Viral, Kuku Pria Tangerang Rusak Gara-gara Sering Dicoret Spidol
https://www.naviri.org/2016/02/Yui-Tatsumi-page-13.html
Seorang pria di Kabupaten Tangerang, Arif (@arifkennedy), viral di Tiktok seusai membagikan kisahnya mengalami kerusakan kuku akibat kebiasaan mencoret jarinya menggunakan spidol. Hobi mencorat-coret tersebut ia lakukan sejak berusia lima tahun, bermula ketika ia bermain dengan saudaranya.
"Awal mulanya ketika saya mau mendekati umur 5 tahun, saya sedang main sama saudara saya yang kebetulan kebanyakan perempuan dan main kutek-kutekan, nah saya lakuin dan pakai spidol permanen," ujar Arif.
Ia menjelaskan gejala awal yang dirasakan adalah kuku gatal. Beberapa hari kemudian, kuku berubah secara perlahan, mulai dari kuku tangan hingga kaki.
"Karena saya coret semua kuku saya secara barengan berhari-hari, berturut-turut (kuku) mulai berubah sedikit demi sedikit secara bersama, mulai dari kuku tangan sampai kaki," ucapnya.
Hal itu membuat kukunya rusak sampai saat ini. Arif menjelaskan, dirinya sudah berobat ke beberapa tempat untuk menyembuhkan kukunya tetapi hasilnya nihil. Kukunya tidak kunjung sembuh.
"Sampai sekarang tidak pernah sembuh padahal sudah berobat sana sini, terapi segala macam, pake obat oles segala macam, minum obat segala macam, semua sudah dilakukan tapi tidak ada perubahan," keluhnya.
Pernah Sampai Mencabut Kuku
Pria 18 tahun ini juga menjelaskan, suatu hari kukunya pernah berdarah dan ia mencabut. Tetapi kemudian, kukunya tumbuh kembali dengan bentuk kuku yang rusak.
Dokter kemudian menganjurkan Arif untuk menjauhkan kukunya dari kotoran dan bahan-bahan kimia. Arif juga disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan semacam mie instan sering-sering.
Kepada masyarakat yang memiliki kebiasaan mencorat-coret kuku dengan bahan kimia seperti spidol, Arif menyarankan untuk berhenti dan senantiasa berhati-hati menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh.
"Masyarakat mungkin bisa lebih berhati-hati lagi dalam menjaga kesehatan dan kebersihan, jangan bermain-main untuk hal yang berbahaya seperti kimia radioaktif dan sebagainya, jangan melakukan sesuatu yang konyol yang berdampak penyesalan nantinya," pungkas Arif.