Mengapa Cewek Cantik Pacaran dengan Cowok Jelek (3)

Naviri.Org - Sekarang tentang cewek. Sebagaimana cowok yang membangun peta cinta semenjak ia masih bayi yang terus berlanjut dari masa kecil hingga kanak-kanak dan masa dewasanya, kaum cewek juga begitu. Hanya saja, dan di sinilah letak perbedaan kecilnya, cewek membangun peta cintanya pada hal-hal yang bersifat psikis atau yang bersifat kepribadian.

Sekali lagi, ini perbedaan kecil, karena cewek tentu saja akan tetap menyukai rupa fisik tertentu, hanya saja faktor perilaku atau kepribadianlah yang melekat lebih kuat sekaligus terpahat lebih dalam di dalam peta cintanya.

Tanpa disadari, bahkan terkadang oleh si cewek sendiri, cewek sebenarnya menempatkan perilaku-perilaku tertentu, karakteristik atau kepribadian-kepribadian tertentu menyangkut sosok cowok yang (selalu) membuatnya jatuh cinta.

Ada cewek yang mudah hanyut oleh cowok yang tegas namun ramah (mungkin karena itulah sifat ayahnya yang amat ia hormati), atau mudah kasmaran dengan cowok yang pendiam namun rajin (mungkin karena mirip kakak cowoknya yang ia kagumi), dan (bocoran buat cowok-cowok) ada banyak cewek yang mudah terpesona pada cowok-cowok pintar yang tahu bagaimana berbicara di depan umum dengan cara yang memukau (inilah peta cinta terbanyak yang dibangun oleh para cewek saat mereka mulai mengenali kekaguman pada guru-guru hebat di masa kecil mereka).

Ada satu penelitian yang menarik menyangkut peta cinta ini. Para ilmuwan di University of Pecs, Hongaria, melakukan serangkaian penelitian yang kemudian menghasilkan kesimpulan yang mereka sebut sebagai “sexual imprinting”. Riset itu membuktikan bahwa sebagian besar cewek ternyata menggunakan sosok ayahnya sebagai semacam pola dalam memilih cowok yang akan dijadikan pasangannya, bahkan kalau si cewek itu bukanlah anak kandung dari si ayah (misalnya karena adopsi).

Kesimpulan itu kemudian didukung oleh ilmuwan lain. Tamas Bereczkei, peneliti lain, bahkan sampai melakukan penelitian dengan cara mengukur proporsi wajah dari 52 keluarga yang menjadi objek penelitiannya. Hasilnya, dia menemukan adanya kaitan yang erat antara calon suami seorang cewek dengan ayah si cewek, terutama pada proporsi wajah di daerah pusat, yakni hidung dan mata. Sementara para cewek juga memiliki kemiripan dengan ibu mertuanya pada bagian wajah, terutama pada bagian dagu dan bibir.

Tamas Bereczkei menyatakan, “Hasil penelitian kami memberikan dukungan terhadap hipotesa sexual imprinting yang menegaskan bahwa anak akan membuat pola mental dari orangtua lawan jenisnya dan mencari pasangan yang memiliki kemiripan dengan skema persepsi mereka.”

Sampai di sini, sudahkah kita mulai memahami mengapa ada cewek-cewek cantik yang berpacaran dengan cowok-cowok jelek?

Sebagaimana yang telah dinyatakan di atas, peta cinta di dalam diri cewek lebih mengedepankan faktor psikis atau yang bersifat kepribadian menyangkut sosok cowok yang dicintainya, atau yang ingin dijadikannya sebagai pasangan. Karenanya, kita pun mungkin akan lebih sering mendapati cewek cantik yang bersama cowok yang (mungkin) jelek daripada mendapati cowok tampan yang bersama cewek yang (mungkin) jelek. Meskipun begitu, mereka sah-sah saja untuk jatuh cinta dan saling mencintai, kan?

Kalau alasan-alasan di atas masih belum juga memuaskan dan belum juga dianggap sanggup menjawab pertanyaan mengapa cewek cantik pacaran dengan cowok jelek, sekarang kita akan mengupas masalah ini dari sudut pandang yang “lebih ilmiah”.

Baca lanjutannya: Mengapa Cewek Cantik Pacaran dengan Cowok Jelek (4)