Detik-detik Jajanan Ice Smoke Keluarkan Api, Sekujur Tubuh Bocah Ponorogo Terluka
https://www.naviri.org/2016/05/Joana-Lee.html
Insiden terjadi di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Ponorogo sebelum berlangsungnya sebuah pertunjukan reog. Seorang bocah 5 tahun bernama AH, warga Desa Bajang, Kecamatan Balong tersambar api yang tiba-tiba muncul dari wadah jajan yang diolah dengan nitrogen cair, yang dikenal Ice Smoke.
Peristiwa itu terjadi Selasa (12/7/2022) sore. Saat itu AH hendak menonton pertunjukan Reog Ponorogo bersama ayahnya, Sutrisno (46). Saat perjalanan ke lokasi pertunjukan itulah AH tertarik dengan makanan ringan yang diolah dengan nitrogen cair sehingga mengeluarkan banyak asap.
Meski harga makanan ringan itu lumayan mahal, yakni Rp 20 ribu seporsi, Sutrisno hendak menyenangkan putranya. Tanpa berpikir panjang, pria itu membelikan AH jajanan yang dinamai oleh pedagangnya 'Es Smok' itu. Asap mengepul ketika penjual menyajikan makanan itu di wadahnya.
Kemudian peristiwa terjadi sangat cepat. Ia ingat betul saat itu dirinya tidak sedang merokok. Sebab dia memang bukan perokok. Dia tidak memperhatikan apakah di sekitar mereka ada yang merokok atau tidak, tiba-tiba muncul api dari jajanan itu yang menyambar tubuh anaknya.
"Baru lepas dari tangan penjualnya, dibawa anak saya, tiba-tiba keluar api langsung membakar anak saya," tutur Sutrisno kepada wartawan.
Kepanikan terjadi. Seketika itu Sutrisno berupaya memadamkan api yang masih menyala di pakaian putranya. Ia bahkan tidak berpikir harus memadamkan dengan apa. Dengan tangannya iya menepuk-nepuk api itu agar padam.
"Kejadiannya cepat sekali. Saya juga spontan mematikan api pakai tangan saya. Tangan saya ikut terbakar," kata Sutrisno.
Sebelum menyadari bahwa tangannya turut terbakar, pria itu seketika melepas kaos anaknya yang turut terbakar. Tanpa berpikir panjang ia segera menggendong putranya dan melarikannya ke puskesmas terdekat.
Karena memerlukan penanganan lebih lanjut, Puskesmas merujuk AH ke RSU Muslimat Ponorogo. Di sana bocah itu segera mendapatkan penanganan. Pihak medis menemukan bocah itu mengalami luka bakar yang cukup serius.
Karena merasa bersalah, menurut Sutrisno, pedagang 'Es Smok' itu datang ke rumah sakit untuk meminta maaf. Ayah AH ingin menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Ia hanya berharap anaknya sembuh. Ia juga meminta doa untuk kesembuhan anaknya.
"Pemilik jajanan ke sini terus meminta maaf, saya ingin diselesaikan secara kekeluargaan. Yang penting anak saya sembuh," kata Sutrisno.
Kabid Pelayanan Medis RSU Muslimat Ponorogo dr Siti Nurokhmah mengatakan pasien datang ke UGD Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB.
"Jam 4 sore, pasien laki-laki usia 5 tahun asal Bajang, Kecamatan Balong datang mengeluhkan luka bakar," kata Siti.
Siti mengatakan, luka bakar yang dialami AH akibat tersambar api yang tiba-tiba muncul dari Ice Smoke itu mencapai 30%. Yakni di sebagian wajah, pipi kanan dan kiri, mulut, leher, bagian dada, lengan kiri, juga 2 jari di tangan kiri.
"Waktu datang, kondisi pasien sadar penuh. Tapi menangis karena kesakitan," terang Siti. "Diagnosa dari UGD, combustion grade 2, 30 persen. Tindakan selanjutnya, operasi atau tidak menunggu dari dokter spesialis bedah."
Perawatan luka yang diberikan kepada AH antara lain pemberian salep serta pemberian anti nyeri dan antibiotik untuk mencegah infeksi. Pihak medis menunggu instruksi dokter bedah, butuh pembersihan di ruang operasi atau tidak.
"Melihat perkembangannya. Kalau memerlukan pembersihan di ruang operasi biasanya dilakukan pembersihan di ruang operasi," tukas Siti.
Mengenai organ pasien yang paling terdampak, Siti melanjutkan bahwa luka bakar itu menyasar mulut, terutama bibir. Sehingga pasien merasa nyeri dan susah makan saat awal datang ke IGD.
"Sementara organ vital yang kena daerah mulut, terutama bibir. Susah makan karena nyeri di daerah bibir. Menurut informasi kulit di bibir terkelupas. Saat ini kondisi stabil dan sudah mau makan, minum meski sedikit," pungkas Siti.