Hal-hal yang Terjadi pada Tubuh Selama Tidur
https://www.naviri.org/2016/08/hal-hal-yang-terjadi-pada-tubuh-selama.html
Naviri.Org - Tidur adalah hal yang biasa kita lakukan setiap malam. Bisa dibilang, semua orang tidur dengan cara yang sama, bahkan di tempat yang relatif sama. Orang tidur dengan berbaring, memejamkan mata, mungkin sambil memeluk guling, dan di kamar atau di tempat tidur. Namun, tahukah Anda apa saja yang terjadi pada tubuh kita saat terlelap dalam tidur?
Meski secara fisik bisa dibilang kita tidak melakukan apa-apa, namun sebenarnya tubuh kita aktif selama kita tidur. Berikut ini adalah hal-hal yang terjadi selama kita tidur, yang mungkin belum pernah kita bayangkan.
Suhu tubuh menurun
Sesaat sebelum terlelap dalam tidur, temperatur tubuh kita akan mulai menurun sebagai sinyal bagi otak untuk melepaskan melatonin. Melatonin adalah hormon yang mempengaruhi sistem sirkadian (ritme atau siklus tidur) yang memberitahu tubuh untuk menyadari saat tidur tiba.
Michael Breus, PhD., seorang psikolog klinis dan penulis buku The Sleep Doctor’s Diet Plan: Lose Weight Through Better Sleep, menjelaskan bahwa temperatur tubuh paling rendah terjadi pada pukul 2:30. Karena itu, untuk kenyamanan tidur, sebaiknya naikkan suhu ruangan jika Anda menggunakan air conditioner.
Berat badan berkurang
Pada waktu tidur, tubuh kita akan kehilangan cairan karena berkeringat dan menghirup udara lembap di malam hari. Karena itulah, saat kita menimbang badan di pagi hari saat bangun tidur, kita akan mendapati berat badan yang cenderung berkurang.
Sebenarnya, proses berkeringat dan bernapas juga terjadi pada siang hari saat kita terjaga. Namun, karena kita mengimbanginya dengan makan dan minum, maka berat badan kita pun cenderung stabil. Jika Anda ingin memaksimalkan penurunan berat badan, biasakanlah tidur 7-8 jam setiap malam. Kurang dari itu, proses menurunkan berat badan sulit berjalan optimal.
Bertambah tinggi
Pada waktu tidur, “piringan” yang ada di antara tulang belakang yang berfungsi sebagai bantalan akan berehidrasi dan membesar, karena berat tubuh tidak menekannya. Hasilnya, tubuh kita jadi lebih tinggi saat tidur. Berbeda ketika kita berdiri, berat tubuh akan menekan bantalan tersebut sehingga tubuh menjadi lebih pendek.
Jika masih dalam masa pertumbuhan, tidur di atas matras keras dengan posisi menyamping sambil meringkuk akan membantu mempercepat tubuh jadi lebih tinggi.
Tekanan darah dan detak jantung menurun
Pada waktu terjaga, organ-organ tubuh kita bekerja dengan keras. Jantung terus aktif berdenyut untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sebaliknya, ketika kita tidur, tubuh pun beristirahat, dan organ tubuh tidak seaktif saat kita terjaga. Denyut jantung akan menurun, dan darah tidak dipompa sebanyak saat kita tidak tidur. Jadi sistem tubuh pun akan melambat.
Pada waktu tidur, tekanan darah perlu turun agar otot-otot jantung dan sistem peredaran darah punya waktu untuk rileks dan memulihkan diri.
Otot lumpuh sementara waktu
Bisa dibilang, otot tubuh kita perlu lumpuh saat kita terlelap tidur. Lisa Shives, MD, ahli penyakit dalam dan spesialis pengobatan tidur, menyatakan bahwa otot tubuh memang “harus” lumpuh untuk mencegah kita bergerak terlalu aktif atau melakukan hal-hal aneh jika bermimpi di dalam tidur.
Orang yang tubuhnya tidak lumpuh saat tidur memiliki gangguan yang disebut REM Behaviour Disorder. Kondisi itu membuat orang melakukan berbagai hal tanpa sadar, karena bergerak sesuai situasi yang ada di mimpinya, dan bisa membahayakan.
Terangsang secara seksual
Saat fase tidur memasuki REM (rapid eye movement), otak menjadi lebih aktif, sehingga membutuhkan lebih banyak oksigen. Akibatnya, peredaran darah di seluruh tubuh pun meningkat. Dampaknya kemudian, terjadi pembesaran klitoris atau penegangan penis, karena darah mengalir cepat ke area tersebut.
Sering buang gas
Sepanjang malam, saat tidur, otot sfinkter anal (otot yang mengatur kontraksi menutup-membuka pada lubang anus) sedikit mengendur, sehingga membuat gas lebih mudah keluar. Untungnya, saat tidur, kemampuan indra penciuman kita melemah sehingga tidak akan terganggu dengan bau tidak sedap yang mungkin muncul.
Produksi kolagen meningkat
Selama tidur, tentu saja kita tidak makan dan minum. Artinya, selama tidur, tubuh kita berpuasa. Saat tubuh berpuasa, hormon pertumbuhan dilepaskan dan memberitahu sel-sel lemak agar melepaskan cadangan energi. Dalam proses itu, hormon pertumbuhan juga menstimulasi produksi kolagen.
Melanie Palm, MD, seorang dermatologis di California, AS, menyatakan, “Karena produksi kolagen meningkat ketika tidur, maka krim pelembap wajah yang mengandung retinol dan retinoid paling baik digunakan sebelum tidur, karena bisa semakin meningkatkan pembentukan kolagen, mengatasi pigmentasi, mencegah timbulnya kerutan dan garis halus pada kulit.”