Bahan-bahan Makanan yang Merugikan Kesehatan
https://www.naviri.org/2016/01/bahan-bahan-makanan-yang-merugikan.html
Naviri.Org - Makanan yang sehat tidak hanya membutuhkan cara memasak yang baik, tapi juga harus menggunakan bahan-bahan yang baik dan sehat. Jika bahan yang kita gunakan adalah bahan yang baik, maka makanan yang dihasilkan pun baik pula untuk dikonsumsi. Namun, jika bahan yang digunakan buruk, maka hasilnya juga makanan yang buruk.
Sayangnya, dari berbagai bahan makanan yang mungkin kita gunakan, atau yang kita konsumsi, beberapa di antaranya tidak bisa dibilang baik. Berikut ini adalah beberapa bahan makanan yang dapat merugikan kesehatan jika sering dikonsumsi.
Gula
Gula adalah bahan makanan yang terkenal, serta banyak digunakan. Nyaris semua makanan yang biasa kita temukan sehari-hari mengandung gula. Gula bahkan memiliki banyak nama “samaran”, semisal sirup jagung, sukrosa, fruktosa, atau laktosa.
Sebagai bahan makanan yang terkenal dan banyak digunakan, sayangnya gula menyebabkan banyak masalah kesehatan. Diabetes, misalnya, adalah penyakit yang paling menonjol terkait gula. Selain itu, gula dapat menyebabkan peningkatan berat badan, masalah tiroid, dan depresi. Daripada mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung gula, sebaiknya gantilah makanan-makanan yang berbasis buah.
Tepung putih
Tepung putih umumnya terdapat pada roti. Namun, meski kita mungkin telah berusaha menjauhi roti, bukan berarti kita bisa terbebas darinya. Kenyataannya, tepung putih juga bisa terdapat pada sup atau saus.
Tepung putih mengandung glukosa tinggi, yang bisa menyebabkan perubahan suasana hati dan rasa lapar. Daripada mengonsumsi makanan yang mengandung tepung, sebaiknya pilihlah biji-bijian hangat sebagai gantinya, misalnya barley atau oatmeal.
Aspartam
Aspartam banyak digunakan sebagai pemanis untuk produk-produk bebas gula. Padahal, aspartam tidak benar-benar lebih baik daripada gula. Tidak semua bahan kimia, termasuk aspartam, bisa diterima dengan baik oleh tubuh kita. Dalam hal ini, aspartam disinyalir dapat menyebabkan sakit kepala, masalah pencernaan, dan kejang.
Daripada menggunakan pengganti gula seperti aspartam, lebih baik pilihlah pemanis makanan yang berasal dari bahan organik, seperti madu mentah atau gula kelapa.
MSG
Monosodium glutamat atau MSG biasanya digunakan untuk meningkatkan rasa masakan, atau sebagai pengawet makanan. Padalah, MSG dalam makanan beku dapat menyebabkan pusing, mual, dan kecemasan. Jika Anda ingin menghindari bad mood atau suasana hati yang kacau, sebaiknya hindari makanan yang mengandung MSG.
Minyak terhidrogenasi
Minyak terhidrogenasi adalah salah satu produk yang digunakan untuk mengawetkan makanan. Bahan ini bisa menciptakan lemak trans dalam makanan, yang memiliki efek langsung pada kolesterol dan berat badan, karena lebih sulit untuk dicerna. Karenanya, sebaiknya gunakan minyak yang lebih sehat, seperti minyak kelapa atau minyak zaitun.
Pewarna makanan
Karena beralasan agar makanan tampak lebih menarik, bahan pewarna makanan biasanya digunakan. Meski banyak pewarna yang umum ditambahkan semata-mata untuk meningkatkan warna dan rasa, namun ada pewarna tertentu yang mengancam kesehatan. Beberapa pewarna makanan diketahui bisa menimbulkan risiko asma, alergi, hipersensitivitas, bahkan ADHD.
Daripada berusaha membuat makanan tampak menarik namun tidak sehat, sebaiknya tetap memilih makanan yang tetap sehat meski penampilannya mungkin kurang menarik.
Baca juga: Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi Selain Susu