Sumbangan Pajak Tembakau Terhadap Negara
https://www.naviri.org/2017/09/pajak-tembakau.html
Naviri.Org - Karena identik dengan rokok, tembakau mendapatkan penilaian minor. Akibatnya, meski memiliki kontribusi besar bagi negara, tembakau seperti terus menerus dipersulit pertumbuhannya. Padahal, sumbangan dari hasil industrialisasi tembakau berkontribusi senilai Rp139,5 triliun terhadap penerimaan cukai negara.
Berbicara soal realisasi penerimaan pajak, tak bisa dikhianati bahwa tahun lalu, sumbangan pajak dari industri hasil tembakau mencapai Rp1,06 triliun. Angka itu turun dari 2014 yang menyumbang penerimaan pajak Rp1,146 triliun. Tren penerimaan pemerintah dari lima tahun terakhir terus meningkat.
Industri hasil tembakau merupakan salah satu raksasa pelahap tenaga kerja. Sebab hingga hari ini, industri hasil tembakau diklaim Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia bisa menyerap enam juta tenaga kerja di dalam negeri.
Keekonomian Indonesia pernah bertumbuh lantaran tembakau. Dikenal luas juga akibat kualitas tembakau.
Tahun lalu merupakan berkah yang cukup mewah bagi para petani tembakau nusantara. Panen raya yang jatuh pada September, memberikan hasil yang melimpah. Selain hasil yang menggudang, rata-rata harga tembakau di Indonesia saat itu naik hingga 30 persen.
Rata-rata harga terendah tahun ini pun ada di kisaran Rp36 ribu sampai Rp40 ribu. Itu untuk tembakau dengan kualitas yang biasa.
Dicatat oleh komunitas kretek, di Temanggung, Jawa Tengah, harga Tembakau Srintil mencapai Rp1 juta per kilogramnya. Itu diklaim sebagai sebuah rekor baru untuk harga penjualan tembakau.
Sepertinya 2015 merupakan tahun yang cukup gilang gemilang buat petani. Seperti ditulis jawapos.com, panen raya tembakau tahun kemarin memang menghasilkan kualitas tembakau yang jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.
Meningkatnya kualitas tembakau jelas berkorelasi langsung dengan tingkat kesejahteraan petani semasa panen. Harga jual tembakau yang tinggi diharapkan bakal mendongkrak taraf hidup para petani tembakau. Namun sayang kualitas baik tak bisa diperoleh petani setiap kali panen, sebab faktor alam juga turut menentukan.
Baca juga: Indonesia, Negara dengan Petani Tembakau Terbesar