - Baobab adalah buah khas Benua Afrika, yang termasuk genus Adansonia. Pohon baobab dianggap pohon luar biasa, karena dapat hidup hingga ratusan tahun. Beberapa pohon baobab di Afrika bahkan diketahui telah hidup selama seribu tahun. Di Indonesia, pohon baobab kadang disebut ki tambleg, asam buto, atau pohon terbalik, karena cabang-cabang pohon baobab terlihat menyerupai akar.
Ada sembilan spesies pohon baobab yang tersebar di Madagaskar, Afrika, Australia, dan Asia Selatan, dan semuanya berbagi karakteristik yang sangat mirip. Baobab merupakan pohon angiosperma besar dengan diameter melebihi 5 meter, dan memiliki tinggi hingga 15 meter. Yang tak kalah menakjubkan, seluruh pohon baobab menyimpan air yang melimpah. Dalam satu pohon baobab diperkirakan terdapat air yang setara dengan 30.000 galon.
Di padang-padang tandus Afrika, orang-orang nomaden juga satwa liar semacam gajah dan jerapah kadang tidak menemukan cukup air dari sumber-sumber yang biasa, ketika musim kemarau tiba. Kekurangan air menjadikan tubuh mengalami dehidrasi, dan itu bisa menyebabkan nyawa terancam. Untungnya, pohon-pohon baobab di sana memberi pertolongan, dalam bentuk air melimpah yang dikandungnya.
Orang-orang juga satwa liar yang membutuhkan air pun biasanya memotong ranting-ranting atau batang pohon baobab, untuk mengakses air di dalamnya. Air dari pohon baobab bisa menjadi minuman yang menyegarkan, dan air di dalam pohon itu tetap berlimpah meski dalam kondisi kemarau.
Selain pohonnya yang mengagumkan, buah baobab juga telah lama dikenal sebagai makanan super, karena memiliki kandungan dan manfaat yang baik untuk kesehatan manusia. Buah baobab rata-rata memiliki berat sekitar 1,5 kg, dengan bentuk menyerupai kelapa. Saat masih muda, buah baobab berwarna hijau, yang kemudian berubah menjadi cokelat saat telah masak. Di dalam buah terdapat biji yang mirip biji asam, namun lebih kecil, dan berwarna cokelat muda.
Daging buah baobab memiliki beragam nutrisi dalam jumlah berlimpah. Vitamin C dalam buah baobab, misalnya, diketahui 15 kali lebih banyak dibandingkan vitamin C dalam buah delima. Kalium di dalam baobab 5 kali lebih banyak dibandingkan kalium di dalam pisang. Antioksidan di dalam baobab 3 kali lebih banyak dibanding antioksidan di dalam bluberi. Sementara kalsium di dalam baobab 3 kali lebih banyak dibanding kalsium di dalam susu.
Selain itu, buah baobab memiliki kandungan serat, terutama pektin, juga mengandung semua asam amino yang dibutuhkan tubuh. Karena kenyataan itu, buah baobab dijadikan bahan pembuatan suplemen kesehatan, yang lalu tersebar ke seluruh dunia. Bukan hanya buahnya, bahkan daun baobab juga kaya nutrisi, hingga sering dimanfaatkan sebagai sayuran atau diproses untuk diambil minak atsirinya.
Berikut ini aneka nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam buah baobab, yang perlu kita ketahui.
Sumber antioksidan
Buah baobab memiliki kandungan vitamin C yang berlimpah, mencapai 460 mg per 100 gram buah. Kapasitas antioksidan di dalam buah baobab diketahui 37 kali lipat dibandingkan jeruk.
Karenanya, mengonsumsi buah baobab sama artinya memberi asupan antioksidan dalam jumlah besar untuk tubuh. Antioksidan memiliki peran dalam menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker, penuaan dini, peradangan, dan penyakit kardiovaskular.
Anti-inflamasi dan antipiretik
Buah baobab memiliki kemampuan sebagai anti-inflamasi, yang dapat mencegah tubuh dari peradangan, sekaligus mengatasi masalah seperti cedera, sakit, hingga masalah pernapasan. Selain itu, baobab juga memiliki peran sebagai antipiretik atau kemampuan dalam mengatasi demam. Kemampuan sebagai antipiretik bahkan tidak hanya terdapat pada buah, namun juga pada bagian lain pohon.
Saat wabah demam akibat malaria melanda Afrika, khususnya di wilayah Atacora dari Benin, orang-orang di sana menggunakan biji buah dan kulit pohon baobab untuk mengatasi demam. Mereka merebus biji atau kulit pohon baobab dalam air, yang kemudian diminumkan pada penderita demam. Hasilnya, demam terkait malaria di sana teratasi. Belakangan, studi menemukan bahwa cara tradisional itu memiliki efek yang sebanding dengan aspirin.
Sebagai analgesik
Ekstrak buah baobab memiliki fungsi analgesik yang sebanding dengan aspirin, karena di dalamnya terkandung sterol, saponin, dan triterpen.
Antimikroba dan antivirus
Buah baobab memiliki kemampuan sebagai antimikroba. Dalam penelitian, ditemukan bahwa kandungan di dalam daging buah baobab mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti Salmonella dan Streptococcus baccilus dalam produk makanan, serta menunjukkan aktivitas sebagai antimikoroba terhadap bakter E-coli.
Selain menjadi antimikroba, buah serta biji baobab juga memiliki kemampuan dalam melawan influenza, herpes simplex, dan virus RSV. Hal itu dimungkinkan, karena buah baobab memiliki senyawa bioaktif alami.
Di luar hal tersebut, ekstrak akar pohon baobab diketahui mampu berperan sebagai anti-trypanosoma. Trypanosoma adalah penyakit tidur yang terjadi pada manusia dan hewan akibat infeksi protozoa trypanosoma, yang disebabkan gigitan lalat tsetse. Ekstrak akar pohon baobab mampu menghilangkan mikroba tersebut.
Baca lanjutannya: Aneka Manfaat Buah Baobab untuk Kesehatan (2)