Perkembangan Terkini Soal CCTV di Rumah Ferdy Sambo (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2016/04/Muthya-Rahman-page-1.html
Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Perkembangan Terkini Soal CCTV di Rumah Ferdy Sambo - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Bukti petunjuk CCTV dinilai penting karena dapat mengungkap kasus tewasnya Brigadir J. Pihak keluarga Brigadir Yosua sangsi soal kabar korban tewas usai baku tembak dengan Bharada E hingga soal korban melakukan dugaan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Ferdy.
Perbincangan seru tak lantas berhenti soal kondisi CCTV di rumah. Sebab, decoder CCTV di kompleks Irjen Ferdy Sambo juga sempat diganti. Hal ini diungkapkan Ketua RT setempat, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto. Dia mengatakan alat CCTV di pos satpam dekat rumah Ferdy Sambo diganti sehari usai kejadian.
"Maksudnya itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo (yang diganti), (tetapi) CCTV alatnya yang di pos (yang diganti)," kata Seno kepada wartawan, Rabu (13/7).
Seno mengaku tak tahu detail bagaimana decoder CCTV tersebut diganti usai penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo. Dia mengaku hanya mendapat laporan tersebut dari satpam. "Digantinya hari Sabtu (9 Juli), saya tahunya hari Senin (11 Juli)," ujarnya.
Polres Metro Jaksel menjelaskan decoder CCTV tersebut diambil dalam rangka penyitaan. Budhi mengatakan CCTV di pos satpam kemudian diganti dengan yang baru.
"Mungkin yang dimaksud adalah dekoder CCTV lingkungan yang ada di pos (sekuriti), karena yang lama disita (penyidik)," ujar Kombes Budhi, Rabu (13/7/2022).
"Dan agar CCTV di lingkungan Kompleks Aspol Duren Tiga tersebut tetap beroperasi, maka diganti yang baru," katanya.
Terkini, Polri menyatakan telah menemukan bukti petunjuk CCTV. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bukti petunjuk CCTV ini diharapkan dapat membuat terang kasus yang disebut terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo ini.
"Kita sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini," kata Irjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022)..
CCTV tersebut akan didalami oleh tim khusus yang telah dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dedi mengatakan CCTV tersebut akan dibuka ke publik apabila penyidikan oleh tim khusus selesai.
"CCTV ini sedang didalami oleh timsus yang nanti akan dibuka apabila seluruh rangkaian proses penyidikan oleh timsus sudah selesai. Jadi dia tidak sepotong-sepotong, juga akan menyampaikan secara komprehensif apa yang telah dicapai timsus yang ditentukan Bapak Kapolri," terang Dedi.
Bukti CCTV itu langsung diproses. Belum ada penjelasan soal lokasi CCTV mana yang didapatkan.
"Beberapa bukti baru CCTV ini sedang proses di Laboratorium Forensik untuk kita lihat," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian dalam kesempatan yang sama.
Brigjen Andi mengatakan bukti petunjuk CCTV itu diperoleh penyidik dari beberapa sumber. Dia mengatakan dibutuhkan sinkronisasi terkait CCTV tersebut.
"Kadang-kadang ada tiga CCTV di sana, di satu titik yang sama tapi waktunya bisa berbeda-beda. Nah tentunya ini harus melalui proses yang dijamin legalitasnya. Jadi bukan berdasarkan apa maunya penyidik, tapi berdasarkan data daripada CCTV itu sendiri," papar Andi dengan panjang lebar.
Andi belum menjelaskan lebih jauh soal isi dari CCTV tersebut karena menyangkut materi penyidikan. Nantinya hasil digital forensik akan disampaikan kepada penyidik. "Terkait dengan CCTV juga tidak perlu kita jelaskan di sini karena itu materi penyidikan. Yang jelas saat ini sedang berada di labfor untuk dilakukan proses-proses digital forensik di sana," tukas Andi kepada wartawan.