Fakta-fakta Unik Seputar Tidur
https://www.naviri.org/2016/02/fakta-fakta-unik-seputar-tidur.html
Naviri.Org - Ada orang yang tampaknya sangat teratur dalam urusan tidur. Mereka tidur pada waktu yang sama, dan bangun pada waktu yang sama pula. Tampaknya, mereka sangat mudah untuk tidur, semudah saat mereka bangun. Saat melihat orang semacam itu, bisa jadi kita ingin meniru. Tetapi, di luar dugaan, mencoba tidur tepat waktu—apalagi ditambah bangun tepat waktu—sering kali luar biasa sulit.
Kita yang biasa tidur pukul 22:00, misalnya, mungkin ingin mengubah jam tidur menjadi pukul 21:00. Hanya mundur satu jam, dan kita mungkin berpikir itu mudah. Tapi bisa jadi sulit sekali. Mengubah waktu tidur, tampaknya, tidak seremeh dan semudah yang dibayangkan banyak orang. Itu membutuhkan latihan dan pembentukan kebiasaan yang harus dilakukan perlahan-lahan dan teratur, serta terus menerus.
Menyangkut jadwal tidur, ada penelitian menarik yang dilakukan tim ilmuwan dari National Institute of Mental Health di Bethesda, Maryland, AS. Berdasarkan penelitian tersebut, ternyata jam tubuh manusia memprogram sejumlah orang untuk tidur lebih lama, atau lebih sedikit, dibandingkan yang lain.
Dr. Daniel Aeschbach, salah satu peneliti, menyatakan bahwa jam internal atau ritme sirkadian mengendalikan kapan kita tidur dan bangun, serta memainkan peran dalam proses biologis lain, seperti pengaturan temperatur dan produksi hormon. Jam internal tubuh menciptakan sinyal yang membagi siklus sirkadian menjadi dua periode yang berbeda, biologis siang dan biologis malam. Pada biologis malam, tubuh kita mengalami perubahan tingkat hormon, temperatur, dan kecenderungan untuk tidur.
Rata-rata orang dewasa tidur 7,5 jam semalam, beberapa orang perlu waktu lebih banyak, sementara lainnya membutuhkan lebih sedikit. Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism tersebut, para peneliti membandingkan orang yang biasa tidur lama (sekitar 9 jam) dengan orang yang biasa tidur sebentar (sekitar 7 jam). Para relawan yang terlibat dalam penelitian itu diminta terjaga atau tidak tidur selama 40 jam, sehingga yang biasa tidur lama dan yang biasa tidur sebentar berada dalam kondisi yang sama.
Dari berbagai pengukuran yang mencakup tingkat hormon, temperatur tubuh, dan tingkat kantuk yang terjadi, para peneliti mendapati bahwa orang yang biasa tidur lama memiliki biologis malam lebih panjang, dibandingkan orang yang biasa tidur sebentar. Untuk hal tersebut, Dr. Daniel Aeschbach menyatakan, “Ini berarti ada perbedaan sinyal sirkadian di dalam tubuh mereka.”
Penyebab perbedaan itu memang belum diketahui. Namun, fakta yang diungkap dalam penelitian itu menjelaskan mengapa kita sulit mengubah kebiasaan pola tidur. Karenanya, seperti yang dinyatakan di atas, mengubah pola tidur membutuhkan latihan dan pembentukan kebiasaan yang perlu dilakukan dengan sabar, teratur, dan kontinyu.
Berkaitan dengan urusan tidur, berikut ini fakta-fakta unik seputar tidur yang perlu kita tahu, yang makin menunjukkan bahwa tidur memang bukan urusan remeh. Sebaliknya, tidur merupakan urusan kompleks yang menyimpan hal-hal yang sebelumnya mungkin tidak kita bayangkan.
Wanita perlu tidur lebih banyak
Pria dan wanita, manakah yang perlu tidur lebih banyak? Jika merujuk penelitian, wanita dinyatakan membutuhkan tidur dalam jumlah lebih banyak. Jim Horne, seorang pakar masalah tidur, menyatakan bahwa wanita perlu tambahan tidur ekstra sebanyak 20 menit sampai 1 jam dibandingkan pria. Namun, umumnya wanita tidak mengetahui hal ini, dan itu berdampak pada mudahnya mereka merasa depresi.
“Wanita cenderung melakukan multi-tasking, mereka harus melakukan banyak hal sekaligus dan sangat fleksibel,” ujar Jim Horne. “Karena itu, mereka menggunakan otaknya lebih banyak daripada pria, dan itu pula sebabnya mereka harus tidur lebih lama.”
Musik rock bisa menjadi pengantar tidur
Kebanyakan orang meyakini bahwa musik-musik lembut lebih mudah membuat orang tertidur, daripada musik yang keras semacam rock. Kenyataannya, penelitian membuktikan sebaliknya. Dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap 6.000 orang di Inggris, terungkap bahwa justru musik rock menjadi pengantar tidur paling baik.
Mayoritas responden dalam survei itu menyatakan bahwa mereka lebih cepat tidur saat mendengarkan lagu-lagu rock daripada saat menikmati lagu-lagu lembut. Bisa jadi, ini lebih berkaitan dengan selera orang per orang, dan tidak menutup kemungkinan orang Indonesia memiliki selera atau pilihan berbeda.
Kurang tidur bisa seperti mabuk
Berdasarkan studi, para ahli dari National Sleep Research Project menyatakan, orang yang mengalami kurang tidur selama lima hari berurut-turut, efek yang terjadi pada tubuhnya seperti minum tiga gelas alkohol. Artinya, bisa membuat pusing, sulit fokus, dan kadang meracau tanpa sadar.
Wangi bunga baik untuk tidur
Apa yang biasa Anda lakukan saat ingin tidur tapi tidak juga mengantuk? Studi yang dilakukan pada 2007 menemukan fakta mengejutkan, bahwa mencium wangi bunga bisa membantu mengundang kantuk. Studi itu juga menemukan, bahwa menghirup aroma bunga mawar sebelum tidur dan saat tidur dapat meningkatkan daya ingat. Aroma lain yang bisa membuat kita rileks antara lain melati atau lavender.
Jika mencium harum bunga terasa sulit dilakukan, misal karena di sekitar rumah kita tidak ada tanaman bunga, kita bisa menggantikannya dengan aromaterapi. Pilihlah aromaterapi yang memiliki harum bunga.
Selain hal-hal yang telah disebut di atas, tidur masih menyimpan beberapa fakta unik lain, dan berikut ini di antaranya:
- Bayi yang baru lahir bisa menghilangkan waktu tidur orang tuanya selama 400-750 jam pada tahun pertama kelahirannya.
- Peneliti Departemen Pertahanan Inggris telah mampu merekayasa tentara agar mereka dapat bertugas tanpa tidur sampai 36 jam.
- Tujuh belas jam bekerja nonstop tanpa tidur dapat menyebabkan penurunan kinerja, setara dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah sekitar 0,05 persen.
- Rata-rata manusia tidur lebis sedikit 3 jam dari primata lain. Simpanse, kera, tupai, dan beberapa primata lain, semuanya tidur sekitar 10 jam.
- Unggas dapat mengantisipasi pemangsa yang ingin menerkamnya ketika tidur, karena sebagian otak unggas tetap terjaga meski tubuhnya tidur.
- Para ahli menyatakan bahwa penyakit gangguan tidur yang paling menarik disebabkan karena mengakses internet selama 24 jam nonstop.
Baca juga: Durasi Tidur Mempengaruhi Kemampuan Berpikir