Tips Seputar Berat Badan Selama Hamil (2)
https://www.naviri.org/2015/12/tips-seputar-berat-badan-selama-hamil-2.html
Naviri.Org - Yang biasa terjadi, pada bulan-bulan awal kehamilan, berat badan sulit naik. Hal ini biasanya disebabkan karena wanita hamil sering mengalami mual atau muntah pada trimester pertama kehamilan, sehingga kehilangan selara atau nafsu makan. Yang perlu diingat, pada awal kehamilan (trimester pertama) itulah perkembangan otak, panca indra dan alat kelamin janin dibentuk. Karenanya, apabila hal di atas terus berlangsung hingga trimester berikutnya, maka asupan gizi untuk janin dapat terganggu, sehingga pertumbuhannya jadi terhambat.
Karena itu, dalam hal ini ibu hamil harus pintar-pintar memilih makanan, agar nafsu makannya tetap terjaga. Untuk menghindari rasa mual, sebaiknya hindari makanan berlemak, makanan yang dingin, atau makanan yang terlalu asam. Intinya, berat badan pada trimester pertama harus terus naik, meski merasa mual atau muntah.
Jika pada trimester pertama ibu hamil biasanya malas makan karena adanya rasa mual dan muntah, maka pada trimester kedua nafsu makannya biasanya sudah mulai pulih, karena mual dan muntah sudah hilang. Pada trimester kedua ini, yang perlu diwaspadai adalah berat badan yang naik secara berlebihan.
Sekali lagi, selalu ingat rumus kenaikan berat badan ideal selama kehamilan. Apabila dalam bulan ini harus naik 2 kilogram, misalnya, dan pada dua minggu pertama kenaikan tersebut sudah terjadi, maka dua minggu berikutnya dalam bulan ini ibu hamil harus diet untuk menjaga agar berat badan tidak naik berlebihan. Sebaliknya, apabila dalam dua minggu pertama kenaikan berat badan itu belum tercapai, maka ibu hamil harus berusaha agar kenaikan berat ideal itu tercapai dalam dua minggu berikutnya.
Seperti yang telah disebutkan di atas, berat badan yang ideal sangat menunjang kelancaran dan kesehatan selama hamil. Dengan berat badan ideal, kelahiran pun akan dapat berjalan mudah, tanpa komplikasi, dan kalau pun ada risiko maka risiko yang ada tergolong rendah. Selain itu, masa nifas juga akan segera usai, dan kehamilan itu tidak merusak bentuk tubuh, karena memang beratnya senantiasa terjaga.
Lalu, apa saja yang perlu dilakukan agar berat badan ideal selama kehamilan bisa tercapai? Berikut ini tip yang bisa Anda perhatikan:
Sebelum hamil, sebaiknya konsultasikan ke dokter Anda mengenai faktor-faktor penyakit yang mengganggu kehamilan, termasuk berat badan yang mungkin kurang atau berlebih.
Tanyakan diet yang cocok dengan kondisi berat badan Anda, dan ikuti nasihat dokter mengenai berat badan bulan per bulan.
Rajin-rajinlah kontrol ke dokter. Apabila pasien rajin kontrol, dan dokter mengetahui tidak ada masalah selama kehamilan—misalnya diabetes—maka biasanya berat badan yang ideal akan tercapai.
Ada kalanya, berkurang atau turunnya berat badan ibu hamil tidak hanya disebabkan karena hilangnya nafsu makan. Bisa jadi ibu hamil sudah mengkonsumsi cukup makanan, tetapi berat badan tidak mengalami kenaikan. Apabila hal ini terjadi, maka perlu dicek komposisi makanannya, karena bisa jadi makanan yang dikonsumsi tersebut tidak bergizi, atau ada masalah lainnya.
Apabila kualitas makanan yang dikonsumsi sudah baik, namun berat badan tidak juga naik, maka yang perlu dicek kemudian adalah alat pencernaan atau gigi ibu hamil. Gigi yang rusak kadang menjadikan makanan tidak dapat dikunyah dengan baik, sehingga tidak dapat dicerna dan diserap secara sempurna oleh tubuh. Akibatnya, janin tidak mendapatkan suplai makanan dengan baik, yang pada akhirnya menjadikan pertumbuhannya terhambat.
Mengenai janin, berat normal janin pada usia kehamilan 20 minggu adalah sekitar 0,5 kilogram. Pada waktu usia kehamilan 36 minggu, beratnya naik hingga 2,5 kilogram. Setelah itu, saat mendekati kelahiran, beratnya harus mencapai 3 kilogram. Di Indonesia, berat badan bayi yang ideal adalah antara 3 sampai 3,5 kilogram.
Karenanya, apabila pertumbuhan janin tidak sesuai dengan rumus di atas, maka perlu diteliti penyebabnya—apakah ada kelainan anggota tubuh, semisal kelainan ginjal, atau masalah pada sistem pencernaan. Untuk hal tersebut, Anda bisa meminta nasihat dokter Anda.
Baca juga: Tips agar Kandungan Sehat dan Kuat