Apakah Kim Jong-Un Punya Kakak dan Adik?
https://www.naviri.org/2018/01/jong-un-punya-kakak-dan-adik.html
Naviri.Org - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un, bisa jadi memiliki daya tarik yang unik dan tidak biasa di mata dunia. Pertama, sosoknya yang masih muda tampak biasa-biasa saja, dengan gaya rambut yang unik. Sekilas, dia tidak seperti pemimpin yang menakutkan.
Namun, kenyataannya, Kim Jong-Un adalah pemimpin Korea Utara yang dikabarkan menjalankan pemerintahan diktator dan kejam kepada rakyat atau siapa pun yang menentang. Ada banyak pejabat di sana yang dieksekusi karena dinilai tidak setia pada Kim Jong-Un, dan ada banyak rakyat Korea Utara yang menderita akibat kepemimpinan Kim Jong-Un.
Terlepas dari hal itu, apakah Kim Jong-Un punya kakak dan adik?
Kim Jong-Un punya seorang adik, bernama Kim Yo-jong. Kim Yo-jong kurang mendapat porsi pemberitaan yang besar sejak kakak laki-lakinya, Kim Jong-un, menduduki posisi sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara pada 2011. Namun pada Minggu (8/10/2017) sebuah keputusan penting muncul: Yo-jong diangkat menjadi anggota alternatif dari badan pembuat keputusan utama, demikian menurut laporan media pemerintah Korea Utara.
Seperti mayoritas anggota dinasti Kim yang memerintah Korea Utara, rincian biografi Kim Yo-jong masih samar. Yo-jong diyakini berusia akhir kepala dua, alias tak berjarak jauh dari usia kakaknya. Yo-jong juga diperkirakan menghabiskan waktu di sebuah sekolah asrama di Swiss selama masa mudanya.
Setelah Kim Jong-Un mengambil alih kepemimpinan, Yo-jong terdaftar sebagai wakil direktur departemen di komite pusat partai. Menurut Michael Madden, editor situs web North Korea Leadership Watch, peran propaganda resmi negara membuat Yo-jong dikenal sebagai "pembuat citra terkemuka untuk saudaranya dan (Korea Utara) secara keseluruhan," demikian dikutip dari Channel News Asia.
Sejak diberi tanggung jawab untuk mengembangkan propaganda pengultusan pemimpin tertinggi, Yo-jong naik daun di lingkaran penguasa Korea Utara. Media Korea Selatan, misalnya, baru-baru ini melaporkan bahwa Yo-jong telah menggantikan seorang kepala propaganda veteran dan telah mengambil alih kendali dengan "mengkonsolidasikan kekuatan Kim Jong-un" dan menerapkan "proyek pengabdian" terhadap pemimpin Korea Utara itu.
Pada tahun 2011, dia tampil cukup mencolok di pemakaman sang ayah, Kim Jong-il. Dia kemudian tetap berada di luar sorotan publik sampai awal 2014 ketika sedang mendukung saudara laki-lakinya di pemilihan untuk mengisi kursi di legislatif. Sejak saat itu, dia telah membuat penampilan publik secara berkala bersama Kim Jong-un.
Amerika Serikat menempatkan Yo-jong sebagai sosok yang sama-sama berbahaya dengan Kim Jong-un. Pada bulan Januari, Departemen Keuangan AS mencantumkan daftar hitam Kim Yo-jong bersama dengan pejabat Korea Utara lainnya, terkait pelanggaran berat hak asasi manusia. Sebuah laporan penting PBB pada tahun 2014 menemukan bukti kuat penyiksaan, eksekusi, pemenjaraan sewenang-wenang, kelaparan yang disengaja, serta hampir tidak adanya pemikiran dan kepercayaan bebas di negara ini.
Promosi jabatan yang diberikan sang kakak dipandang sebagai tanda bahwa Yo-jong dipercaya untuk mengemban tanggung jawab yang lebih berat. Posisi tersebut juga otomatis menjadikannya salah satu wanita paling kuat di Korea Utara—tentu saja di samping istri Kim Jong-un, Ri Sol-ju, atau bibi Yo-jong, Kim Kyong-hee. Kyong-hee juga pernah menempati posisi yang sama seperti Yo-jong, lebih tepatnya dulu selama masa kepemimpinan Kim Jong-il.
"Ini menunjukkan bahwa rekam jejak dan pengalamannya jauh lebih substantif daripada yang diyakini sebelumnya. Ini konsolidasi lebih lanjut dari kekuasaan keluarga Kim," kata Michael Madden, seorang ahli Korea Utara, seperti dikutip Guardian.
Anak Kim Jong-il, baik yang seibu dengan Jong-un maupun tidak, rata-rata pernah bekerja untuk pemerintah Korut di bagian propaganda. Kim Sul-song, misalnya, adalah anak Kim Jong-il yang lahir dari pasangan keduanya, Kim Young-sook. Ia disebut-sebut sebagai anak kesayangan Jong-il yang ditugaskan di departemen propaganda Komite Partai Pekerja Korea, setelah lulus dari Jurusan Ekonomi Kim Il-sung University.
Ada juga Kim Jong-chul, kakak Kim Jong-un atau anak laki-laki pertama Kim Jong-Il dengan istri pertamanya, Ko Yong-hui. Kim Jong-chul belajar di sekolah internasional di Swiss. Sekembalinya ke Korut, ia bekerja di departemen propaganda Komite Partai Pekerja Korea. Ia sebenarnya kandidat kuat menggantikan ayahnya.
Namun, menurut Kenji Fujimoto, juru masak sushi yang 13 tahun melayani Kim Jong-il, Jong-il pernah berkata bahwa Jong-chul tidak pantas menduduki jabatan pemimpin tertinggi Korut, karena ia dinilai “seperti anak perempuan”.
Baca juga: Brutalnya Eksekusi Mati di Korea Utara