Pengalaman Belanja di Bukalapak dan Tokopedia (1)
https://www.naviri.org/2016/08/pengalaman-belanja-di-bukalapak-dan.html
Naviri.Org - Sejak toko-toko online menjamur di Indonesia, saya termasuk pihak yang diuntungkan. Saya senang dengan keberadaan toko-toko online, karena mereka “memanjakan” saya dalam mendapatkan banyak hal yang saya inginkan, khususnya barang-barang yang sulit saya peroleh di toko konvensional. Karenanya, selama bertahun-tahun, saya telah mencoba berbelanja di berbagai toko online di Indonesia, hingga sedikit banyak saya tahu kualitas layanan mereka.
Dua toko online yang sangat terkenal di Indonesia adalah Bukalapak dan Tokopedia. Saya juga menjadi pelanggan mereka, bahkan bisa dibilang saya mengandalkan dua toko online tersebut untuk keperluan belanja di internet. Bukalapak dan Tokopedia adalah dua toko online yang—sejauh ini—memiliki barang/item dalam jumlah banyak, memiliki pelayanan baik dan profesional, dan bisa dibilang saya selalu puas membeli barang di tempat mereka.
Yang tidak boleh dilupakan, dua toko online itu memiliki tingkat keamanan transaksi yang terjamin, karena uang (pembayaran) yang kita kirim saat membeli sesuatu akan masuk ke rekening mereka (tidak langsung masuk ke rekening penjual). Bukalapak atau Tokopedia baru menyerahkan pembayaran pada si penjual, jika si penjual telah mengirimkan barang yang kita pesan/beli. Jika dalam waktu tertentu si penjual tidak mengirimkan barang, maka Bukalapak atau Tokopedia akan mengembalikan uang kita seutuhnya.
Sistem itu, bagi saya, sangat bagus. Karena menjamin keamanan pembeli, sekaligus menjamin kejujuran penjual. Jadi, saat membeli di Bukalapak atau Tokopedia, saya tidak pernah khawatir, karena selalu yakin barang akan dikirimkan, atau uang saya akan dikembalikan. Di tengah banyaknya kemungkinan penipuan di internet, Bukalapak dan Tokopedia serasa seperti penyelamat. Bertransaksi di tempat mereka bisa dibilang terjamin aman.
Meski begitu, berdasarkan pengalaman pribadi, dua toko online itu ada yang lebih saya sukai. Dalam hal ini, saya lebih menyukai Bukalapak! Karenanya, ketika ingin mencari suatu barang apa pun, toko online pertama yang saya cek adalah Bukalapak, bukan yang lain. Jika di Bukalapak tidak tersedia, saya baru beralih ke toko online lain. Karenanya, Bukalapak menempati peringkat teratas dalam daftar toko online yang saya gunakan.
Kenapa saya sangat menyukai Bukalapak? Pertanyaan itu pasti akan diajukan, dan berikut ini jawabannya. Ingat, ini jawaban pribadi yang didasarkan pengalaman pribadi.
Pertama dan terutama, loading web Bukalapak lebih cepat dibanding Tokopedia atau toko online lain. Ingatlah selalu “rumus suci” ini: Loading web adalah hal paling penting yang diperhatikan pengguna internet, dan hal itu akan jauh lebih penting bagi toko online yang berharap mendapat banyak pelanggan. Tampilan etalase (desain dan lay out web) secanggih apa pun akan sia-sia jika tidak ditunjang loading yang ringan.
Saya tidak tahu dengan pengguna internet lain. Namun, di komputer saya, web Bukalapak terbuka lebih cepat dibanding web Tokopedia. “Cepat” dalam definisi saya adalah loading laman yang terbuka sempurna dalam waktu 3 detik. Jika suatu laman web terbuka sempurna dalam waktu 3 detik (atau setidaknya 5 detik), web itu tergolong cepat. Jika melebihi 5 detik, saya akan menganggapnya lambat.
Dalam hal ini, laman Bukalapak terbuka lebih cepat dibanding laman Tokopedia, setidaknya di komputer saya. Dengan kata lain, loading Bukalapak lebih ringan dibanding Tokopedia, meski tampilan mereka bisa dibilang serupa—sama-sama menyuguhkan item yang ditawarkan. Jika dua web menyuguhkan hal sama, saya akan memilih yang loading-nya lebih ringan!
Kedua, Bukalapak menyediakan hampir apa pun yang saya inginkan. Saya tidak tahu berapa jumlah barang yang ada di Bukalapak, Tokopedia, atau di toko online lain. Tetapi, di Bukalapak, saya selalu mendapatkan apa pun yang saya perlukan. Saya tinggal memasukkan kata kunci (nama barang) di mesin pencari Bukalapak, dan—sim salabim—barang itu langsung muncul di layar, dalam jumlah banyak, beragam, hingga saya leluasa memilih.
Bagaimana dengan Tokopedia atau toko online lain? Sebenarnya, Tokopedia juga memiliki banyak barang, karena penjual di sana memang banyak. Tetapi, berdasarkan pengalaman pribadi, saya kerap tidak menemukan yang saya inginkan di Tokopedia. Sering saya mencari suatu barang, dan mencoba mencari di Tokopedia, tapi hasilnya nihil. Barang yang saya cari tidak ada. Lalu saya pindah ke Bukalapak, dan barang yang saya inginkan tersedia di sana.
Karenanya, slogan “Sudah cek Tokopedia, belum?” bagi saya terdengar ironis, karena kenyataannya saya sering cek di Tokopedia, dan sering tidak menemukan yang saya inginkan.
Baca lanjutannya: Pengalaman Belanja di Bukalapak dan Tokopedia (2)