Perkembangan Terkini Soal CCTV di Rumah Ferdy Sambo (Bagian 1)
https://www.naviri.org/2016/04/Muthya-Rahman.html
Pengusutan kasus kematian Brigadir Yosua atau Nofriansyah Yosua Hutabarat terus berjalan. Pihak keluarga juga sudah menunjuk kuasa hukum yang mengawal pengusutan kasus ini.
Sejumlah perkembangan terbaru dalam kasus penembakan Brigadir Yosua terungkap satu per satu. Informasi terkini, Polri mengumumkan, bukti petunjuk CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo telah ditemukan.
Keluarga Brigadir Yosua terus menanyakan keberadaan bukti CCTV di lokasi penembakan. Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan sempat menjelaskan kondisi CCTV di rumah Kadiv Propam. Ketika rombongan petinggi Polri itu masuk rumah duka tanpa copot kaki, keluarga Brigadir Yosua sengaja menyebarkan foto buktinya.
Ayah Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat mendengarkan dengan seksama penjelasan Brigjen Hendra Kurniawan saat datang ke rumah duka pada Senin (11/7/2022) malam. Saat ini, Brigjen Hendra Kurniawan sudah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Karo Paminal Divpropam Polri.
“Saya tanya. Sekarang gini Pak Jenderal. Setau saya, safety seorang jenderal itu sangat ketat. Sedangkan pengawal aja enggak cukup 2 orang di rumah, yang membuktikan itu semua betul atau tidak kronologis kalian itu. CCTV yang bisa buktikan,” cerita Samuel Hutabarat.
Sayangnya, menurut cerita Samuel, Brigjen Hendra tampaknya langsung berkelit dengan menyatakan bahwa di lokasi rumah dinas Kadiv Propam tidak ada CCTV.
“Dari Kadiv Propam katanya enggak ada CCTV. Boleh direkam suara saya, seharusnya apalagi ruang kamar utama jenderal, harusnya ada CCTV dekat kamar itu,” cerita Samuel lagi kepada wartawan yang menjumpainya di rumah duka.
Samuel lantas curiga atas keterangan tadi, "cuma kejanggalan itulah, masa di rumah jenderal safety tidak lengkap, tapi apapun kita cerita pak yang jujur-jujur ajalah, yang transparan. Saya bukan menuntut apa-apa, cuman mau keadilan dan ketransparanan."
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menanggapi soal rusaknya CCTV di rumah Kadiv Propam Polri yang menjadi TKP baku tembak Brigadir J dengan Bharada E. Sigit berbicara tentang perlunya pengamanan CCTV demi keamanan.
"Terkait dengan pengamanan terhadap rumah kita masing-masing tentunya kita sarankan memang terhadap pengamanan dilengkapi dengan CCTV, itu kan menjadi bagian yang penting untuk pengamanan di kegiatan masing-masing," ujar Sigit di Mabes Polri, Selasa (12/7/2022).
Sigit sendiri telah membentuk tim khusus yang dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono untuk menangani kasus ini. Tim ini nantinya akan memberi masukan-masukan usai insiden terjadi.
"Saya kira kalau terkait hal seperti itu, tentunya nanti terkait dengan kaitannya dengan kasus, tentunya tim gabungan yang akan memberikan masukan. (CCTV) itu bisa kita lengkapi, tetapi terkait dengan hal ini sendiri tim tentunya akan mempertanggungjawabkan apa yang mereka dapatkan," paparnya panjang lebar.
Dalam kasus kematian Brigadir Yosua, keberadaan dan fungsional CCTV di sekitar lokasi kejadian menjadi perbincangan hangat. Pada awal pengungkapan kasus, CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo disebut mengalami kerusakan.
"Kami juga mendapatkan bahwa di rumah tersebut memang kebetulan CCTV-nya rusak sejak dua minggu lalu, sehingga tidak dapat kami dapatkan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto dalam konferensi pers, Selasa (12/7/2022).
Budhi yang saat ini sudah dinonaktifkan dari jabatanya mengatakan polisi bakal melakukan penyelidikan sesuai prinsip scientific crime investigation. Dia mengatakan hal itu penting agar kasus penembakan yang menyebabkan Brigadir Yosua tewas dengan tujuh luka tembak menjadi terang.
"Namun kemudian tentunya kami tidak berhenti sampai di situ. Secara scientific crime investigation kami berusaha untuk mengungkap, membuat terang peristiwa ini dengan mencari alat bukti lain secara saintifik," katanya.
Baca lanjutannya: Perkembangan Terkini Soal CCTV di Rumah Ferdy Sambo (Bagian 2)