Lama Bungkam, Akhirnya Nyonya Ferdy Sambo Buka Suara (Bagian 1)

Kasus Brigadir J: Beda Kesaksian Warga hingga Intimidasi Wartawan

Lama bungkam, akhirnya istri Irjen Ferdy Sambo buka suara dan memberikan pengakuan soal insiden penembakan yang terjadi pada Brigadir J. Istri Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, yang bernama nyonya PC ini mengungkap soal pelechan yang diduga dilakukan oleh Brigadir J. 

Dari keterangan polisi, disebutkan jika Brigadir J tewas baku tembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Brigadir J adalah ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. 

Selain isu tewas baku tembak, versi polisi insiden baku tembak itu diduga dipicu pelechan seksual terhadap istri Kadiv Propam yang diduga dilakukan Brigadir J, tak lain sopirnya sendiri. 

Peristiwa itu tepatnya terjadi di rumah singgah Ferdy Sambo yang berada di Komplek Polri daerah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Barat, Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB. 

Dari info polisi disebutkan Brigadir J ditembak mati Bharada E yang datang ketika istri Kadiv Propam berteriak karena akan dilecehkan. Setelah peristiwa berdarah itu, kondisi istri Kadiv Propam disebut megalami trauma berat. Berikut fakta-fakta yang terungkap, dikutip dari berbagai sumber: 

1. Sudah beri kesaksian

Hingga Kamis (14/7/2022), kondisi istri Irjen Ferdy Sambo masih belum stabil. Meski begitu, PC telah memberikan kesaksian soal pelechan yang dilakukan Brigadir J terhadapnya, yang menjadi pemicu baku tembak tersebut. 

Hal itu disampaikan oleh psikolog Novita Tandry yang mendampingi PC dan keempat anaknya dalam peristiwa ini. 

“Yang saya dapat informasi bahwa Ibu sudah memberikan BAP (berita acara pemeriksaan) di Polres Jakarta Selatan. Kalau tidak salah, beberapa hari yang lalu. (Sekitar) dua hari yang lalu,” ucap Novita, dikutip pada Kamis (14/7/2022). 

Menurut Novita, PC sudah menyampaikan soal pelechan sksual yang dialami kepada penyidik Polres Metro Jakarta Selatan. Namun, sambung Novita, keterangan yang disampaikan PC belum detail karena kondisinya yang belum stabil. 

“Pelechan sksual yang dialami ini juga sudah dituangkan di dalam BAP di Polres Jakarta Selatan,” kata Novita. 

2. Masih menangis dan alami gangguan tidur 

Novita, yang seorang Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) itu menambahkan, kondisi PC saat ini masih sangat tidak stabil serta diikuti beberapa gangguan psikologis lainnya. 

"Kondisinya masih sangat tidak stabil, masih menangis, sedih, malu, dan takut bertemu dengan orang lain," ujar Novita. 
          
Selain itu, kata Novita, PC juga mengalami gangguan tidur dan gangguan makan. Oleh karena itu, kondisi PC masih terus dipantau dalam tahap untuk mengetahui kondisi psikologisnya lebih jauh. Dengan demikian, kata Novita, belum ada terapi apapun yang bisa diberikan karena masih harus observasi. 

"Jadi memang masih dalam tahapan yang sangat awal sekali untuk mengetahui kondisi psikologis Ibu P. Jadi kami belum tentukan psikoterapi yang nanti akan dilakukan," ujar Novita. 

Untuk sementara, Novita berujar tim lebih utama mendampingi PC supaya bisa lebih tenang. Saat ini, tim psikologis memberikan pertolongan yang bisa membantu PC bisa tidur. 

3. Anaknya didampingi

Selain kepada PC, pendampingan psikologi juga dilakukan terhadap empat anaknya. Seperti diketahui, PC memiliki empat anak berusia 15 tahun, 17 tahun, 21 tahun dan si bungsu yang masih berusia 1,5 tahun. Tiga dari empat anaknya masih di bangku sekolah. 

"Yang semuanya tentu merasakan apa yang dirasakan oleh ibunya. Pendampingan kepada empat orang anaknya ini juga sangat diperlukan,” ujarnya. 

Baca lanjutannya: Lama Bungkam, Akhirnya Nyonya Ferdy Sambo Buka Suara (Bagian 2)

Related

News 3248647915807579439

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item