Inilah 5 Penulis Indie yang Terbukti Sukses di Indonesia
https://www.naviri.org/2016/03/Miyuki-Yokoyama-page-12.html
Di era digital, opsi menjadi penulis indie kian dilirik. Sebab, kamu bisa menerbitkan karyamu secara independen. Namun, yang sering jadi pertanyaan adalah, bisakah penulis buku indie sukses?
Sebab, para penulis indie tidak menggandeng penerbit papan atas, dan harus menjualnya sendiri. Apakah karya mereka bisa terkenal? Jawabannya bisa. Tak sedikit penulis yang sukses melalui karya yang diterbitkan dengan sistem mandiri, salah satunya Dee Lestari. Simak ulasan berikut ini!
1. Dewi ‘Dee’ Lestari
Siapa yang tak kenal Dewi Lestari? Perempuan yang sudah menulis sejak tahun 1993 ini memulai debutnya sebagai salah satu vokalis trio Rida Sita Dewi. Saat ini sosok yang akrab disapa Dee ini lebih dikenal sebagai penulis dibandingkan musisi.
Sebelum digandeng penerbit besar, Dee menerbitkan karya perdananya secara indie pada 2006, yakni Supernova. Buku tersebut secara spektakuler terjual 7.000 eksemplar hanya dalam hitungan 14 hari.
Novel fiksi ilmiah tersebut sukses di pasaran meski dirilis lewat penerbit indie. Nama Dee kian berkibar dan diperhitungkan sebagai penulis bergengsi. Bahkan, karyanya yang berjudul Intelijensi Embun Pagi (2016) berhasil menggondol IKAPI Book of The Year 2016.
Berawal dari buku indie, Dee melesat menjadi penulis yang buku-bukunya selalu ditunggu. Filosofi Kopi, Perahu Kertas, dan Aroma Karsa, termasuk yang laris di pasaran.
2. Dea Anugrah
Penulis kelahiran Pangkal Pinang, Dea Anugrah, banyak menghasilkan karya berupa cerpen, esai, dan kumpulan prosa. Penulis dengan bakat menjanjikan ini memiliki gaya tulisan dengan sentuhan segar dan sedikit nakal. Sempat mengenyam pendidikan filsafat di Universitas Gadjah Mada, karya Dea Anugrah mendapat berbagai penghargaan.
Salah satu karyanya, berjudul "Bakat Menggonggong", didapuk majalah Rolling Stones Indonesia sebagai cerpen terbaik 2016. Koleksi puisinya, berjudul Misa Arwah, juga pernah jadi salah satu kandidat dalam Kusala Sastra Khatulistiwa di tahun 2016. Terbukti, keberaniannya self publishing tetap bisa membuat karyanya dikenal.
3. Dewa Eka Prayoga
Satu lagi penulis buku indie asal tanah air yang sukses, yaitu Dewa Eka Prayoga. Laki-laki kelahiran Sukabumi yang akrab disapa Kang Dewa ini berhasil mencetak buku tentang finansial berjudul Melawan Kemustahilan. Bukunya terjual hingga 20.000 eksemplar.
Hebatnya, bukunya sudah laris manis sebelum diluncurkan, atau saat buku dalam proses cetak. Dahsyat, kan? Laki-laki ahli marketing ini memang luar biasa dalam menjual bukunya. Tak heran buku-bukunya tentang cara ajaib berjualan pun semakin diburu, meski harganya mahal.
4. Raihan Lubis
Penulis perempuan asal Medan, Raihan Lubis, juga memilih menerbitkan sendiri novelnya. Mantan jurnalis ini mengkhususkan diri menulis novel mengenai kopi, terutama kopi-kopi nusantara.
Novel pertamanya, Siti Kewe, mengambil tema tentang persahabatan para petani kopi asal Gayo. Buku tersebut diterbitkan dengan dana sendiri melalui self publishing. Dalam pemasarannya, ia memiliki strategi unik, yakni memasarkan novel independennya ke banyak gerai kopi yang jadi tempat nongkrong kawula muda.
5. Faisal Oddang
Bagi pecinta karya sastra, khususnya puisi dan prosa, nama Faisal Oddang tentu tak asing di telinga. Ia sudah membuahkan 10 karya sastra berupa antologi puisi dan kumpulan prosa. Kebanyakan karyanya diterbitkan secara mandiri dan terbukti laris manis di pasaran.
Tahun 2014 menjadi tahun keberuntungan bagi laki-laki asal Sulawesi Selatan ini. Ia sukses menyabet gelar juara pada lomba cerpen yang diadakan Kompas. Di tahun yang sama, ia juga mendapatkan penghargaan bertaraf internasional dari ASEAN Young Writers.
Punya buku laris adalah impian setiap penulis. Melihat keberhasilan lima penulis di atas, apakah kamu juga tertarik menerbitkan buku melalui jalur indie?