Rahasia-rahasia Cowok yang Tak Pernah Diungkapkan (2)
https://www.naviri.org/2016/08/rahasia-rahasia-cowok-yang-tak-pernah_9.html
Naviri.Org - Cowok masih bisa enjoy ketika berhadapan dengan cowok lain yang bertubuh ‘seksi’, tetapi cowok seringkali grogi dan tidak pede ketika berhadapan dengan cewek seksi. Ini bukan hanya masalah biologis semata-mata, ini bahkan lebih bersifat psikologis.
Pertanyaannya kemudian, mengapa bisa begitu? Mengapa cowok bisa tidak pede seperti itu? Sebenarnya, ini mungkin penilaian yang subjektif dari seorang cowok terhadap dirinya sendiri—dan penilaian ini muncul karena faktor lingkungan kita (khususnya) yang secara tanpa sadar membentuk hal itu.
Di dalam lingkungan kita, cowok telah diposisikan sebagai pihak yang aktif (khususnya dalam berhubungan dengan cewek), dan itu artinya dialah yang harus maju terlebih dulu jika ingin berinteraksi dengan seorang cewek. Namun, tentu saja dibutuhkan keberanian tersendiri untuk melakukan hal itu.
Dan, di sinilah awal mula permasalahannya.
Kita akan masuk pada ilustrasi lain. Bayangkan suasana di sebuah kafe yang tenang. Beberapa meja telah terisi orang-orang, baik cowok ataupun cewek, yang duduk-duduk santai dan mengobrol dengan kawan-kawannya. Nah, salah seorang cowok yang ada di kafe itu kemudian melihat seorang cewek yang menarik perhatiannya—kemudian ia memberanikan diri untuk mendekati cewek itu untuk mengajaknya berkenalan.
Perhatikan sungguh-sungguh. Ketika seorang cowok melakukan hal semacam itu, secara tidak langsung sesungguhnya dia meletakkan dirinya pada posisi yang amat labil. Jika dia melangkah menuju kepada cewek itu, dan mengulurkan tangannya, dan si cewek menerima dan merespons ajakan perkenalannya, maka si cowok selamat dari pijakannya yang labil.
Tetapi... jika si cewek sok jual mahal atau bahkan sampai terang-terangan menolak ajakan perkenalan itu, maka si cowok pun jatuh dari pijakannya. Kita bisa menyebutnya down. Dibutuhkan rasa percaya diri yang luar biasa untuk dapat tetap santai dan tersenyum setelah suatu ajakan perkenalan semacam itu ditolak secara terang-terangan—dan tidak setiap cowok memiliki percaya diri super semacam itu.
Bahkan untuk melakukan hal semacam di atas pun tidak setiap cowok mampu melakukannya. Ada banyak cowok yang tidak punya keberanian untuk bangkit dari tempat duduknya, dan melangkah menuju ke tempat cewek yang ingin diajaknya berkenalan.
Selalu ada seribu bayangan buruk ketika seorang cowok akan melakukan hal semacam itu. Bagaimana nanti kalau ajakannya ditolak? Bagaimana nanti kalau respons si cewek tidak menyenangkan? Bagaimana nanti reaksi dari orang-orang yang melihatnya? Bagaimana nanti dia akan menyembunyikan mukanya? Dan sejuta ‘bagaimana nanti’ lainnya.
Mungkin ilustrasi ini terkesan pengecut, tetapi kamu bisa menanyakannya langsung pada teman-teman cowokmu untuk mendapatkan kebenarannya (dengan catatan kalau cowok temanmu itu jujur).
Lanjut. Karena pemikiran-pemikiran yang buruk semacam di atas itulah yang kemudian menjadikan cowok-cowok lebih banyak memilih untuk berdiam diri sekaligus menyimpan keinginannya ketika ingin berinteraksi dengan cewek yang diinginkannya.
Berbeda dengan penolakan cinta yang bisa dianggap sebagai perbedaan visi (dalam arti bahwa seorang cewek menolak seorang cowok karena si cowok tidak sesuai tipenya), penolakan atas suatu ajakan perkenalan seperti contoh di atas secara langsung menghantam ego cowok, karena si cewek menolaknya—bahkan sebelum sempat mengenal si cowok.
Dan, sekali lagi, di sinilah awal mula permasalahannya. Ada begitu banyak cowok yang diam-diam menyimpan kebencian atau rasa tidak suka terhadap jenis-jenis cewek tertentu (biasanya yang cantik dan seksi)—bukan karena mereka tidak menginginkan cewek-cewek itu, melainkan karena mereka ‘merasa tidak mampu’ meraihnya. Kalau mau menggunakan analogi yang sinis, itu tak jauh beda seperti monyet yang memaki buah apel sebagai buah pahit dan busuk, karena si monyet menginginkan tapi tidak bisa meraih buah apel itu.
Well, cowok semacam itu tetap normal, dan itu manusiawi, bahkan menjadi bagian mayoritas dari kaum cowok. Sebegitu mayoritas hal ini, sampai-sampai muncul ungkapan di dunia cowok, yang mengatakan, “Cowok biasa takut menghadapi cewek cantik, hingga cowok luar-biasalah yang dapat memilikinya.”
Sampai di sini, sudahkah kamu lihat benang merah dari ilustrasi-ilustrasi di atas? Sudahkah kamu lihat alasan mengapa ada cowok yang ketakutan hanya untuk mengajak berkenalan seorang cewek hingga harus ditemani kawannya? Sudahkah kamu lihat latar belakang mengapa cowok-cowok terlihat begitu berani menggoda cewek-cewek yang lewat jika mereka bergerombol, tetapi menjadi ‘pendiam’ ketika sendirian...?