Tips untuk Pasangan yang Belum Dikaruniai Anak
https://www.naviri.org/2016/08/tips-untuk-pasangan-yang-belum.html
Naviri.Org - Lahirnya anak dalam suatu hubungan suami istri memang sering kali tak dapat diramalkan. Ada orang yang langsung dapat momongan setelah satu tahun menikah, ada pula yang tidak/belum dikaruniai anak meski sudah menikah selama bertahun-tahun.
Apabila anak yang dirindukan tetap tidak datang dan pihak istri belum juga menampakkan tanda-tanda kehamilan, maka sebaiknya suami istri memeriksakan diri agar penyebab ketidaksuburan bisa diatasi.
Untuk menentukan apakah seseorang subur atau tidak harus memenuhi kriteria tertentu, terutama apakah pasangan suami istri melakukan hubungan secara teratur selama 12 bulan terakhir.
Seperti yang telah disebutkan di atas, ada pasangan yang langsung mendapatkan anak dalam waktu satu tahun semenjak menikah, tetapi ada juga wanita yang baru hamil setelah 2 tahun menikah, atau bahkan lebih. Apabila ditelusuri penyebabnya, tidak mudah menentukannya. Sebanyak 45% faktor penyebab berasal dari pria, 45% lainnya berasal dari pihak wanita, dan sisanya yang 10% tidak diketahui.
Infertilitas atau ketidaksuburan pada wanita biasanya disebabkan oleh gangguan ovulasi, gangguan di saluran telur, endometriosis, dan gangguan mulut rahim (pernah mengalami infeksi).
Untuk hal tersebut di atas, biasanya pemeriksaan yang dilakukan adalah:
- Anamnesa—konseling/wawancara; bagaimana siklus menstruasinya?
- Pemeriksaan fisik.
- Pemeriksaan organ genital, USG, untuk melihat kondisi rahim dan saluran telur, ada/tidaknya kista atau mioma.
- Pemeriksaan infertilitas rutin.
Sedangkan untuk infertilitas pada pria, pemeriksaan yang biasanya dilakukan adalah pemeriksaan sperma, menyangkut jumlah dan motilitas (gerakan sperma).
Merujuk pada kesepakatan WHO, banyaknya sperma yang normal adalah 2 sampai 5 cc, memiliki konsentrasi 20 juta per cc, motilitas mencapai 50% dengan gerakan bagus, dan bentuknya minimal 30% bagus.
Beberapa hal yang biasanya menjadi penyebab buruknya kualitas sperma adalah rokok, alkohol, obat-obatan, serta kebiasaan yang keliru—misalnya sering mandi air hangat, atau sering mengenakan celana ketat.
Secara garis besar, ada tiga penyebab infertilitas, yaitu masalah hormonal, infeksi, dan kelainan kromosom.
Yang pasti, untuk memutuskan diagnosis infertilitas tidak secepat atau semudah membalikkan telapak tangan, namun diperlukan pemeriksaan tahap demi tahap. Karenanya, dibutuhkan konsultasi yang intensif dengan dokter, serta kesabaran dalam prosesnya.